Awan hitam menutupi Jakarta malam ini. Tak satupun bintang yang nampak, jangankan bintang bulan pun ikut bersembunyi malam ini. Sentuhan angin malam terasa sangat mencekam di permukaan kulit. Gemricik air hujanpun mulai turun..
"pah Yasmine udah sampai belum ya" ucap wanita itu kepada suaminya, ia sedang menuangkan teh dari teko ke gelas kecil.
"yaudahlah mah" ucap pria paruh baya itu sembari membuka halaman selanjutnya koran hari ini yang belum sempat ia baca pagi tadi.
Air hujan yang kini mulai deras membawa alunan melodi tersendiri ketika jatuh di kolam renang. Dan alunan melodi tersebut menemani percakapan orang tua Yasmine yang tengah duduk di dekat pintu kaca yang membatasi antara halaman belakang dengan ruang keluarga.
Mamah Yasmine mensejajari duduk suaminya "coba telpon deh pah. Dia kesusahan nggak nyari apartmentsnya. Jangan-jangan di belum nemu lagi apartmentsnya, terus dia lagi nyari-nyari. Gimana coba? Kan dia sendiri pah disana"
"enggaklah. Papah itu udah siapin apartments yang terkenal jadi semuanya pasti tau dan lokasinya strategis" jawab papah Yasmine masih berkutat pada lembaran koran yang ia rentangkan.
"tapi coba dulu pah di telpon" suara mamah Yasmine terdengar memohon dengan nada sedikit merajuk.
"Masih di kampus mungkin. Dia kan udah mulai kuliah"
"inikan jam 7 malem" ucapnya mantap.
Laki-laki sebaruh baya itu menatap istrinya, menutup koran dan meletakan pada meja yang berada di dekatnya "IPSnya bagaimana ibu? WIB sama London itu terpaut 7 jam istriku"
Mamah Yasmine langsung kicep. Raut malu tergambar jelas di wajahnya yang sudah mulai keriput.
"sinetronnya udah mulai" mamah Yasmine berdiri membuat decitan pada kursi yang tadi ia duduki, lalu beranjak menuju... kamar mungkin.
"alesannya kalo malu ya gitu tu. Sinetron apa coba jam 11 begini" pria tersebut mengambil segelas teh lalu menyeruputnya dengan mata yang masih mengamati punggung istrinya yang berjalan menuju kamar.
....................................
Laporan cuaca esok tadi mengabarkan bahwa suhu di kota London mencapai 5oc tidak terlalu dingin, namun bagi Yasmine ini sudah sangat menyiksa. Kulitnya masih terbiasa dengan cuaca di Jakarta yang amat panas.
Dengan sweeter ekstra tebal ia keluar dari apartments dengan tas yang tercamat dipundaknya dan beberapa buku yang ia dekap.
Hari pertama kuliahnya. Ia jalan kaki karna jarak yang tidak terlalu jauh.
Seseorang dari belakang tiba-tiba mensejajari langkah kakinya ketika ia sudah hampir sampai di gerbang kampus.
"hey"
"ya" seutas senyum cantik ia pancarkan.
"kau kuliah juga?"
"iya. kau juga?"
"ya. Kau bukan orang London? Raut wajamu terlihat. Lalu kau dari mana? Asiakah?"
"iya aku dari Indonesia"
"ouw Indonesia? Yah aku juga punya teman dari Indonesia. Nanti ku kenalkan kau dengannya. Siapa tau dia tetanggamu"
"haha Indonesia itu luas Bella"
"darimana kau tau namaku Bella?" pandangan bingung terpancar dari wajah orang yang baru saja Yasmine kenal ini.
Yasmine menunjuk kertas yang tertempel di baju Bella "call me Bella :D"
Bella terlihat malu, lalu menyobek kertas tersebut "forget it. By the way, namamu?"
"em aku Yasmine"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Minute
VampireSeorang gadis bernama Yasmine memutuskan untuk kuliah di London. Namun di awal kehadirannya di London dia sudah dihadapkan oleh hal hal aneh yang berhubungan dengan kawanan vampire, bahkan menyangkut kerajaan vampire terbesar. Namun bukan itu masala...