#15 : Detected

2.8K 448 57
                                    

"Kok lo bius? Bukannya lo tadi yang bilang kita pake dia jadi penunjuk lokasi BM?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kok lo bius? Bukannya lo tadi yang bilang kita pake dia jadi penunjuk lokasi BM?"

Hyunjin bersedekap sambil menatap Chris malas.

"Chris, bertahun-tahun gue udah terjun dalam kasus begini. Di berbagai negara. Gue bisa baca sifat dia dari caranya bicara, dia orangnya keras kepala. Dia bakal lebih baik mati dari pada ngasih tau lokasi bosnya. Dari pada buang-buang waktu, kita cari cara lain."

Chris menghela nafas kasar. "Ya udah. Kita tanya kabar Changbin sama Felix."

Chris mengambil ponselnya lalu menghubungi Changbin. Dahi Chris mengkerut, terlihat begitu fokus mendengar kata-kata Changbin dari seberang sana.

Panggilan selesai. Chris menyimpan lagi ponselnya dengan tergesa-gesa.

"Apa kata Changbin?" Hyunjin menginterupsi.

"Felix berhasil nemu lokasi BM. Tapi dia pisah sama Changbin. Gak tau gimana ceritanya, Changbin sendiri juga gak sadar Felix bisa pisah sama dia. Tapi Changbin sekarang mau nyusul Felix."

Hyunjin mengernyit. Namun kemudian Chris tertawa sarkas.

"Lo tau? Changbin sama Felix juga pisah dari polisi. Mereka nyusup pergi kayak kita. Kata Changbin, polisi terlalu bertele-tele," Chris pun melanjutkan.

Hyunjin ikut tertawa. Memang benar, selama dia terjun dalam berbagai aksi semacam ini, polisi selalu saja datang belakangan.

"Jadi kita gimana? Nyusul Felix?" ujar Hyunjin.

"Lo hubungi polisi buat ngurus komplotan bangsat ini. Hitung-hitung biar mereka berguna dikit," sahut Chris.

Hyunjin tertawa. Dia menurut, dia hubungi polisi. Mata Hyunjin menuju mata Chris sambil tersenyum miring ketika mendengar polisi yang uring-uringan di seberang sana karena mengetahui dirinya dan Chris menyusup kabur.

"Sir, I hate to say this, tapi Anda semuanya terlalu bertele-tele sehingga, ya, kami tidak bisa diam saja. Look, saya dan Chris sudah berhasil melumpuhkan dua puluh orang antek-antek BM," Hyunjin lalu menutup panggilannya.

Selanjutnya Hyunjin menghubungi Felix. Raut muka Hyunjin terlihat santai tapi serius. Sesekali dia mengangguk.

Panggilan selesai. Hyunjin mengambil kotak berisi peluru dari kantong jaketnya. Dia isi ulang pistolnya dengan peluru, begitu juga dengan pistol milik Chris.

"Levant Road 912, District 9. Kata Felix, BM sembunyi di sebuah tempat ibadah," Hyunjin bersuara.

"Ada sekitar dua puluh lagi antek-antek BM bersiap di tempat persembunyian itu," Hyunjin menghela nafas sebentar. "Makanya kita isi ulang peluru kita."

"Lalu Felix gimana? I mean, keadaannya?"

Hyunjin tersenyum. "Tenang. Felix mantan anggota CIA. Tapi dia bukan di divisi lapangan kayak gue. Dia divisi mata-mata. So, you can count on him."

Chris terkejut bukan main. Ternyata anak selucu Felix pernah menjadi anggota CIA juga?

Hyunjin terkekeh, dia tarik tangan Chris untuk beranjak dari tempat itu. "Udah, sekarang bukan waktunya untuk kaget. Semua kemungkinan bisa terjadi, Chris."

***

Changbin turun dari mobilnya. Pria itu kebingungan karena lokasi yang ditunjukkan Felix ternyata adalah sebuah tempat ibadah. Changbin pun berpikir, 'Apa Felix nyuruh gue tobat, ya?'

Ah, ngaco.

"Aw! Bangsat!" Changbin mengumpat karena kepalanya terlempar oleh ranting yang lumayan besar.

"Psstt psstt... kak Abin!"

Changbin mendengar suara familiar itu. Dia menengok ke sumber suara. Dia mengelus dada ketika melihat pacar kesayangannya nangkring di atas pohon.

"Fellie sayang.., ngapain disitu?" Changbin menghampiri pohon tempat Felix berada. Pria itu menyusul Felix untuk naik.

"Hehehe. Sembunyi, lah! Sambil memantau."

"Gimana ceritanya kamu tadi bisa misah dari Kakak? Kakak khawatir banget, Fel," Changbin mengelus kepala Felix.

"Aku kabur, Kak. Hehehe, maafin Fellie, ya? Soalnya tadi pas kalian ngepung BM aku lihat BM sama antek-anteknya kabur jadi aku ikutin mereka."

Muka Changbin terlihat sangat khawatir. "Kok kamu bisa nemu mereka tanpa ketahuan?"

"Nggak tau. Fellie cuma ngebuntutin gitu aja. Tapi mereka nggak sadar aku ikutin."

Kemudian pandangan Felix menangkap sobat berambut panjangnya sedang berboncengan dengan pria berambut merah. Felix pun bertepuk tangan dengan riang.

"Yeeeyy! Hyunjinnie sama Kak Chris dataaang~"

"Fel, awas!" 

"Fel, awas!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Fel kamu kenapa fel 😢

[1] Tire & Champagne ㅡ chanjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang