Infus

321 55 2
                                    

Selamat menikmati 😉
*Dikira kotakan jajan apa yak??

Hoseok menidurkan SinB dikursi belakang. Suhu badannya masih panas efek radiasi api selama berada didalam gudang. Itu pasti sangat membuatnya takut.

"Aku melihat seseorang keluar sebelum kalian tadi." Ucap Bitna sesaat setelah Hoseok menutup tubuh atas SinB dengan jaketnya.

"Siapa?" Haneul yang merespon pertama.

"Aku belum pernah melihatnya, tapi aku sempat mengambil gambar."

Sekarang biar ponsel yang berbicara. Haneul memperhatikan foto tersebut dengan seksama. Dia juga tidak tau siapa orang ini. Apakah Hoseok mengenalnya?

"Kamu mengenal orang ini?"

Tangan Haneul terulur memberikan benda tipis itu pada Hoseok. Ekspresi tak terduga muncul. Dengan cepat dia merebut ponsel itu dan menatapnya lebih jeli.

"Oppa mengenalnya?"

***

"Shitt .. kenapa mereka datang??!!!"

Gadis ini menggebrak meja kerja didepannya. Apakah urusannya sudah selesai?? Apakah SinB sudah menemui ajalnya?

"Tenangkan dirimu Aeri .. tenangkan dirimu .."

Kaleng bir itu segera gadis ini ambil dan meminumnya dengan rasa panik. Aeri yakin saat itu tak ada orang. Iya kan? Hanya ada satu mobil kosong disana, itu pasti mobil mereka.

"Mereka pasti terlambat .. SinB tak akan tertolong .. ahahaha iyaa .. tak perlu pusing. Mereka datang saat api sudah sangat besar .."

Ia menatap jendelanya dengan senyum licik. Berusaha tetap yakin bahwa yang ia lakukan telah berhasil. Memotivasi diri sendiri dengan ucapan yang terdengar begitu optimis.

***

Hoseok, Haneul dan Bitna masih duduk menunggu diluar ruangan. Dokter yang merawat SinB belum juga keluar sejak 30 menit tadi.

Wajah Hoseok ia tutup dengan tangkupan kedua tangannya. SinB pasti kuat. Dia akan baik-baik saja. Dia tak akan kemana-mana kan? Sebentar lagi dokter pasti keluar.

"Bagaimana dok?"

Suara mengejutkan Bitna membuat mereka bertiga dengan sigap berdiri menunggu keputusan dokter. Keadaannya tidak terlalu buruk, rasa panik dan terlalu banyak asap membuatnya pingsan.

"SinB hanya perlu istirahat beberapa hari dirumah sakit. Kita sudah memasangkan infus untuk menambah cairan tubuhnya."

"Ahh syukurlah .." ucap Haneul.

"Kita boleh masuk?" Bitna bertanya.

"Tentu .. tapi pasien masih belum sadar .."

"Khamshamida .."

Mereka bertiga membungkuk kemudian masuk keruang rawat SinB dengan tenang. Hoseok dengan cepat memgambil tempat duduk disebelah ranjang SinB.

Gadis ini masih tetap memejamkan matanya. Air mata Hoseok memebendung diujung mata. Tangannya menggenggam erat tangan SinB dan menciumnya berkali-kali.

"Mianhae .. aku tak bisa menjagamu dengan baik .."

Ditatapnya terus SinB berharap dia segera sadar. Tetesan suara infus terdengar samar ditelinga mereka semua. Sampai kapan dia akan tertidur begini?

***

Tinunittt .. tinuniiitt ..
Ponsel Sowon berbunyi menampakkan panggilan dari nomor tak dikenal. Sedangakan sang pemilik masih setia diam diruang tengah menunggu sang adik kembali.

"Yeobseo sunbaenim .."

"Nuguya?"

"Eumhh .. Bitna imnida."

"Waeyo?? Kamu mendapatkan nomorku dari mana?"

"Dari Hoseok Oppa .. aku mau mengabari keadaan SinB."

"Ah .. apa kamu bersamanya?? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?"

"SinB sedang dirawat dirumah sakit sekarang. Nanti jika sunbaenim kemari, akan aku ceritakan. Tapi keadaannya baik-baik saja, hanya perlu istirahat beberapa hari."

"Mwoya?"

"Iyaa .. disini ada Hoseok Oppa dan Haneul Oppa juga, jadi jangan terlalu khawatir .."

"Arasseo, khamshamida Bitna-ya."

Usai telfon terputus, Sowon segera mempersiapkan diri dan berangkat bersama Eunha. Pada awalnya, Yerinlah yang akan berangkat dengannya, tapi dibatalkan karena Yerin yang harus menggantikan posisi Sowon di dorm untuk menjaga yang lain.

Mobil melaju sesuai arahan lalu lintas. Sowon dan Eunha akan sampai sekitar 20 menit perjalanan. Mereka tak membawa apapun kesana karena terlalu panik dan ingin segera bertemu dengan SinB.

"Sunbaenim .."

Sowon dan Eunha segera masuk dan mendekatkan diri mereka ke ranjang SinB. Hoseok masih belum melepaskan genggamannya. SinB belum sadar sejak tadi.

"SinB-ya .. kamu kenapa??"

Tangan kiri SinB yang masih lemas digenggam erat oleh Eunha. Sahabat masa kecilnya tengah berbaring dirumah sakit sekarang. Apa gunanya ia selama ini? Dalam hal begini Eunha tak bisa menjaganya.

Disisi lain, Sowon masih asik mendengar penjelasan lengkap dari Bitna. Gadis didepannya menceritakan semuanya secara detail. Sejak dari awal ia mendapatkan pesan, sampai kini mereka di rumah sakit.

"Eunha-ya. Pulanglah bersama Haneul dan Bitna." Ucap Sowon kepada Eunha.

"Aku disini saja menjaga Eunbi .." jawab Eunha menolak untuk pergi.

"Biar aku saja, bantu Yerin di dorm .."

"Ah, Arraseo .."

Mereka bertiga akhirnya berpamit pulang. Diruangan itu hanya menyisakan SinB, Hoseok dan Sowon.

Hoseok tak mau berpindah dari tempatnya, terpaksa Sowon duduk disofa yang disediakan dalam ruangan itu. Mereka banyak mengobrol untuk mengisi kesunyian.

Tanpa sadar, langit diluar sudah begitu gelap. Malam semakin larut dan jam sudah menunjukkan angka yang cukup besar. 23.36.

"Tidurlah Sowon-ah jika kamu mengantuk .." ucap Hoseok.

"Huuaahmm .. ne sunbaenim .. aku pamit untuk tidur .."

"Ne .."

Gadis ini membaringkan badannya pada sofa. Sebenarnya Sowon mau menolak, Hoseok sudah menjaganya sejak tadi, dia butuh istirahat juga. Tapi dia tau bagaimana respon penolakan yang akan ia dapat, jadi lebih baik menurut.

Cepatlah sadar SinB-ya, semua orang mengkhawatirkanmu. -ksj

Tbc ..
Buddy yeorobun .. udh pada nonton Butterfly Effect blm?? Aaaa ingin ku menejeritt .. ga ngerti mksdnya apa, tapi ngeliat unna kek gtu jdi inget cwe yg di magic island TXT 😱😱 .. trus TXT tu juga ngeluarin teaser apaan?? Aehhh dahlah .. jangn lupa vote dan komentarnya 😉😉
Borahae 💜💜

Putriellys

S.O.S ~ Saying of StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang