Bakery #3

4.2K 717 152
                                    

***

Tepat pada pukul setengah sepuluh. Pintu toko bakery tersebut terbuka. Datanglah laki-laki berambut ikal dengan blazer hitam miliknya. Harry melangkah masuk kedalam dengan senyum yang tak kunjung luntur dari wajah tampannya.

Mata Harry tertuju kepada Thalassa yang sedang mengelap meja. Laki-laki itu mendatangi Thalassa sambil menyimpan bunga dibelakang tubuhnya.

Ketika tinggal selangkah lagi, tiba-tiba saja Thalassa menoleh kearah Harry. Gadis itu terlonjak kaget ketika melihat kedatangan Harry yang tiba-tiba saja ada di belakangnya.

“Kau mengagetkanku saja,” Kata Thalassa sambil memegang dadanya.

“Hi,” sapa Harry sambil memamerkan gigi putihnya.

Thalassa terkekeh pelan. “Hi juga, Harry.” Jawabnya. Semenjak hari dimana Harry meminta nomor ponsel Thalassa. Mereka berdua menjadi lebih dekat.

Harry mengambil bunga yang sedaritadi di sembunyikannya di punggungnya. “Bunga mawar untuk gadis semanismu.” Katanya lalu memberikan bunga mawar putih itu kepada Thalassa.

Gadis itu manatap harry dengan terkejut. “Bunga ini untukku?” Tanyanya polos. Yang membuat Harry tertawa kecil, lalu mengangguk cepat.

“Uh, um, terima kasih.” Kata Thalassa sambil mengambil bunga yang ada di tangan Harry.

Harry mengedipkan sebelah matanya. “Anythime, babe?

“Jadi, kenapa kau datang kesini? Apa ada pesanan yang ingin kau ambil?” Tanya Thalassa mengalihkan pembicaraan.

Entah apa yang ia rasakan. Yang jelas jantungnya berdegup dengan cepat ketika Harry memanggilnya dengan sebutan ‘babe’. Padahal ia tahu, jika itu hanya candaan belaka yang laki-laki tersebut berikan.

“Tentu ada. Kalau tidak ngapain aku datang semalam ini?” Thalassa mengangguk mengerti.

“So, apa pesananmu? Mungkin bisa aku ambilkan?” Tanya Thalassa, lalu mulai melangkah kearah dapur. Belum sampai dua langkah, Harry langsung menahan lengan gadis itu. Thalassa menoleh dengan tatapan bertanya.

“Tidak perlu kau ambilkan.” Ucap Harry, Thalassa menatap Harry bingung. “Karena pesanan yang ingin  aku ambil adalah hatimu.” Lanjutnya, sambil mencubit pelan hidung Thalassa.

***

a/n: maafkan tulisan aku yang masih berantakan ya :( semoga kalian suka deh sama ceritanya hihi makasih ya udah mau baca :)

gimme a vomments pls? x

Bakery At Night // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang