Part 5

15 1 0
                                        

Sebelum baca, sebaiknya vote dulu ya guys, biar gak lupa.. 😅😁

Kalo udah vote, silahkan dibaca..

William dan Vita sudah sampai di rumah sakit. Mereka langsung memanggil dokter dan suster. Setelah Zara di bawa ke ruang ICU, William langsung menelfon Retta dan menjelaskan apa yang terjadi pada Zara. Lalu William menyuruhnya untuk segera pulang.

Setelah William selesai menelfon, ia duduk disamping Vita. 5 jam mereka menunggu, dan akhirnya dokter yang menangani Zara keluar dengan wajah yang sulit di artikan. William dan Vita langsung menghampiri dokter itu.

"Dok, bagaimana keadaan putri saya?" tanya Vita.

"Maaf pak, bu. Kami sudah melakukan yang terbaik bagi pasien. Tetapi tuhan berkehendak lain. Pasien tidak tertolong" ucap Dokter itu dengan raut wajah sedih.

Vita yang mendengar itu langsung jatuh terduduk, dan dengan sigap William merengkuh Vita. Dan jasad Zara langsung di bawa ke mansion William.

Sedangkan Retta yang sudah sampai di depan gerbang mansionnya tertegun, karena di depan gerbangnya terpasang bendera kuning. Tanpa membuang-buang waktu, Retta pun berlari ke dalam mansion, dan menghampiri ayah dan bundanya yang sedang menangis di samping jasad seseorang.

"Bunda, kak Zara mana?" tanya Retta sambil menangis.

"Sayang, yang sabar ya" hanya itu yang bundanya katakan, lalu menangis kembali.

"Ayah, kak Zara mana? Retta berhasil menang lomba olimpiade nya yah. Sekarang kak Zara nya mana?" tanya Retta lagi.

"Sayang, kak Zara udah meninggal" ucap William seraya memeluk Retta. Retta yang mendengar itu langsung melepaskan pelukan ayahnya.

"Enggak. Ayah pasti bercanda kan? Kak Zara mau bikin kejutan kan yah? Iya kan?" ucap Retta tak terima.

Revenge Of The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang