pria aneh

249 29 3
                                    

"Gue Afisan Ananda , panggil aja Afisan atau Jirayut atau Ji", ucap pemuda yang duduk disebelah Rara tadi.

"Nama panggilan banyak banget gitu", sungut Rara.

"Tinggal dipilih aja apa susahnya"

"Gue manggil lu Aji aja deh"

"Aji, lah kan pilihannya cuma Afisan kalau ga Jirayut kalau ga Ji"

"Ya habisnya Afisan sama Jirayut sama sama keren buat dipanggil tapi gue bingung milih yang mana jadi tanpa fikir panjang gue milih Aji gabungan dua nama itu"

"Semerdeka lu dah"

Rara terkekeh lalu keheningan melanda namun hanya sesaat.

"Eh, BTW bukan asli Indonesia ya?", tanya Rara.

"Emang kenapa?"

"Dari wajah sama nama nya tadi kek bukan nama orang Indonesia"

"Papah orang sini tapi mamah bukan. Gue baru tinggal di Indonesia sejak umur gue 5 tahun  dan sekarang udah 19 tahun, lumayan 14 tahun di Indonesia"

"Emang mamah lu asli mana?"

"Thailand"

"Owh begitu pantes. Eh gue pulang dulu ya, udah sore ntar dicariin lagi sama keluarga"

"Iya, hati hati"

Setelah itu Rara pergi meninggalkan taman dan menuju rumahnya. Di dalam perjalanan Rara kembali teringat pada sosok pemuda yang baru ia jumpai.

"Dia tampan ya...dan senyum nya tadi aduhai"

"Eh, kok jadi keinget dah. Baru juga ketemu"

Selama perjalanan hanya wajah Aji nama yang disematkan Rara untuk pemuda tadi yang terlintas difikirannya. Hingga mobil masuk ke dalam perkarangan rumah Rara.

"Huh, Pak Darmin kemana?. Kok gerbang udah kebuka aja", ucap Rara melihat pos satpam rumah nya yang kosong.

"Hai"

Rara berbalik dan terkesiap kaget melihat seseorang yang berdiri di belakangnya.

"Lah sejak kapan lu ada disini?"

"Baru aja. Emang lu ga tau kalau gue ikut masuk ke mobil lu?"

Rara berfikir keras, kapan pemuda dihadapannya ini ikut masuk ke mobilnya. Bahkan saat dia meninggalkan pemuda itu di taman ia masih termenung di bangku taman.

"Lu kok aneh sih"

"Aneh gimana?"

"Perasaan tadi gue masuk mobil sendiri ga ada siapa siapa", batin Rara lalu menatap kearah depan.

"Tia, kok berdiri disana ngomong sendirian lagi", sapa seorang wanita paruh baya ibu Rara sebut saja Mamah Tika.

Hanya mamah Rara yang terkadang memanggil Rara dengan Tia ada Yaya.

"Sendiri, bukannya...loh dia kemana?", cicit Rara heran ketika dia menatap tempat pemuda itu berdiri sudah tidak ada orang.

"Loh si Aji tadi mana?"

Rara tampak bingung kemana pemuda tersebut yang ternyata dia adalah Aji.

"Yaya. Ayuk masuk"

Rara mendekat ke arah Mamahnya.

"Mah, tadi liat ga cowo yang bareng Rara pergi kemana?", tanya Rara setelah sampai di dekat mamahnya.

"Cowo siapa?"

"Yang tadi ngobrol sama Rara"

"Ga ada, orang sedaritadi kamu sendiri kok"

"Tadi ada Mah, seriusan"

JOURNEY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang