Di malam yang gelap dan dalam ruangan yang gelap ini aku masih belum bisa memejamkan mata. Aku terlalu kalut pada hal yang Irene ceritakan padaku. Jika memang alasan Irene meninggalkan Jin karena ia juga berhubungan dengan Suga lantas bagaimana denganku? Apakah aku harus meninggalkan Jin juga, tapi tak mungkin disaat seperti ini. Aku takut Jin akan merasakan hal yang sangat pahit ditambah Tae-hyung yang tak kunjung sadar. Aku terlalu mencemaskan orang yang aku cintai ketimbang mencemaskan keadaanku yang semakin parah sekarang.
"Apa yang kau pikirkan?," tanya Jin dari sebuah sofa yang menghadap ke arahku. Dalam gelap aku hanya bisa melihat manik matanya yang sedikit bercahaya.
"Aku tidak memikirkan apapun. Hanya belum bisa tidur," ujarku. Aku melihat Jin menghampiriku dan naik ke ranjangku. Ia memelukku dari belakang dan aku bisa merasakan hembusan nafasnya menyapu leherku.
"Apa kau sudah merasa nyaman untuk tidur?," tanya Jin.
"Bagaimana jika Jungkook kembali kesini?," tanyaku.
"Jungkook tidak tidur disini. Ia menemani Suga menjaga Taehyung," ujar Jin. "Tidurlah karena kau harus banyak istirahat, Moon-ju-ya," ujar Jin. Aku hanya diam dan berusaha terlelap termasuk dari permasalahan hati.
..
Aku menerjapkan mataku saat aku mendengar dua orang berbincang-bincang di dalam ruanganku. Aku melihat Nam-joon, Jin, Suga dan dokter yang menanganiku sedang membahas keadaanku. Aku membukan mataku lebar dan menangkap tatapan Jin yang menatapku dengan tatapan senang. Jin menghampiriku.
"Keadaanmu sudah membaik ketimbang kemarin dan kau dibolehkan pulang oleh dokter," ujar Jin dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Ne, aku harus selalu senang," ujarku tersenyum.
"Ayo, pulanglah dan tidur di rumah," sahut Suga sudah siap dengan tas yang berisi barang-barangku. Aku hanya tertawa melihatnya dengan sigap membereskan barang-barangku.
Dibantu Jin dan Suga akhirnya aku kembali ke rumah lagi. Aku harap hari ini hari terakhir diriku untuk merepotkan mereka. Sudah cukup mereka mengurusku begitu telaten layaknya mengurus adik yang selalu menyusahkan mereka. Sesampainya dirumah aku merebahkan diriku ke sofa karena aku merasa malas untuk menaiki tangga ke kamarku.
"Pergilah ke kamarmu, Moon-ju-ya. Aku harus pergi lagi menemani Nam-joon ke agensi dan Yoon-gi akan menjagamu. Ingat, jangan pergi kemana-mana lagi," tegas Jin dan iapun berlalu dari hadapanku, namun seperti yang kalian ketahui aku sangat susah untuk diatur jadi kemungkinan aku akan bepergian keluar rumah tanpa Jin. Aku menatap Yoon-gi yang sedang membereskan barang-barang di dapur. Seketika aku teringat akan janjiku dengan Kang Soo-ra jika hari ini aku akan menemuinya lagi di taman.
"Oppa. Apa kau mau,"
"Tidak. Kau harus beristirahat," ujar Suga memotong ucapanku yang belum terselesaikan.
"Temani aku, oppa. Aku ada janji dengan temanku di taman," ujarku memohon dengan wajah lucu padanya.
"Aishh, mengapa kau membuat janji disaat keadaanmu seperti ini?," gerutu Suga.
"Aku membuatnya sebelum aku masuk rumah sakit," belaku. Suga hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Baiklah, kita temui temanmu. Kita harus cepat, aku tak mau kau kena marah oleh Jin lagi," ujar Suga, Akupun tersenyum mendengarnya.
Kali ini aku dan Suga menggunakan mobil untuk sampai di taman untuk mempercepat saja, jika aku pergi sendiri mungkin aku akan berjalan kaki lagi sembari menghirup udara segar. Saat sampai di taman, mataku langsung tertuju pada seorang anak kecil yang memegang dua gulali di tangan kanan dan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Seven Days With Seven
FanficKurang lebih tiga sampai empat tahun aku hidup bersama bangtan, namun tujuh hari terakhir membuatku hancur dan kehilangan diriku sendiri. Setelah tujuh hari itu semuanya hilang seketika, seakan-akan kenangan tentang bangtan terhapus begitu saja. Ak...