sakit

18 6 0
                                    

Happy reading.

"Aghhh" teriak ku membuat Syifa dan Raisa yang baru saja datang menghampiri ku.

"Bintang kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya Syifa khawatir.

"Dia kenapa Syif? Pala kamu sakit?" Ucap raisa yang ikut khawatir.

"Ayo kita ke UKS ya bin, ayo sa nanti makan nya di UKS aja" ucap Syifa.

Mereka membantu ku untuk berjalan menuju UKS. Aku menjadi bahan sorotan mereka semua.

"Dia kenapa?"

"Dia anak baru ya?"

"Aneh"

Beberapa orang yang mengatakan itu membuat kepala ku semakin sakit.

Sampai di UKS aku tidur di ranjang. Di bantu dengan guru yang di snaa
"Bu tolong ya kepala nya sakit katanya" ucap raisa.

"Sebentar ya ibu cek dulu" ucap guru tersebut.

Guru itu pun memeriksa ku.

"Ibu kasih antibiotik nya ya nanti kau minum. Kamu sudah makan?" Tanya nya.

"Belom Bu makan nya masih di kantin" ucap Syifa.

"Yasudah suruh dia makan dulu terus minum obat, kamu makan disini aja dulu"

****

Setelah kejadian tadi aku terpaksa tidak mengikuti pelajaran selanjutnya. Aku harus pulang ke rumah karna badan ku yang melemah.

" Ya ampun sayang ko bisa ini baru hari pertama kamu sekolah loh"

"Maaf mah kepala aku sakit banget dada aku sakit mah"

"Kamu kenapa ada masalah?"

"Permisi bu pimpinan mau ketemu ibu."

"Maaf sayang mamah tutup telfon nya nanti mamah telfon lagi"

"Iya mah"

Tut.

Panggilan itu terputus. Aku bangkit dari tempat tidur menuju ruang tengah berjalan ke arah kulkas.

"Ah kenapa ga ada makan si" kesal ku.

Aku mengambil jaket di lemari dan memutuskan untuk ke market.

****

Sampai di market aku memilih banyak makanan untuk sehari-hari.

Setelah selesai aku pergi ke kasir untuk membayar nya.

"Total nya 120.000 ada lagi tambahan nya kak?" Tanya sang kasir.

"Udah itu aja" aku memberikan 2 lembar uang seratus dan dua puluh ribu.

"Terima kasih"

Aku pun kembali menuju apartemen. Sampai di tengah jalan aku melihat dua orang laki-laki mencegah ku.

"Hai neng mau kemana udah malem ini"

"Mau ngapain kalian" tegas ku. Aku takut namun jalanan sudah sepi sekali.

"Duh neng jangan galak-galak dong nanti Abang takut" ucap salah satu laki-laki tersebut.

"Pergi kalian mau apa hah" bentak ku. Aku menutup kedua tangan ku di dada.

Tuhan tolong aku siapa pun tolong aku. Batin ku

"Udah bawa aja bos kelamaan", ucap nya. Kepala ku mulai sakit.

"Woi kalo berani jangan sama cewe" ucap seorang laki² yang tiba-tiba datang.

"Siapa lu, ikut campur aja Lo" jawab preman tersebut. Aku terduduk lemas saat ini.

"Sini Lo maju satu-satu", ucap laki² tersebut. Seperti nya aku tak asing dengan mata dan suara nya.

"Wah nantangin" ucap preman itu. Laki²itu turun dari motor langsung menghajar preman.

Aku melihat pertarungan itu, aku tampak kagum dengan laki²itu. Para preman itu tampak lemah karna laki² itu.

"Bangun ayo gw anter balik" ucap laki-laki itu. Aku mengangguk lalu naik ke atas motor nya.

Jantung nya berdegup kencang membuat diri ku takut akan ketauan.

Tak lama motor nya berhenti di sebuah apartemen, aku tampak bingung bagaimana bisa dia tau tempat tinggal ku.

"Ko kamu tau tempat ini?" Tanya ku tapi laki-laki itu tak menjawab ia langsung pergi aku tampak heran ada apa dengan nya dan siapa dia.

"Sudah lah semoga laki-laki itu selamat sampai tujuan" ucap ku. Lalu aku masuk ke dalam apartemen tak memperdulikan kejadian tadi.



REMENDASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang