twenty-four

5 0 0
                                    

     " jaemin kau itu mau kerja atau kuliah lagi sih ? , Kamu itu sudah lulus kuliah tahun lalu di Landon apa lagi ha ? Kamu mau lulus juga di Korea ? Kenapa kamu selalu cari ribet sih "  kata pria separuh baya di depannya itu duduk dengan jas hitam yang dia miliki .

" Appa ? Appa bilang cari orang yang ku Carikan selama ini ."

" Iya , lalu ?"

" Dia ada berada di sana di kampus itu , aku harus bagaimana jika nanti aku kerja saja aku pasti tidak memiliki waktu untuk mendekati Dia, appa " kata anak tu dengan nada memberi tau.

"Cepat lah menikah jaemin , ayahmu ini sudah tua " lalu pergi begitu saja. 

   Ya ini na jaemin tenang umurnya emang 19 tahun tapi sudah lulus kuliah tahun lalu . Dan dia tidak memiliki ibu karena penceraiaan yang terjadi di keluarganya , ibunya melahirkannya pada umur 39 tahun dan ibu dengan ayahnya jarak umur 7 tahun . Itulah yang membuat jaemin diminta menikah cepat .

"Baiklah appa , aku pergi ke kampus dulu bye " jaemin meninggalkan ruangan melewati lorong ke lorong dan keluar dari rumah ayahnya . Mengambil mobil lalu pergi ke kampus.
.
.
.
.

" Syaraf bagi...."

" Karin sudah lama ya ? Sorry tadi ada urusan " alasnya .

" Ohhh kayak orang tua aja Lo ada urusan urusan " lalu tertawa kecil .

" Lagi ngapain ?"

" Lihat pakai mata lagi ngapain " nyolot ku .

" Idih santai lah kakak"

   Aku hanya tertawa dan kembali menjelaskan materi - materi ke jinseo . Jaemin memperhatikan gambar yang dibuat jinseo dengan serius sekali . Hingga hampir tidak berkedip . .

" Oiii!" Mengagetkan jaemin .

" Eh manusia ayam eh " latahnya. 

     Aku tertawa sama jinseo karena latahnya jaemin itu unik manusia ayam apaan cobak .

" Yuraaa kamu tu ya orang kag....." Dia terdiam . Dan aku terdiam .

" Yura? Si....."

" Kamu tau darimana ? Kamu tau dari mana nama panggilanku " aku memotong kata-kata jinseo yang kini binggung .

   Jaemin hanya diam binggung mau jawab apa .

" Jaemin jawab aku " tegas ku .

" Ahh , ok aku jujur kemarin kakak laki-laki mu meneriaki Yura jadi bagiku itu bagus untuk memanggilmu" ya jaemin berbohong tapi demi tidak di ketahui oleh wanita di depannya itu dia menyembunyikannya .
.
.
.

     Kini aku sudah Ki kelas yang ramai orang sebelah kananku jaemin dan kiriku jinseo yang sedang melanjutkan gambar nya . Pak Kim sudah memasuki ruangan , menjelaskan ini itu dan kami dibilang buat gambarnya di luar . Sembari membawa tablet dengan applepen nya , jinseo berjalan dengan santai .

   Jaemin di belakangku sedang meminum kopi satu . Tiba-tiba saja dia memberikan kaleng kopi yang belum terbuka .

" Minumlah " menaruh kaleng dingin itu di tangan ku . Aku hanya tersenyum dan menyusul jaemin yang berada di depanku .

" Makasih " sembari membuka kaleng . Menenguk kopi di dalam nya .

" Ya kalian mau bucin di belakang aku perlu materi juga ni " kata jinseo yang ternyata sudah duduk dengan rapi .

" Oh sorry , materi yang mana " sembari berjalan lebih cepat meniggalkan jaemin yang masih santai menikmati kopi .

..
.
.
.

" Ok lusa kita akan presentasi jadi terimakasih , dan siap siap ya semu " kata pak Kim .

" Baik pak "

" Selamat pagi "

" Yok bubar bubar " orang yang beteriak , memberitau untuk bubar sekarang . Aku pun berjalan kearah jaemin dan jinseo yang sedang mendengarkan penjelasan jaemin.ketika menjelaskan jaemin terlihat berkarisma , tatapan seriusnya menjelaskan itu bisa membuat semua orang menyukainya .

" Wahh ganteng banget , mau dong aku sama dia "

" Ya dekatin deh ajak kantin gitu "

Ya ini percakapan 2 wanita yang mengagumi sosok na jaemin . Dan jaemin pun bergerak kearah ku , dengan berlari kecil .

" Yura ,yok makan "

" Nana lapar ya cepat lah Yo " dengan nada manja . Jaemin yang mendengar itu terkejut dengan wajah syoknya. Aku pun menyeretny aperlahan lahan hingga sampai duduk di kantin .

    Dengan mata yang sendari tadi menatap ku dengan aneh , membuatku risih .

" Apasih na suka jangan ya !! Awas " kataku .

" Sejak kapan kau panggil aku Nana "tatapan jaemin terlihat snagat serius

" hmmm nana itu panggilan teman ku dulu ya mungkin karena aku pindah ke Jeju dia pindah ke Seoul dan aku tidak tau di mana dia .

" Kalau begitu banggil aku seperti itu ?"

" Tiba-tiba ? "

" Tentu mau kan ?"

" Mau aja sih "

" Mau apa ?"

"Mau manggil kamu dengan sebutan Nana "

;" Gitu aku suka kamu manggil aku Nana , Yura " lalu menepuk pelan pucuk kepala Karin .

.
.



   

May Be I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang