#1 : The King Talking About Queen

4.4K 636 91
                                    

"CB97 memasuki garis finish!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"CB97 memasuki garis finish!"

Mendengar suara presenter itu Chris mendecih remeh. Dengan santai dia lajukan Rodger melewati garis finish. Bahkan dia menyetir motornya itu dengan satu tangan.

Suara tepuk tangan dan sorakan dari para penggemar Chris terdengar riuh ketika lelaki itu melepas helmnya. Ditambah ketika dia senyum tipis, sorakan dari penggemarnya semakin heboh.

Disana ada Changbin, teman senasib seperjuangannya. Si boncel itu lalu menghampiri Chris, mengguyur si tampan berambut merah itu dengan seliter cola yang sudah dikocok sebelumnya.

"Udah dong sat, gue udah manis gini lu guyur beginian ntar tambah manis lagi. Repot gue ntar."

Changbin memukul kepala Chris dengan botol yang sudah kosong itu. "Yang ada tambah pait. Udah sono cepetan naik ke podium!"

Chris tersenyum remeh. "Haha. Jujur aja gue udah bosen sih berdiri di sana terus. Gak pernah berdiri di nomor 2 atau 3."

"Serah. Kalo udah bosen coba duitnya kasih gue aja."

"Ogah. Lu udah sultan. Banjir duit ntar rumah lu kalo duitnya gue kasih ke elu."

Changbin pun menendang bokong Chris. "Udah jangan bacot, cepetan sana!"

***

Chris hanya mendengus datar melihat jumlah deretan angka pada saldo ATMnya bertambah panjang.

"Kayaknya gak cukup nanti kalo ditampung disini semua. Harus buka rekening baru," gumamnya.

Setelah mengambil beberapa nominal uang, lelaki itu keluar dari ruangan kotak berpintu kaca yang dipasangi stiker itu.

Kepala Changbin melongok dari jendela McLaren hitamnya, dengan bosan menunggu Chris yang terlampau lama berkutat dengan uangnya.

"Sorry, bro," Chris nyengir. Setelah itu dia masuk ke F8 Tributo hitamnya dan menjalankannya lalu memberhentikannya sejajar dengan McLaren milik Changbin.

"Jadi club?" tanya Changbin.

"Boleh."

"Ada club yang belom pernah kita datengin, gak? Perasaan club satu kota udah kita datengin, deh," Changbin memijat pelipisnya.

"Nyoba ke warkop gimana? Kali-kali merakyat," jawab Chris sekenanya.

"Jangan ngaco. Gak takut terkontaminasi kuman rakjel?"

"Songong banget lu," sahut Chris.

Changbin lalu membuka ponselnya, mencari-cari info, siapa tahu menemukan sesuatu. Dan benar saja, belum ada satu menit, Changbin sudah menemukan sesuatu.

"Bro bro, liat, lumayan nih!" Changbin menyodorkan layar ponselnya ke muka Chris.

Chris mengernyit untuk membaca apa yang tertera pada layar ponsel Changbin. Ternyata sebuah club yang cukup terkenal di kota itu sedang merayakan pesta anniversary. Kebetulan club itu juga merupakan salah satu club favorit Chris dan Changbin.

"Queen Sammie? Siapa itu? Belom pernah denger ada DJ namanya Queen Sammie," gumam Chris.

"Katanya DJ itu favorit banget. Gue udah denger beberapa kali tapi males ngepoin sih," sahut Changbin.

"Kalo favorit kenapa gue gak pernah denger? Perasaan gue gak pernah absen ngeclub dah," Chris menyahut lagi.

"Ya mana gue tau, bambang. Siapa tau dari luar negeri apa gimana gitu apa DJ masih rookie tapi udah punya fans banyak. Kan ada yang kayak gitu tuh."

Chris pun mengendikkan bahu acuh. "Ya bodo amat, lah. Mau rookie mau senior juga gak ada manfaatnya buat hidup gue. Dah lah, sekarang yuk cabut aja kesana!"

"Ke club ini?"

"Iye, bonsai."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hmmm, mau ngomong apa ya, hmmm.... 

Hmmm, iya inget.

Aku lapar.


[1] Tire & Champagne ㅡ chanjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang