Prolog : The Beginning

8.9K 756 5
                                    

Malam itu dia melangkahkan kakinya secara mengendap-endap, santai namun tetap waspada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu dia melangkahkan kakinya secara mengendap-endap, santai namun tetap waspada. Pakaian serba hitam membaluti tubuhnya.

Dia berhenti sejenak, bersembunyi di balik dinding gang yang sempit dan gelap. Ponselnya berdering, sebuah pesan dia terima.

'Sirkuit milik Black Skull.'

Ponselnya dia simpan kembali, kemudian dia lanjutkan perjalanannya. Ternyata tempat tujuannya sudah tak jauh dari posisinya saat ini. Sirkuit dengan logo tengkorak hitam itu dapat dia lihat dari sini.

Ketika sudah berhasil menginjakkan kaki pada sirkuit itu, dia mengendap-endap untuk menaiki kursi penonton bagian tribun. Dari atas sana, mata elangnya menjelajahi setiap sudut dari sirkuit dengan nuansa hitam dan oranye ini. Kemudian dia menangkap seseorang dengan rambut merah gelap yang terlihat sedang berbincang dengan seorang body guard.

Matanya dia picingkan. Ayolah, sedikit lagi dia bisa melihat wajah orang itu.

Dan ya, orang itu menoleh sehingga dia bisa melihat wajah orang itu. Sungguh familiar, hanya terdapat perubahan pada rahang, tulang pipi, dan tulang hidung yang kini terlihat jauh lebih tegas.

Dia raih ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Chris bekerja disini?"

"Chris? Christopher Bang?"

"Yes. I saw him. Like, just few seconds ago."

Terdengar helaan nafas dari seberang sana.

"Hyunjin, so, you found him. Well, good for you, then."

Dia—Hyunjin—sedikit terperanjat mendengar kalimat dari orang yang berada dalam panggilan dengannya itu.

"I-is it..?" suara Hyunjin sedikit bergetar karena ragu-ragu.

"Yes, it is. I mean, kau dan Chris sama-sama sudah dewasa. Kalian sudah bebas memilih keputusan kalian sendiri, sekarang."

Hyunjin menghela nafas. Perasaannya sedikit kalut, namun ada rasa hangat yang menyelimuti hatinya.

Dia menarik seulas senyuman tipis. "Thank you, Dad."

"Anytime, my Dear. Just, always be careful. Okay?"

Panggilan pun terputus. Matanya mengikuti gerak-gerik Chris. Pria yang dia amati itu menghampiri mobil miliknya, nampaknya akan beranjak pulang.

Hyunjin pun terkekeh sarkas. Tentu saja menertawakan dirinya sendiri.

'Ayolah, Hyunjin. Kau punya misi yang jauh lebih penting daripada sekedar mengamati pria rambut merah itu.'



[ Tire & Champagne — Begin ]

[ Tire & Champagne — Begin ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hello^^ aku kembali xixixixi. Kali ini pengen mencoba nulis genre action. I don't know if this will be good or no, but oke lah, lanjut aja, masalah hasil urusan belakangan. 

Disini aku tegaskan lagi, book ini nantinya bakal banyak membahas gender & sexuality, jadi kalau ada yang nggak nyaman tolong dengan kesadaran dan kebijaksanaannya masing-masing untuk meninggalkan book ini. 

Thank you, and happy reading^^

[1] Tire & Champagne ㅡ chanjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang