Bunyi lagu EDM menggelegar di seluruh penjuru ruangan Royalton Club. Club ternama paling elite dan memiliki tingkat privasi yang tinggi.
"Kapan ya gue bisa punya bini kayak lo, Der?!" gumam seorang pengusaha muda kaya, salah satu sahabat dekat dari Nicholas yang memimpin perusahaan juga.
"Sabar bro, gue doain lo cepat dapet jodoh!" ucap Derris.
"Iya nih. Jangan kayak si playboy jomblo akut tuh yang disitu!" ucap Kenzo, si kecil yang paling muda usianya diantara mereka.
"Bener tuh, Hahahaha," tawa leon meledek seseorang yang sejak tadi di olok-olok.
Lelaki yang tengah di bicarakan itu kini tengah memegang Cocktail ditangannya karena sedang tak ingin mabuk.
"Biasanya cewek pada nempel nih jam-jam segini deket lo, Nick!"
Pria bernama Nicolas yang akrab disapa Nick oleh teman-temannya itu terkekeh pelan. Ia sedang dalam mood yang baik hari ini.
"Iya bener tuh, mana si Felice yang biasa ngelonin lo?!" tanya Derris yang heran. Karena biasanya memang mereka selalu berkumpul tiap weekend dan masing-masing dari mereka pasti menyewa beberapa wanita penghibur kelas atas dari club ini.
Dan yang paling banyak menyewa adalah Nick, si playboy tampan yang selalu menjaga keperjakaannya.
Ia tak mau asal masuk sembarangan, katanya.
Namun kalau urusan lumat-melumat bahkan membuat para wanita itu mendesah keenakan, Nick lah jagonya.
Tapi, ya hanya sebatas ciuman dan remasan, tidak lebih. Paling ia pernah mendapatkan pelecehan berupa handjob ketika ia tak sadar diri karena mabuk. Itu pun ia marah besar karena asetnya sembarangan dipegang-pegang oleh wanita liar.
"Playboy kok nanggung!"
"Hahaha, iya. Sekalian tuh kayak Derris, sekali jleb langsung jadi. Kawin deh dia duluan"
Yang dibicarakan hanya melotot kearah Kenzo.
"Eh nikah maksudnya."
"Berisik lo semua!" hardik Nick yang sedang mengotak-atik hp-nya. "Gue udah goal, nih."
"Ha? Serius, sama siapa?" tanya leon heboh. "Felice? Stella? Apa andara?"
Leon yang baru saja menanyakan itu langsung mendapat satu geplakan dari Derris.
"Aw!"
"Andara itu sepupunya, bodoh!" cerca Derris.
"Ya, siapa tau aja si Nick inces!" ucap leon yang mendapat pelototan Dari Nick.
"Idiot!"
Nick tidak terlalu fokus dengan obrolan dari teman-temannya di detik berikutnya. Ia lebih memilih tenggelam dalam ingatannya beberapa jam lalu saat makan malam bersama Victoria di sebuah restoran hotel bintang 5 ternama yang tidak lain tidak bukan adalah hotelnya.
"Jadi, setelah 1 bulan kontrak kita akan berakhir, begitu?" tanya Victoria yang sedang memotong daging steak-nya dengan kesusahan.
Nick yang melihat itupun menukar piring yang daging nya sudah siap santap dengan milik Victoria.
"Benar. kalau setelah itu kamu masih berminat untuk menemani aku, kita bisa bikin perjanjian baru."
Victoria yang mendengar itu hanya mendengus lalu memutar bola matanya malas. Semenjak pertemuannya siang tadi, ia sudah dengar lumayan banyak desas-desus tentang seorang Nick dimata para karyawannya.
Seorang executive muda yang berhasil mengembangkan perusahaanya sendiri, tanpa bantuan dari kakak maupun ayahnya. Morgan Rich.
Ia kabur dari rumahnya ketika masih usia remaja dan tinggal di pondok terpencil neneknya di kota yang jauh dari rumah orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's Secret
Teen Fiction[Mature content] [17+] "Ahhh, just making out, please!" desah Victoria panjang. this is what people said about Victoria's secret. [Victoria. Model pengganti yang menarik perhatian Nick pada pandangan pertama. Melihatnya yang setengah telanjang membu...