*******
Chenle dan teman temannya lagi main Truth or Dare dan kini giliran Chenle. Tanpa ragu sedikit pun, Chenle memilih Dare. Ya, walaupun agak ragu dikit.
Haechan—teman Chenle memberikan dare yang sangat agak ekstrim. "Lo harus deketin Jisung si irit ngomong, dan batas waktu sampe, emm–kalo bisa, sih, sebulan." Ucapnya dengan senyum jahilnya.
Chenle kaget, panik. "Ini gak ada dare selain itu apa?" tanyanya.
Haechan menggelengkan kepalanya. "Nope, kalau gak berhasil, terima aja Guanlin jadi pacar lo." Ucap Haechan sambil ketawa.
"Semangat, Le, lo pasti bisa." Ucap Renjun memberi semangat.
"Lo, 'kan gak pernah takut," sahut Jaemin.
Chenle makin panik, gimana ya?Guanlin tuh kayak gimana, ya, dia tuh playboy.
"Diiihh! ya udah deh." Chenle menyahuti dengan nada kesal, bahkan ekspresi yang diberikan juga kesal.
Haechan dan lainnya nahan tawa, terus Chenle ke kelas Jisung, ternyata di. kelas ada Jisung, Jeno, Mark, Lucas, Dll.
Tangannya Chenle udah tremor, soalnya dia malu, bukan malu karena Jisung. Dia malu soalnya ada teman temannya Jisung, ntar kalau ditolak, malu dong.
Chenle ngetok pintu, otomatis mereka yang lagi ngobrol diam dan natap Chenle.
Chenle sedikit tersenyum paksa. "Per–misi?"
Chenle pejamkan matanya sebentar, dia tremor. Tapi, pas belum mau ke sini dia biasa aja. Setelah itu ia lanjutkan untuk bicara. "Mau, nyari Jisung...."
Cowok yang paling tinggi itupun mendekati Chenle dengan tatapan datarnya. "Ngapain nyari gue?"
Huft... Bisa, lo pasti bisa!
"G–gue mau... Gu–e...."
"Gak usah bertele-tele, cepet mau ngomong apa."
Chenle sedikit tersentak dengan ucapan Jisung tadi. Gak tau kenapa, dia jadi begini padahal diotaknya tuh dia udah nyusun kalimat yang pas.
"Gue mau ngajakin lo makan di kantin, nanti pas istirahat pertama boleh, kan?"
Akhirnya, setelah sempat menarik nafasnya pelan setelah itu ia embuskan dengan pelan, Chenle lancar juga ngomongnya.
"Gak."
Jisung langsung menolak ajakan dari Chenle. Chenle bahkan membolakan kedua matanya saru, dalam hatinya ia sangat kesel, mau nonjok tapi nanti disuruh jadian sama Guanlin playboy cap buaya.
Pertama kalinya ada yang nolak gue
"Ke–napa?" tanya Chenle penasaraan. Bilang kalau ini Chenle lagi sksd.
"Kepo banget lo, serah gue."
Dih anjing! Chenle diam-diam menggerutu dalam hatinya.
"Kalau pas istirahat kedua, gimana?" Chenle kembali mengajak ke kantin.
"Ngeyel banget, sih, gue bilang gak berarti gak." Jisung mendekati Chenle. "Paham?" setelah itu Jisung langsung meninggalkan Chenle didepan kelas sendirian.
Chenle mendecak kesal, setelah itu langsung pergi ke kelas. Di sana, rupanya ada teman-temannya; Renjun, Haechan, dan juga Jaemin.
"Gimana?" tanya Jaemin penasaraan.
"Ngeselin banget!" seru Chenle, setelah itu ia telungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya. "Gue harus gimana lagi?"
Jaemin menjentikkan jarinya. "Besok, lo buatin dia bekel aja," ucap Jaemin. "Terus, lo sama Jisung makan bareng deh."
Chenle langsung terduduk. "Bener juga, keren ide lo, Na. Thanks, ya."
"Emang Jaemin bisa diandelin, gak kayak onoh," celetuk Haechan.
"Lo nyindir gue?" tanya Renjun, yang agak tersindir sama ucapan Haechan. Bahkan ia udah siap-siap mau nonjok Haechan.
"Canda elah!" elak Haechan sambil tangannya nahan Renjun.
*******
hehe semoga suka ♡! jangan lupa tinggalkan jejak. 😉
hi aku, 2024. ps baca lagi, kok cringe banget, mana tata penulisannya berantakan parah (tapi banyak yang mampir ke lapak ini, makasih!), sekarang aku usahain buat revisi semuaaaaanyaaa💓
soalnya, waktu itu aku nulis cerita ini di tahun 2020, di mana aku blm paham banget tata penulisannya gimana. walaupun yang revisi masih ada yang salah atau typo, setidaknya lebih rapi daripada sebelumnya hahaha...
Revisi : 18, Mei 2024