BAB 5

334 18 0
                                    

Ruangan yang gelap, pengap, dan tanpa ada satupun ventilasi membuat pria ini merasa susah bernafas. Benar-benar menyebalkan.

"kau bodoh Baal! Dan aku yang memenangkan game ini.. haha" tawa licik kembali terdengar. Lelaki bernama Iqbaal ini hanya menduduk, sungguh menyakitkan.

Ternyata upacara penyembuhan telah dilaksanakan jauh sebelum para vampire itu datang. Entah kenapa ramalan Steffi meleset untuk pertama kalinya.

"kami tidak mengambil jantung, hati, dan seluruh darah perempuan itu karena mengingat keadaan ayah yang semakin parah dan harus segera di selamatkan. Kami menggunakan metode transfer seluruh energi yang baru saja di temukan oleh pamanku Prof. Dave Davidson salah satu pemimpin bagian medis istana. Jadi perempuan tolol itu sudah tidak bernyawa. Aku pintar bukan merancang semua skenario ini. Dan aku menang Baal dari game yang kau mulai. Ayahku sembuh dan kau kembali kudapatkan" jelas Rose panjang lebar, membuat dada Iqbaal serasa semakin sesak.

Ingin ia mencabik-cabik wanita di depannya ini. Namun fikirannya masih waras, itu akan membahayakannya.

Rose meninggalkan ruangan yang seperti penjara bawah tanah ini. sebelumnya ia sempat melontarkan senyum pada Iqbaal dan berpesan untuk istirahat karena pernikahan akan dilaksanakan esok. Terlalu cepat~ namun tidak bagi wanita gila seperti Rose.

Otak Iqbaal tak henti-hentinya memikirkan Yasmine. Perempuan yang baru saja ia kenal dan mampu menaklukan hatinya untuk pertama kali itu, benarkan telah tiada(?) secepat itukah.

Aku memang baru mengenalmu..

Tak tau apa-apa tentang dirimu..

Mungkin sosokku juga tak berarti bagimu..

Namun ketahuilah rasa cinta ini tumbuh tanpa kuminta..

Tanpa ku tanam, tanpa ku siram, dan tanpa ku rawat..

Semua yang kulakukan ini untukmu,

Rasakan nafasku yang masih kujaga hanya untuk melihatmu hadir memberi senyum itu, senyum yang pernah kau beri dulu..

Bangunlah.. aku rindu dirimu..

Di tengah kesepian tempat ini suara isakan Iqbaal terdengar sangat mendominasi, terdengar teramat pilu. Air mata itu kembali hadir.

Kekuatan sihir sangat kuat di tempat ini sehingga membuat Iqbaal seakan tak berkutik.

***

"ck.. mereka menipu kita" Salsha berdecak kesal sembari mondar-mandir . Yasmine tengah di baringkan di ranjangnya.

Radit emm atau Fallen terlihat sangat terpukul, mengetahui Yasmine sudah tidak bernyawa. Steffi juga merasa bersalah karena telah memberi info yang tidak benar, entah kenapa itu bisa terjadi. Namun semua sudah terjadi sekarang waktunya mencari solusi bukan menyesali.

Aldi sedaritadi membolak-balik bukunya berharap dapat menemukan solusi dari buku yang tebalnya hampir 10 cm itu, namun nihil. Dan Bastian berdiri di balkon memandangi langit yang masih gelap. Seketika otaknya mendapat sebuah ide yang menurutnya brilian, kakinya melangkah setengah berlari dari balkon menuju ranjang, tempat semua berkumpul.

"Salsha kau bisa membuat Yasmine hidup kembali bukan? Sama seperti Aldi dulu. Yah meski Aldi bukan manusia tapi manusia srigala, tapi itu sama saja bukan. Yang pentng dia bukanlah vampire, jika vampire kau tidak bisa. Yah kau pernah berbicara seperti itu Salsha" ucap Bastian menggebu-gebu tanpa titik koma, yang diucapkan nyaris satu nafas.

Jika kalian salah satu penggemar acara televisi Indonesia kalian pasti tau Joh Martin, nah sepeti itulah gaya bicara Bastian saat ini namun dengan bahasa Inggris.

Second MinuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang