Rindu ; O7

13.5K 2K 173
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

Chenle masih kesel, pokoknya kesel, dia juga gak tau kenapa. Mau stop, tapi nanti disuruh jadian sama Guanlin.

"Bodoh!" umpat Chenle, ia tepuk jidatnya sendiri. "Ngapain juga gue harus kesel sama Jisung, padahal gue gak ada apa-apa sama dia."

Chenle merutuki kebodohannya karena kesal dengan Jisung. Tanpa sadar, maniknya menatap foto yang dibingkai cantik, tangannya meraih bingkai tersebut.

"Ini... Icung? Kangen banget gue, udah lama gak ada kabar...."

"Icung apa kabar, ya? udah tiga belas tahun gak ada kabar, apa dia masih di Kanada?"

Flashback

Disini mereka umur 4 tahun.

Icung dan Chenle lagi main di rumahnya Chenle. Mereka sama-sama main mobil, bahkan Chenle sampai ngeluarin semua koleksi mobil-mobilanya.

"Icung, kalo uda gede nanti nda akan lupa sama Lele, kan?"

*Ini karena mereka kecil, jadi aku ubah gaya bicaranya, ya.

Icung menggeleng kepalanya." Nda! Lele kan, sahabat Icung yang paling baik!" serunya.

"Janji, ya, jangan lupain Lele, Lele juga nda akan lupain Icung."

Namun dua hari kemudian, Icung dan keluarganya akan pindah ke Kanada.

Chenle yang mendengar kabar tersebut, langsung menangis keras. Sang Mami juga berusaha untuk menenangkan Chenle yang menangis hebat.

Mami langsung menggendong Chenle, ia usapkan punggung Chenle agar berhenti menangis. Tapi, tangan Chenle berusaha untuk menunjuk-nunjuk pintu keluar; yang artinya ia pengin ketemu Icung.

Pas udah di rumah Icung, tangis Chenle makin kencang. "I–icung, ja–jangan tinggalin Le–le...." Ucapnya dengan suara sesegukkan.

"Ki–kita baru kemarin jah–nji...."

Mama Icung langsung berbicara, karena Icung juga gak bisa jawabnya. "Lele sayang, maafin Icung, ya, karena udah ingkar janji. Tapi, karena ada kepentingan pekerjaan Papanya, kita harus pindah."

"Kapan-kapan, kalau kita ada waktu, kita ke sini lagi." Mama Icung menambahkan, ia usapkan airmata Chenle yang banyak mengalir dipipinya.

"Maafin aku, Lele...."

Chenle langsung mengisyaratkan untuk turun dari gendongan Maminya. Setelah diturunkan, Chenle langsung memeluk Icung. Erat banget, bahkan Mami sama Mamanya Icung saling pandang; karena gemes liat mereka.



"Anjing lo! awas aja kalau kita ketemu!" seru Chenle, tapi lama-lama ia mengembuskan nafasnya pelan. "Gue kangen."

*******

demi apapun ini krinjjj bnget hahahaha, semoga suka sama versi barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

demi apapun ini krinjjj bnget hahahaha, semoga suka sama versi barunya

Revisi : 25, Mei 2024

jangan lupa vomment~

dare ; chenji [ ✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang