Jin keluar dari kamarnya dan mendapati rumah sangat sepih. Biasanya para member akan berkumpul di ruang keluarga atau ruang makan, namun saat itu kedua ruangan itu kosong. Jin pergi ke kamar Moon-ju untuk mencari teman masak siang itu dan lagi-lagi saat Jin masuk nyatanya tak ada Moon-ju di dalam. Jin pergi ke studio juga tak berpenghuni. Jin masuk ke beberapa kamar member dan sama sekali tak ada manusianya. Jin mendengus kesal melihat membernya pergi meninggalkan rumah begitu saja. Jin memutuskan pergi ke kamar Suga yang ternyata Suga sedang asik menonton drama korea.
"Sudah berapa episode kau habiskan?," tanya Jin di ambang pintu.
"Baru satu episode," jawab Suga sambil memakan camilannya.
"Mengapa tak ada yang berinisiatif untuk memasak makanan dan malah pergi dari rumah? Tega sekali saat aku keluar kamar namun tak menemukan makanan," gerutu Jin pada Suga.
"Ya hyung. Mengapa bertanya padaku? Tanya saja pada mereka yang pergi, aku juga tidak masalah jika tidak makan," jawab Suga dengan wajah datarnya membuat Jin kesal akan hal itu. Jin mengambil remote TV dan mengganti siaran TV lainnya membuat Suga mengumpat dalam hati. "Mengapa hyung ubah chanelnya?," gerutu Suga.
"Aku tidak menyukai drama, mari kita menonton acara TV yang lain," ujar Jin tersenyum dan merebut camilan yang berada di pangkuan Suga. Suga hanya bisa mendengus kesal melihat tingkah Jin.
"Hyung merusak mood ku saja padahal aku ingin sekali menonton drama itu," ujar Suga masih pada kekesalannya, namun Jin malah memukul Suga dengan bantal.
"Jangan berbicara seperti itu padaku," ujar Jin.
"Jadi aku harus berbicara seperti apa?," tanya Suga. Saat Jin ingin menyambung pernyataan Suga, Suga lebih dulu memukul Jin dengan bantal hingga akhirnya terjadi perang bantal antara mereka berdua, namun karena Jin kurang berhati-hati bantal yang ia pegang tak sengaja terlempar pada satu bingkai foto di atas meja hingga membuat bingkai foto itu terjatuh dan pecah. Bingkai foto yang pecah itu merupakan foto dari tujuh personil bangtan. Jin yang melihat segera mengambil bingkai foto itu.
"Bingkai fotonya pecah," gumam Jin. "Suruh semua member untuk pulang ke rumah sekarang," ujar Jin membuat Suga segera menghubungi para membernya, namun belum sempat Suga menghubungi ia mendengar satu berita di salah satu stasiun TV.
Telah dilaporkan sebuah tragedi penembakan tepat pada pukul sebelas waktu setempat di Seoul Forest. Tragedi penembakan ini memakan lima korban dengan satu orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka serius yang harus mendapatkan perawatan instensif. Dikonfirmasi dari team gabungan jika salah satu korban dari penembakan ini adalah personil boygroup ternama dari Korea yang belum dikonfirmasikan identitasnya.
Suga dan Jin yang mendengar berita itu hanya bisa saling memandang satu sama lain tanpa mengatakan sesuatu. Tepat saat itu ponsel Suga berdering menandakan telpon masuk dari Bang Si-hyuk. Sugapun menjawab panggilannya.
"Apa kau sudah mendengar berita, Min Yoon-gi?," tanya Bang Si-hyuk.
"Ne. Tenang saja PD-nim anak-anak memang sedang berada diluar namun mereka diluar untuk mencari makan, tidak terjadi apapun," ujar Suga dengan memasang wajah tersenyumnya.
"Korban idol yang dimaksud berita itu, Kim Tae-hyung," ujar Bang Si-hyuk membuat raut wajah Suga berubah menjadi tak berekspresi. Jin yang melihat itu langsung merebut ponsel Suga.
"Katakan padaku, ada apa?," tanya Jin dengan raut kecemasan.
"Tae-hyung tertembak," ujar Suga.
Tanpa aba-aba Jin dan Sugapun langsung beranjak menuju rumah sakit. Jin menginjak gas mobil dengan sangat brutal di jalanan Seoul, ia bahkan tidak berhenti ketika lampu menyalah merah di persimpangan karena yang ada pikirannya sekarang hanyalah Tae-hyung. Suga sudah memberi kabar kepada membernya yang lain dan mereka sangat terkejut dengan berita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Seven Days With Seven
FanfictionKurang lebih tiga sampai empat tahun aku hidup bersama bangtan, namun tujuh hari terakhir membuatku hancur dan kehilangan diriku sendiri. Setelah tujuh hari itu semuanya hilang seketika, seakan-akan kenangan tentang bangtan terhapus begitu saja. Ak...