Card

329 60 2
                                    

Happy reading yeorobun 😘

Keadaan dorm Bangtan dan Yeochin sama gemparnya. Tak ada yang tidak tau diantara mereka.

Jimin baru saja memberitahu Hoseok mengenai poster yang sudah ia beritahu SinB sebelumnya.

Kelakuan penjahat brutal itu semakin menjadi-jadi. Setelah ini apa yang akan ia lakukan? Kenapa SinB yang diserang? Kenapa tidak dirinya saja?

Hoseok mengusap wajahnya yang sudah begitu frustasi. Jika ini dibiarkan, jelas akan bertambah kejam kejutan yang ia berikan nantinya. Kemanan SinB semakin tidak baik.

yeobseo??” suara SinB mengawali pembicaraan mereka ditelpon.

“jangan keluar kemanapun sendirian ..”

“wae?”

“aku takut kamu kenapa-napa. Pasti masih ada hal lain yang akan terjadi setelah kejadian poster ini.”

“ottokhae arraseo (bagaimana kamu tau)??”

“aku tau dari Jimin. Kenapa tidak memberitahuku ha?! Aku sudah bilang padamu, jika ada sesuatu terjadi cepat hubungi aku!! Kenapa tidak mau mendengarkanku?!"

Intonasi suara Hoseok sedikit meninggi. Ini karena efek khawatir yang membuatnya berlaku tegas kepada yang dikhawatirkan. Jimin dapat melihat bagaiman Hoseok begitu menaruh perhatian besar pada SinB. Itu terlihat jelas dimatanya.

“arrrgghhhh …”

Teriakan frustasi menggema di ruangan mereka. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Jika media tau ini akan semakin rumit. PD-nim juga tak boleh tau masalah mereka.

“tenangkan dirimu Hobi .. pelakunya akan senang jika melihat kita kacau dan panik seperti ini. Itu yang ia inginkan.”

Ucapan kakak tertua sedikit menyadarkan Hoseok. Dengan pikiran yang seperti ini, tentunya semua akan hilang fokus dan justru tak mencermati tanda-tanda kecil yang ia berikan.

Tenangkan dirimu Hobi ..

***

Tak jauh berbeda dengan dorm Bangtan, para Yeochin juga sedang pusing memikirkan hal ini.

Apa yang kira-kira para lelaki lakukan? dan hal apa yang sekiranya bisa wanita bantu?

SinB menangkupkan kepalanya dalam wadah telapak tangan. Tak pernah ia berpikir bantuannya pada Hoseok ini justru menimbulkan masalah untuk berbagai pihak.

“maafkan aku ..”

Suaranya tertahan oleh tangan yang menutupi wajahnya. SinB sudah banyak merepotkan mereka. Apalagi dengan kejadian ini, Sowon menjadi harus semakin ekstra memperhatikan anak-anaknya.

“gwenchana SinB-ya .. kita disini bersama mu ..”

Perannya sebagai kakak tertua sangat besar. Kata-kata dan perilakunya membuat semua orang bisa menerimanya dengan baik.

Bagaimanapun mereka mengatakannya, SinB tetap merasa ini semua salahnya. Mereka hanya pura-pura terlihat baik padahal mereka sedang sangat takut sekarang.

Teror ini jelas tertuju hanya kepada SinB, tapi Yerin juga ikut bingung menanggapinya.

Hari ini sangat buruk. Pagi yang diawali dengan kerjaan iseng orang yang tak menginginkan kehadiran SinB. Kenapa tidak mengatakan dengan baik apa maunya? Kenapa harus seperti ini?

***

Waktu yang terasa sangat lama. Jam menunjukkan pukul 05.48. Masih terlalu pagi bagi seorang SinB untuk bangun. Bahkan ia mengalahkan Umji hari ini.

S.O.S ~ Saying of StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang