CCTV

341 60 9
                                    

Happy reading yeorobun 😘

Pesanan mereka sudah datang. Hoseok baru saja meminta untuk bertemu dengan Haneul. Ia pikir lelaki itu bisa membantunya menyelesaikan masalah ini.

“suatu kehormatan bisa bertemu denganmu Jhope.”

Senyum Haneul tampak ramah dengan kesan yang tidak berlebihan. Mungkin ia sedikit terkejut karena nomor tak dikenal tiba-tiba menghubunginya, terlebih setelah mengetahui pemilik nomor tersebut adalah idol papan atas yang berkaitan dengan sahabatnya.

“sudah tau apa yang terjadi?” tanya Hoseok.

“ya .. SinB sudah memberitahuku semuanya .. termasuk kencan palsu kalian.”

“ini semua memang salahku ..”

“tak perlu ada yang disalahkan untuk keadaan seperti ini. Semuanya sudah terjadi ..”

“terimakasih pengertiannya .. aku ingin meminta bantuanmu .. bisa?"

***

Kebosanan kembali melanda. SinB teringat pada kartu hijau yang diberikan wanita tadi. siapa tau dengan membaca pesan tersebut bisa sedikit menenangkan pikiran.

Kakinya ia langkahkan menuju kamar, mengambil tas dan merogok pemberian yang ia dapatkan tadi pagi. Alisnya otomatis terkumpul ketengah. Ini jauh dari ekspektasi.

Congratulations, you have finished game well.
Level up to Lv.2

Bukannya tenang, kartu ucapan ini justru membuat dirinya semakin tertekan. Pelakunya menguntit SinB bahkan tau jika ia pergi ke supermarket pagi ini.

Cekrek ..
Satu foto ia kirimkan untuk Haneul dan Hoseok. Mereka perlu tau, permainan ini belum selesai. Bahkan SinB baru berada pada level kedua. Bagaimana cara menamatkannya? SinB tak mau harus game over pada level awal.

Hoseok :
Siapa yang mengirimnya?

SinB :
Molla .. orang yang mengirimkannya bilang itu dari seseorang.

Hoseok :
Itu kapan?

SinB :
Tadi pagi ,, saat aku dan Sowon Eonni berbelanja bahan makanan.

***

Gadis ini tersenyum penuh kemenangan. Ia tak bisa bayangkan bagaimana kalutnya SinB menerima sepucuk surat selamat itu darinya.

Apakah ia akan menangis? Oh tidak, dia pasti akan mengadukannya pada Hoseok. Gadis ini yakin, mereka semua semakin pusing memikirkan pelakunya. Membuat beberapa teori untuk menghubungkan dara, poster dan surat kecilnya.

“sambungkan saja, hahaa aku sengaja membuatnya bertolak belakang ..” gumam gadis ini.

Tangannya kembali mengetik artikel-artikel baru sebagai tugasnya. Tak perlu banyak berpikir, ia akan bergerak kapanpun dirinya mau. Itu akan menyulitkan mereka karena dia datang secara tiba-tiba.

“kamu tak akan bisa mengambilnya SinB .. karena Hoseok ,,, nae kkoya (milikku)”

Suara licik gadis ini hanya mampu terdengar olehnya. Sebentar lagi keinginannya akan tercapai. Tak perlu penjodohan ataupun restu dari siapapun, yang ia inginkan hanya satu. Ia akan menulis happy ending untuk kisah mereka dengan caranya sendiri.

***

Layar komputer ini terus Hoseok pandangi sejak tadi. SinB mengirimkan hasil CCTV pada hari dimana ia mendapatkan kotak dara terkutuk itu. Tentunya itu atas permintaan Hoseok.

Ditunggunya pelaku itu pada menit-menit terdekat saat Yuju menemukannya. Seorang lelaki berpakaian santai mendekati pintu. Diakah pengirimnya?

Video itu menampakkan bagaimana lelaki tak dikenal itu meletakkan kotak pink tepat didepan pintu. Tak banyak yang ia lakukan, hanya menekan bel kemudian pergi begitu saja.

Jika dipikir, sepertinya bukan dia pelakunya. Untuk sekedar menunggu seseorang mengambilnya saja tak ia lakukan. Ditambah pakaian yang terlalu terbuka untuk melakukan kejahat.

Lelaki itu tak menggunakan jaket, masker, kacamata, atau apapun yang bisa menutupi identitasnya. Tidak mungkin dia sebodoh dan seceroboh itu untuk melakukan hal remeh.

“sudah menemukannya?”

Namjoon, teman sekamarnya masuk. Hoseok menggeleng pasrah yang kemudian diikuti oleh Namjoon yang datang dengan minuman hangat untuknya.

“minumlah .. aku tau kamu cukup bingung menghadapi situasi seperti ini ..”

Namjoon duduk pada tepi ranjang. Jujur saja, ia juga tak bisa untuk tidak memikirkan masalah ini. Hoseok adalah teman mereka yang paling ceria dan bertugas sebagai moodboster. Sangat aneh melihatnya selalu dalam kondisi serius seperti saat ini.

“Namjoona-ah .. apa menurutmu dia pelakunya?”

Panggilan Hoseok membuatnya berdiri dan mendekat. Mata Namjoon otomatis mengecil untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Hoseok menghentikan video tepat saat lelaki aneh itu baru memasuki pekarangan.

“coba jalankan videonya.” Pinta Namjoon.

Kini mereka berdua benar-benar tenang. Tak ada yang bersuara. Hoseok menunggu Namjoon, sedangkan yang ditunggu akhirnya menggeleng dengan penuh keyakinan.

“dia terlalu menunjukkan identitasnya. Menurutku ada seseorang disini yang menyuruhnya.”

Tangan panjang Namjoon menunjuk satu sisi video. Tepatnya daerah sebelum lelaki itu memasuki wilayah targetnya.

“aku rasa pelakunya wanita.”

“bagaimana bisa kamu menyimpulkan itu?”

“lelaki itu berhenti disini. Putar mundur videonya.”

Video didepan mereka terputar mundur sampai bayangan laki-laki itu tak tampak. Hoseok menjalankannya kembali dalam mode normal. Dengan alur maju.

Dari balik rimbun pohon dapat dilihat pucuk kepala lelaki itu seperti menunjukkan bahwa ia sedang berjalan. Tiba-tiba orang itu berhenti beberapa saat.

“pause ..” ucap Namjoon dan langsung dilaksanakan oleh Hoseok.

“lihat ..”

Mereka mendekatkan wajah ke depan monitor. Apa yang harus ia lihat? Disitu hanya ada lelaki yang sepertinya sedang berbicara. Tapi percuma saja, pelakunya tak terlihat karena tembok yang cukup tinggi menghalangi kamera.

“itu berarti pelaku sebenarnya lebih pendek dari lelaki itu. Kamu pernah ukur tinggimu dengan tembok ini?” tanya Namjoon.

“tidak pernah. Tapi saat aku disana sepertinya tinggiku melewati itu.”

“lelaki ini sudah cukup pendek untuk ukuran seorang pria dan aku yakin yang ia ajak bicara adalah wanita.”

“ahh geurae (benar) .. wanita selalu lebih pendek daripada pada lelaki.”

“berapa tinggi Bitna?”

“dia bisa dibilang cukup tinggi. Tak terlalu pendek ..”

“kamu harus bicara dengannya. Buatlah dia mengaku jika memang ia pelakunya. Jika bukan dia, kita pasti akan menemukannya.”

Pemikiran Namjoon sedang berada dalam sinyal 4G saat ini. Bagaimana dia bisa berpikir sejauh itu? hal itu tentu akan luput dari pandangannya. Ia terlalu fokus pada pelaku dan tak memperhatikan sekitarnya.

I will find you.

Tbc ..
Eh kawan aku mau nanya nih .. kalian ga sadar atau emng ngikut aja sih? Aku baru baca part atas tadi, entah itu apa pokoknya ada pemeran namanya Heeji. Ya Allah 😭 Heeji tu nyen?? Siapa namanya Heeji?? Pengen nangis tapi masak menangisi kebodohan sendiri? Maapkeun aku salpok asli .. Heeji itu tidak ada .. tidak ada makhluk namanya Heeji. Tapi udh aku benerin kok .. maaf ya ..
Love u ..
Putriellys
Putriellys

S.O.S ~ Saying of StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang