*******
Jisung sudah menjemput Chenle. Ketika mereka jalan bareng, banyak murid yang kaget, soalnya Jisung yang dikenal kayak kulkas jalan sama Chenle.
Kebetulan, Jaemin, Haechan dan Renjun papasan sama Chenle yang lagi bareng sama Jisung.
"Jaemin, Haechan, Renjun!" panggil Chenle sambil lambai-lambai tangan.
Sama kayak murid lainnya, mereka juga kaget. Akhirnya, mereka mutusin buat mendekat ke Chenle dan juga Jisung.
"Chenle ...?"
Chenle senyum lebar, "Makasih, ya berkat dare, gue bisa ketemu sama Jisung," ucapnya.
"Maksudnya?" tanya Jaemin bingung.
"Jadi, gue sama Jisung dulu tetanggaan. Sampai akhirnya, Jisung harus ke Kanada, jadinya baru ketemu sekarang."
"Anjay, bisa gitu, ketemu gede." Renjun menyeletuk. "Gak nyangka juga, sih sebenarnya."
"Sama, gue juga." Haechan menimpali ucapan Renjun.
"Bareng-bareng aja lo!" Renjun menatap Haechan dengan side eyenya.
"Berantem aja lo," ucap Chenle yang capek melihat Haechan sama Renjun kayak tom & jerry.
"Eh, Sung!" sapa temen-temennya Jisung.
"Loh, Ayangku kok di sini!?" Jeno heboh gitu pas lihat ada Jaemin di sini juga.
Jaemin rolling eyes. "Alay."
Anak anak disana ngakak, dan Lucas tiba-tiba nyolek bahu Renjun. Renjun yang gampang kaget otomatis mukul lengan Lucas. "Apaan, sih lo colek-colek gue?!"
"Galak banget sih, nyolek doang," ringis Lucas sambil megang lengan yang habis dipukul sama Renjun.
"Bodo amat!" sahut Renjun sinis.
"Hai, Chan." Kini Mark ikutan juga, gak mau kalah.
"Hehehe, hai Mark."
"Yok, Le kita pergi, biarin mereka nyari jodohnya," celetuk Jisung dan narik tangan Chenle.
*******
Jisung ngajak Chenle ke taman, ya karena jarang ada orang yang main ke sini. Makanya, ini kesempatan mereka buat berdua.
"Cung, seriusan ya, janji jangan tinggalin gue lagi," ucap Chenle sambil menatap ke arah Jisung.
"Iya, gue bakalan tetap disamping lo, nemenin lo. Kalau boleh gue bakalan jagain lo sampe titik penghabisan," ucap Jisung, dan membuat Chenle ketawa malu.
"Apaan, sih lebay! tapi serius, gue gak mau kayak dulu. Tiba-tiba lo pindah," ucap Chenle.
"Iya-iya, gak bakalan. Gue udah ketemu sama Lele gue di sini ...."
Chenle hanya bisa diam. Tapi, pipinya yang putih itu tiba-tiba memerah karena perkataan Jisung barusan.
"Kenapa?" tanya Jisung ketika melihat Chenle diam sambil nahan senyum. Tanpa seizin Chenle, Jisung memegang kedua pipi Chenle. "Lo pakai blush on tebel banget, sampai merah begitu."
Chenle kaget, kaget karena Jisung menarik pipinya. "Sakiiiiiittt!!" ia melepas paksa tangan Jisung dari pipinya, sekarang ia usap-usap agar merah dipipinya hilang. "Sakit, tau!"
"Lo, lo kalau jadi pacar gue mau, gak?"
"Menurut lo?" Chenle bertanya balik.
"Menurut gue, lo mau jadi pacar gue," ucap Jisung dengan wajah tengilnya.
"Tengil banget, sih!?"
Jisung hanya bisa tertawa. Baru kali ini, Chenle bisa melihat Jisung ketawa lepas. Fix, sekarang Jisung si kulkas jalan hilang dari beradaban.
"Eakkk ada yang jadian!? peje!" siapa lagi kalau bukan temannya Chenle san Jisung.
"Ini gak ada traktiran gitu?" sindir Jaemin.
"Tau, ya," yang lain menyahuti.
"Ya udah, sih, kalian makan di kantin. Nanti gue yang bayar." Chenle akhirnya bersuara.
"Ha?! lo serius? asik!!"
Yang lain langsung menyerbu kantin. Tertinggal, Jisung dan Chenle. Mereka hanya bisa menghela nafasnya, tapi Chenle diam-diam menampilkan smirk kecil, ia langsung lari duluan menuju kantin.
"Anjir gue ditinggal!" Jisung langsung menyusul.
END
*******
Thank you!
Hai, terima kasih yang sudah mau baca cerita absurd ini 🥹🫵🏻🥹🫶🏻 ini cerita yang pertama kali aku debutin di sini, banyak yang baca, awalnya aku gak nyangka. Pasti kalian tiap baca ngerasa geli, iya gak papa, aku aja yg nulis juga ngerasain itu 😭🫵🏻 HAHAHAHAAAAA
Itu, cerita yg aku bikin waktu aku kls 8 dan skrg aku udah lulus 😅 (skip).
Sebenarnya, aku pengin revisiin cepet, tapi karna ada aksi boycot, aku pending dulu, biar reda keadaan (aseg), barulah aku bisa update.
Dan, aku shock sama berita T, hwhwhwhwhw 🥹
Okelah, sekian bacotan aku. Semoga aku ada niatan buat bikin cerita lagi. (semangatin aku plz)
Ditunggu 🤭🫵🏻
Revisi, 12 September 2024
Salam Hangat,
Hamtoriisuns 🫶🏻