Bagian 3 : Teman duduk Nasha

59 16 7
                                    

"Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku."

Al-Mahfudzot

🍁🍁🍁

Nasha Zaila Sakhi, satu-satunya perempuan yang sangat menyukai buku di kelas HES19A.

Keberadaannya hanya diketahui di dalam perpustakaan jika tidak dia akan di temui di pelataran mesjid sambil memegang buku. Kepribadiannya yang pendiam dan sangat menyukai buku membuatnya di juluki si Kutu buku. Namun tidak seperti kutu buku di film-film yang karakternya terlihat culun atau polos, dengan kaca mata bulat. Nasha merupakan Mahasiswi yang cantik dan lembut dan tentunya tidak memakai kaca mata.

Kemanapun Nasha pergi, sang buku selalu menemaninya. Saking banyak buku yang telah dia baca, dia tahu tata letak buku dan sinopsis berbagai buku, dia seakan menjadi perpustakaan berjalan. Tak satu dua kali mahasiswa-mahasiswi lain selalu bertanya sinopsis buku yang akan dibaca mereka terhadap Nasha.

Katanya, Nasha sudah terbiasa membaca buku dari kecil. Karena ayahnya yang membentuk habits membacanya hingga telah mendarah daging.

"Hanin dimana, ya?" tanyanya dalam hati.

Dia merogoh saku gamisnya, menyalakan handphonenya.

Nasha Zaila Shaki :
"Assalamualaikum,
hanin kamu dimana?"

HES 19 HANIN H :
"Di kantin nih, sini, ya.
Aku lagi bareng Erhan."

Nasha Zaila Sakhi:
"Oalah, okay."

Nasha tidak banyak bertanya, waktu menunjukkan adzan dhuhur akan segera berkumandang. Nasha membawa buku yang sedang dibaca tersebut. Buku itu sudah dia pinjam dari perpustakaan sejak kemarin. Jadi, tidak perlu mengisi data peminjaman buku.

Nasha tidak banyak bertingkah, dia segera berjalan menuju kantin yang Hanin maksud.

"Assalamualaikum.." ucap hanin. Seketika Hanin dan Erhan menoleh ke arah suara berasal.

"Waalaikumsalam," jawab Hanin dan Erhan serentak.

"Dari perpus, ya?" Tebak Erhan.

Nasha mengangguk pelan.

"Sa, mau jajan dulu? Atau mau langsung pulang?" Tawar Hanin.

"Pulang aja, yuk! Sebentar lagi adzan dhuhur."

"Oalah, iya. Ayo!" Hanin beranjak dari tempat duduknya. "Aku dan Nasha pulang dulu, ya."

"Okay siap, makanannya udah dibayarkan?"

"Sans, udah, kok."

Erhan mengacungkan kedua jempolnya dengan semangat.

"Assalamualaikum.." ucap Nasha. Nasha dan Hanin menjauh meninggalkan kantin.

"Waalaikumsalam.." jawab Erhan.

Masyaallah, dia anggun sekali.

🍁🍁🍁

🍁 Antara Koma dan Tanda Tanya 🍁

Assalamualaikum, Alhamdulillah sudah up lagi ya. Semoga tulisanku ini bisa menginspirasi teman-teman semua juga semoga aku terus semangat untuk berkarya yang bermanfaat bagi aku khususnya dan umumnya bagi pembaca semuanya.

🥳 Klik bintang dan ketik komennya, ya. 🥳

Semoga urusan kita dipermudah semuanya oleh Allah SWT, aamiin allahuma aamiin

🍁 Terima kasih atas dukungannya 🍁

Antara KOMA dan TANDA TANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang