15

165 14 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dulu, saat mengenal Jimin

Yoongi kembali mengikuti mata kuliah seperti biasanya. Hanya saja, kadar menyebalkannya tak kunjung berkurang. Ada saja yang diperbuatnya hingga para dosen seolah angkat tangan atas tingkat kenakalan Yoongi yang tak ada habisnya membuat banyak dosen mangkir dari universitas. Astaga, coba saja kalau tidak ingat jika ayah Yoongi adalah donatur utama di universitas, mungkin Yoongi sudah di depak jauh dari tempat itu.

"Min Yoongi, kau dengar apa yang kubilang barusan?!"

Kali ini keributan dimulai dari dosen mata kuliah yang kesal sebab pemuda itu mengacuhkan pertanyaannya dan malah sibuk bermain ponsel. Merasa terpanggil, ia lekas mendongak dan tersenyum lebar melihat dosennya yang sudah berwajah amat merah itu. "Maaf, aku sedang sibuk chat dengan kekasihku." Dengan polosnya---atau memang sengaja dibuat demikian---ia menunjukkan ponselnya yang menampilkan chat room dengan seseorang.

Satu kelas tampak riuh menyoraki.

"Yoongi, aku tidak tanya. Coba maju kedepan dan jelaskan apa yang tadi kujelaskan."

Yoongi mengubah wajahnya datar dan kembali menyimpan ponselnya di saku celana. Dosen ini cerewet sekali, pikirnya. "Aku tidak tahu. Caramu menjelaskan sangat payah hingga anak pintar sepertiku tidak mengerti sama sekali."

Satu kelas mendadak hening. Mereka semua seolah menatap Yoongi dengan pandangan-tidakkah-ia-tahu-siapa-dosen-yang-sedang-dihadapinya? Dasar Yoongi saja yang tidak peduli dengan siapa yang dihadapinya dan balas berjalan kedepan kelas. Membuat sang dosen wanita yang merasa ditantang itu melipat lengannya didepan dada.

Yoongi bukanlah pemuda nakal pada umumnya. Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu bagaimana kehidupan yang sesungguhnya seorang Min Yoongi. Tergabung dalam organisasi gelap yang sekarang makin banyak diminati oleh kalangan atas bahkan budak presiden sekalipun. Bahkan untuk ukuran pemuda sepertinya, bermain dengan sebuah pistol adalah hal wajar menurutnya. Dan lihatlah sekarang, saat sudah tergabung dalam organisasi gelap itu, ia tak memiliki sedikitpun ketakutan tentang apa yang akan terjadi jika ia terlalu sering bermain dengan benda itu.

"Maaf Nyonya Besar. Otakku terlalu pintar untuk mengikuti kelasmu." Dengan santainya ia berlalu pergi keluar kelas.

🔫🔫🔫

Yoongi mendengus kasar, kesal setengah mati atas apa yang baru saja diterimanya. Hukuman yang tidak sesuai dengan standar hidupnya. Membersihkan seluruh toilet kampus selama satu minggu. Kurang ajar, batinnya kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOON AHJUSSI [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang