#11 : Run Away

3.3K 463 27
                                    

"Kaca mobil lo kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kaca mobil lo kenapa?"

Hyunjin hanya tersenyum. "Sengaja. Salah satu bagian dari plan."

Chris tertawa. Ada-ada saja rencana Hyunjin ini.

"Oke. Ntar gue ganti."

"Gampang."

Kali ini Hyunjin yang mengambil bagian kemudi. Tangan Chris masih terluka, pasti akan kesulitan jika harus mengemudi.

Hyunjin pun membawa Chris menuju ke suatu tempat, namun Chris mengernyit heran ketika rumah yang begitu familiar itu menyapa penglihatannya.

"Loh, kenapa ke rumah gue?" heran pria itu.

Hyunjin mendengus. "Chris, gue harap lo gak goblok goblok amat, ya. Kalo kita kaburnya ke tempat yang jauh, ntar urusannya gak akan kelar-kelar. Kita ke sini buat mancing polisi. Kalo mereka tau lo kabur, pasti mereka bakal meriksa rumah lo juga. Kita disini, cepat ketemu sama polisi. Lo punya saksi. Lo punya bukti. Ntar kalo kita udah ketemu sama polisi, kita serahin bukti itu. Selesai. Lo bebas."

"Saksi? Siapa? Pas kejadian nggak ada siapa-siapa," Chris masih saja kebingungan.

"Felix. Dia di tempat kejadian saat semuanya terjadi. Felix punya rekaman kejadian yang sebenarnya."

Baik, sekarang Chris mulai mengerti. Jantungnya terpacu. Dia menyeringai penuh kemenangan.

Setelah itu, dia meraih pinggang Hyunjin. Dia belai rahang si cantik dan meraup bibir manis itu. Ciuman berlangsung singkat namun penuh passion.

"Thanks," ucap pria itu.

Hyunjin membelai pipi Chris yang kotor dengan beberapa luka goresan itu. "Anytime."

***


Felix duduk di sofa menghadap televisi sambil memeluk lututnya. Tangannya sibuk dengan remote untuk mengganti-ganti channel, mencari berita yang menayangkan tentang kasus Chris dan Bank Aria.

Felix mendengus. Ini sudah hampir pagi, tapi Changbin belum juga pulang. Felix khawatir. Dia ingin menghubungi Changbin, tapi takut mengganggu.

Mata layu Felix kembali berbinar ketika mendengar suara mobil yang familiar terdengar dari luar. Si manis itu berlari ke jendela. Dia melompat-lompat gembira. Ternyata benar, Changbin pulang.

Ketika keduanya bertemu, Felix langsung menubruk badan kekar Changbin, membuat yang lebih tua terkekeh gemas. Pria itu mengangkat badan mungil Felix, memeluknya erat sambil berputar-putar.

"Gimana, kak?" ujar Felix dengan mata berseri-seri layaknya anak kecil yang sudah sangat penasaran dengan sebuah dongeng.

Changbin menghela nafas. "Belum berhasil. Kayaknya BM lari. Tapi kakak belum bisa lacak kemana larinya."

"Kenapa nggak minta bantuan polisi? Detektif?"

Changbin terkekeh, dia cubit hidung Felix.

"Kan dunia taunya Chris yang salah, sayang. Bukan BM."

***



"Aaah ah aaahh ssh aaaahh ah aah..."

"Fuck.. Hyunjin.."

Hyunjin melengkungkan punggungnya keatas ketika merasakan cairan hangat milik Chris memenuhi lubang analnya hingga sebagian mengalir keluar. Ketiga jarinya yang berada di dalam vaginanya dia keluarkan.

Chris berbaring di sebelah Hyunjin. Si cantik itu lemas. Keringatnya bercucuran, membuat badan mulusnya terlihat berkilau.

"Hyunjin."

"Hm?"

"Kok lo mau menyelamatin gue? Bukannya lo benci banget sama gue?"

Hyunjin memutar badannya. Begitu juga dengan Chris. Kini posisi mereka saling berhadapan.

"Nggak tau. Mungkin udah naluri gue buat bela yang benar."

Hening. Chris sedikit tertegun.

Kemudian Hyunjin bersuara lagi. "I mean, gue tau lo gak salah. You know, semua orang pasti gitu. Selama mereka masih punya hati, kalau mereka tau seseorang yang nggak bersalah dituduh bersalah, mereka pasti akan bantu orang itu. Meskipun hanya dengan bantuan sekecil apapun."

"Itu artinya lo punya hati?"

Hyunjin menatap Chris sengit. Pertanyaan macam apa itu tadi?

Tapi Chris hanya terkekeh. Dia usap lembut pipi Hyunjin.

"Bener, kan? Itu artinya lo punya hati. Buktinya lo mau bantuin gue. Sekarang gue tanya. Adakah orang yang pengen lo kasih hati lo itu?"

Hyunjin mengernyit heran. "Kenapa lo tiba-tiba nanya begitu?"

Chris tertawa canggung. "Gak papa. Cuma iseng nanya."

Kemudian senyum Hyunjin mengembang. Si cantik itu beranjak, kini dia duduk diatas perut Chris. Badannya dia bungkukkan hingga bibirnya menyentuh daun telinga Chris.

"Liat aja nanti. Lo akan tau."

Chris tersenyum, sedikit kecut. Well, mungkin saat ini dia memilih untuk menyembunyikan perasaannya dulu. Nanti kalau saatnya sudah tepat, dia akan mengungkapkan perasaannya.

"Want another round, King?" Hyunjin bersuara dengan seduktif.

Pria rambut merah itu menyeringai. "Sure, gue belom cobain lubang lo yang satunya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ciaatt ciaatt, ciee, apakah Mr. Christopher sudah mulai jatuh dalam pesona seorang Sammie Hwang?  👁👄👁


[1] Tire & Champagne ㅡ chanjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang