Episode 6

307 53 14
                                    

Art by つむぎ on Twitter

A: ini kan belom sabtu/minggu. Tumben Authornya udah posting. Ada apa?

....aku sedang gundah. Udah beberapa hari ini rasanya sulit banget buat tidur malam. Jadi daripada melek ga ngapa-ngapain mending aku posting satu chapter---

Anggap lah hari minggu ada fanfic lain yang di update (kalo sempet) jadi doakan saja.

Nah, selamat membaca^^

______________________________________

kamu terbangun seorang diri karena laki-laki bersurai merah itu sedang mandi. Tidak biasanya dia bangun sepagi ini. Mungkin perkataan orang itu soal mengantarmu itu bukan cuma bualan? Yah, mau mengantar atau tidak yang jelas kamu bisa sampai di kantor tepat waktu.

Kamu segera melangkahkan kaki ke dapur untuk memasak, melupakan rutinitas pagi yang biasanya kamu awali dengan menyikat gigi sebelum beraktifitas. Tentu saja karena tempatmu memulai ritual pagi sedang dipakai. Menu kali ini tidak merepotkan. Hanya sup miso, ikan bakar, sedikit apel yang kamu potong dengan apik dan nato untuk sarapan. Sementara untuk bekal kamu membuat katsu yang mudah dibuat dan praktis untuk dimakan.

Orang itu keluar dari kamar dengan memakai setelan yang hampir lengkap kecuali jas dan dasi tepat setelah kamu selesai memasak. Dia melihatmu sebentar sebelum mengatakan hal yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan pernikahan kalian.

“Aku sudah menyiapkan air panas. Mandilah sebelum makan.”

‘Sepertinya benar-benar ada yang salah dengan isi kepalanya.’ Pikirmu sebelum mandi dan sarapan bersama suamimu itu.




*




*




*




Pagi ini, seorang Kunikida Doppo sudah berada di kantor pukul 6 pagi. Ia bahkan menyaksikan para pekerja gedung membersihkan lantai dan kamar mandi. Yah, kira-kira inilah rutinitas barunya mulai hari ini. Semalam Bosnya menelpon dan mengatakan untuk datang lebih awal. Hasilnya? Ia tidak cukup tidur karena mengerjakan hal yang harus dilakukan hari ini.

“Semoga saja hubungan mereka membaik.”

Idealisme yang dianut oleh pria berkacamata itu membuatnya menjadi orang yang hampir sempurna. Meski ia tidak bisa mendapatkan cinta dari orang yang disukainya. Tentu saja karena gadis cantik itu menikah dengan Bosnya karena alasan perjodohan. Tapi dari apa yang dilihatnya, Oda Sakunosuke bukanlah laki-laki yang setuju saja pada perkataan ayahnya. Dia tidak mungkin menikahimu jika bukan karena memiliki perasaan khusus. Meski itu selalu disembunyikannya rapat-rapat dari siapapun… setidaknya sebagai sekretaris sekaligus temannya, Kunikida bisa mengetahui hal itu.

Dalam kamus kehidupannya, tidak ada kalimat yang memperbolehkannya merebut istri orang lain. Jangankan merebut, menyukainya saja tidak boleh. Jadi ia memutuskan untuk menyerah dan membantu Bosnya untuk menyadarkanmu kalau pria hebat itu diam-diam menyukaimu. Meski tidak terlihat karena Bosnya ini sangat sulit mengeluarkan ekspresi. (Terlebih lagi Dazai selalu saja memaksanya untuk berusaha lebih keras agar Bosnya lebih cepat bahagia bersamamu. Itu menambah beban hidupnya yang sudah berat karena belum juga menemukan pasangan hidup.)

“Bos sudah berhasil membuatnya semakin dekat.” Gumam si surai kuning itu setelah membaca email masuk dari sang atasan. Setelah itu ia kembali menatap layar monitor dan menyusun jadwal yang akan dilakukan bosnya hari ini.

‘....Setidaknya mereka bisa bersama.’

Setelah selesai menyusun jadwal. Kunikida beristirahat sebentar di ruangannya. Ia sangat beruntung karena memiliki Bos yang baik meskipun jarang bicara. Belum lama ia menjadi karyawan, orang itu sudah menunjuknya sebagai sekretaris pribadi dan memberikan ruangan khusus beserta sofa yang bagus. Ruangannya bahkan hampir mirip dengan milik CEO yang luas dan mewah. Bagaimana mungkin ia bisa bersikap malas-malasan atau mengkhianati Bosnya sendiri?

A Perfect Wedding [ODASAKU X READER] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang