BAB 3

741 21 0
                                    

Yasmine berjalan gontai menyusuri koridor kampus. Matanya melihat sosok yang sudah tak asing baginya, meski dia baru kenal 1 yang hari lalu. Seketika ia teringat dengan ucapan Iqbaal pria aneh yang tiba-tiba ada di kamarnya kemarin sore. 'jangan dekat-dekat dengan Bella' tapi apa perlu dia mempercayai perkataan orang yang nggak jelas itu(?) menurutnya tidak.

"hai Yasmine.." Bella menghampiri Yasmine yang sedang duduk di bangku. Bangku yang terletak di sepanjang koridor.

"muka loe kusut banget" ucap Radit yang menghampari mereka berdua. Yah pasti pertanyaan itu ditujukan pada Yasmine, karna pertanyaan itu menggunakan bahasa Indonesia.

" mungkin ini gara-gara gue kurang tidur" alibi Yasmine.

"terus saja mengobrol dengan bahasa Indonesia" gerutu Bella.

"haha maaf Bella" ucap Yasmine.

Sama sekali tak terlihat bahwa Bella adalah orang yang harus dijauhi. Yasmine pun merasa bodoh sempat percaya dengan pria nggak jelas itu. Pria yang nggak jelas manusia atau bukan, pria yang nggak jelas asal usulnya, pria nyebelin dan predikat-predikat jelek yang lain.

Mata kuliah pertama akan dimulai 5 menit lagi, Yasmine telah terduduk di ruangannya mengeluarkan alat tulis yang diperlukan. Di kelasnya ia hanya mengenal satu orang, yaitu Salsha gadis yang misterius menurutnya. Namun hingga sekarang gadis itu belum nampak di sampingnya.

Salah satu kebiasaan unik orang Indonesia adalah berkata 'panjang umur' ketika melihat seseorang yang baru saja mereka bicarakan tiba. Emm apa coba hubungannya nggak nyambung kan? Tapi yasudahlah. Dan itu pula yang Yasmine lakukan sebagai orang Indonesia tulen.

Panjang umur, batin Yasmine ketika melihat Salsha berada di ambang pintu. Perlahan Salsha berjalan menuju tempat duduknya, di samping Yasmine. Senyum manis ia lontarkan pada Yasmine.

"baru datang?" tanya Yasmine.

"ada urusan tadi"

Sejatinya Salsha adalah orang yang pendiam dia hanya mengucapkan kata seperlunya selebihnya ia hanya melontarkan senyum sebagai sapaan. Mungkin hal itu yang membuat Yasmine berpikir bahwa Salsha adalah gadis misterius.

Mata kuliah telah usai, Salsha membereskan segala alat tulisnya lalu berlalu dan hanya meninggalkan seutas senyum pada Yasmine. Selalu seperti itu.

Yasmine berjalan menyusuri koridor, tak sengaja ia melihat Salsha yang sedang berbicara entah dengan siapa. Nada bicaranya terkesan memaki. Dia berjalan hendak mendekati Salsha, namun tiba-tiba seseorang meraih pundaknya dari belakang, ia pun berbalik.

"Bella.."

"kau sedang apa?" tanyanya.

"hanya ingin ke kamar kecil tapi kupikir tidak jadi"

"sebaiknya kau ikut aku" ucap Bella.

Seperti biasa Bella mengajak Yasmine untuk duduk di bangku koridor.

"Radit?" tanya Yasmine pada Bella. Bella yang sedaritadi memperhatikan tanda lahir yang ada di laher kanan Yasmine tersentak mendengar ucapan yang baru saja ia lontarkan. Biasanya Yasmine selalu menutupi tanda lahir ini dengan rambutnya yang digerai dan ditaruh kesamping kanan. Namun, karena bosan dengan style rambut itu ia pun mengikat rambutnya.

"dia ada urusan dengan salah satu dosen" jawabnya datar dan agak terkesan gugup. Yasmine menerka-nerka apa yang terjadi pada Bella. Perubahan ekspresinya setelah melihat tanda lahir Yasmine. Adakah yang salah dengan tanda lahir itu? Batin Yasmine. Namun, rasa penasarannya seakan tak mampu mendorong Yasmine untuk bertanya. Alhasil ia hanya menyimpan pertanyaan itu di lubuk hatinya, dengan beribu rasa penasaran.

Second MinuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang