Stories

694 88 18
                                    

Kamshamida .. semoga suka sama alur dan gaya bahasa aku yaa ..
Jangan lupa voment dan suport author terus ..
Luv you ..

Happy reading 😘

SinB telah siap dengan style simpel andalannya. Segera ia mengambil tas dan tak lupa mengenakan masker.

Terkadang menjadi seorang idol itu cukup merepotkan. Harus dengan masker jika ingin kemana-mana.

Tapi itu tak masalah, asalkan para Buddy masih bisa tenang dan berinteraksi seperlunya.

Langkahnya berjalan menuju taman ditengah kota.

Lokasi itu adalah lokasi andalannya untuk sekedar bersantai ketika libur.

Lebih dari itu, sebenarnya SinB merindukan masanya dulu.

Ketika harapan kedua orangtuanya belum terkabul. SinB merasa sendiri semenjak ia hadir.

Kedua orangtuanya lebih memperhatikan anak yang mereka idam-idamkan selama ini.

Sesosok anak laki-laki yang tentu menjadi kesayangan mereka sekarang.

"kau harus makan yang banyak Hyejoon."

Wanita paruh baya didepan SinB bertingkah sangat memanjakan anaknya.

Tentu saja direspon dengan jawaban yang tak kalah manja oleh lawan bicaranya.

Prannnkk ..
Sendok ditangan SinB menimbulkan suara yang mengambil perhatian pengguna meja makan malam itu.

Benturan logam dengan piring kaca yang serasi terdengar memekakkan telinga.

SinB muak dengan adegan yang sangat amat romantis ini.

Dengan wajah yang terlihat begitu kesal, ia meninggalkan ruangan itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Apa sebegitu tak berharganyakah dirinya? Hanya karena SinB terlahir tak sesuai keinginan mereka? Bagaimana bisa ia melawan takdir?

SinB juga berhak mendapat perlakuan yang sama sebagai anak. Ia masih menggunakan kata 'Hwang' untuk marganya.

Salahkah ia karena terlahir sebagai seorang perempuan?

Tangan gadis ini sudah gemetar memegang ponselnya.

Siapa yang akan ia hubungi? Kali ini ia butuh seseorang untuk menenangkannya.

Jimin? Tak mungkin. Semuanya sudah berakhir sesuai keputusannya.

Sangat memalukan jika SinB menelponnya lagi lebih dulu.

"yeobseo (halo) .." suara diseberang sana memulai.

"Haneul .. jemput aku sekarang." Pinta SinB langsung ke inti pembicaraan.

Oh Haneul. Sahabat satu-satunya yang ia miliki.

Mereka berteman sejak kecil dan begitu akrab. Keluarga merekapun saling mengenal.

Laki-laki ini juga tak lain adalah sepupu dari Jimin.

Kenapa marga mereka berbeda? Karena Nyonya Oh, ibu Haneul adalah adik dari Nyonya Park, ibu Jimin.

Baiklah, cukup perkenalannya. Kini SinB dan Haneul sedang menuju ke kafe tempat biasa mereka saling beradu game.

Ya, game adalah hal terbaik yang bisa mengalihkan pikiran SinB ketika kacau.

S.O.S ~ Saying of StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang