#ODA POV#
Keesokan harinya, aku bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan dan bekal untuk kami. Sementara [First Name]-san bangun jam 7 karena suara berisik yang kutimbulkan saat menyiapkan keranjang piknik.
“Oda...san?”
“Ohayou istriku.”
Dia masih terlihat tidak nyaman saat aku memanggilnya ‘istriku’ meskipun aku sudah memanggilnya seperti itu selama dua bulan. Cukup lama ia terdiam di depan kulkas dan akhirnya memutuskan untuk mengambil susu dingin untuk diminum.
“Oda-san, hari ini kita pergi kemana?”
“Hm… Mana yang kau pilih. Pantai atau Taman?”
“Tidak keduanya.”
“??? ‘Tidak keduanya’ bukan jawaban yang kumau.”
“Oda-san, saya benci tempat ramai, saya juga tidak bisa berenang.” Kata-katanya membuatku kembali teringat. Dia bukanlah anak yang terlahir dari keluarga kaya yang mampu pergi ke water park atau pantai dan tempat hiburan sepertiku.
Lalu kalimat Dazai waktu kami diskusi bersama Kunikida-kun terngiang di otakku.
“Odasaku. Kalau [Last Name]-chan menolak ajakanmu, putuskan saja mau pergi kemana atau melakukan apa. Ini demi kemajuan hubungan kalian!”
Sou. Aku akan memutuskannya langsung tanpa meminta persetujuannya.
“Jaa, kita ke pantai. Aku bisa mengajarimu renang.”“Saya… tidak bisa.”
“Kau sedang siklus bulanan?” Tanyaku. Dia justru menatapku dengan wajah agak memerah dan ekspresi yang seolah mengatakan ‘Mengapa kau tidak malu mengatakan itu di depanku?’
“Saya… tidak punya--- baju renang.”
“Kalau begitu aku pergi dan membelinya untukmu.”
“?!--- Dame!” Tanpa sadar [First Name]-san meninggikan suaranya. Ia terlihat panik dan wajahnya lebih merah dari sebelumnya. Apa dia marah lagi padaku?
“Kau mau membelinya sendiri?”
Dengan cepat gadis itu mengangguk. Ah, ternyata dia malu kalau aku yang membelinya.
“Aku akan menunggu di luar toko sampai kau selesai. Apa itu cukup untukmu?”
Dia tidak menjawabku melainkan membantuku dalam diam. Tidak lama, kami sudah siap untuk berangkat menggunakan mobilku. Tujuan pertama kami adalah toko yang menjual pakaian renang terbaik di Yokohama. [First Name]-san turun dari mobil dan pergi selama hampir satu jam sebelum kembali membawa paper bag berisi pakaian renang.
“Kesulitan memilih?”
“Bukan urusanmu…” Ah, sikap kasarnya muncul lagi. Kapan aku bisa membuatnya benar-benar bersikap manis seperti saat kita pertama bertemu dulu?
*
*
*
#END POV#
Biasanya kamu hanya melihat pantai dari gambar, buku pelajaran, atau mendengar tempati itu pembicaraan orang lain. Tapi sekalipun kamu belum pernah ke tempat seperti itu. Karena tidak memiliki biaya saat kecil, juga karena terlalu sibuk mengumpulkan uang saat dewasa. Tapi, rasa penasaranmu terbayarkan karena suamimu itu mengajakmu pergi ke pantai. Ke tempat dimana cahaya matahari begitu terik, angin berhembus begitu kencang, deru ombak bersahutan dan dapat dinikmati kapan saja, pasir putih yang entah mengapa membuat orang tidak bisa berhenti menatapnya, juga batu karang besar yang menjadi pusat perhatian. Pemandangan seperti ini, jika dilihat langsung benar-benar sangat…..
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Wedding [ODASAKU X READER] ✔
Romantizm[COMPLETE] Ayahmu terlibat hutang dengan seorang CEO muda. karena itu kamu harus menikah dengannya. Apakah pernikahan yang berawal tanpa cinta itu akan berjalan dengan sempurna? HIGHEST RANK 📣 No. 1 #Oda [11 JULI 2020] No. 1 #Kunikida [11 JULI 2020...