Mereka cuman nganter sampai depan rumahnya Chaeyoung doang. Karena Wendy gak ngebolehin mereka ajak ngobrol Chaeyoung dulu. Takutnya anak itu kepalanya pusing lagi.
"Gak usah terburu-buru buat Chaeyoung nginget semuanya. Ikutin aja alurnya."
Gitu kaya Wendy.
"Astaga jauh-jauh kita dari Bandung..." kata Yoojung sambil natap rumah Chaeyoung sendu.
"Udah, Jung. Kita semua juga pasti kecewa," kata Jisoo.
Entah sejak kapan dua orang itu temenan deket.
"Jadi gimana?"
"Kenapasih lo ngomong jadi gimana-jadi gimana mulu?" Tanya Woojin kesel ke Somi.
"Ya emang nanya gue. Ribut banget lo."
"Udah woy ini gimana?" Kini giliran Dahyun yang ngomong.
"Bentar, Kak Wendy ngechat gue."
Semuanya ngerumunin Yena.
Kak Wendy : Maaf ya Kak Wendy : Bilang ke yang lainnya kalau mau ikut nganter Chaeyoung ke Bandara boleh kok. Kak Wendy : Besok ya, Yen
-
Chaeyoung liat handphonenya. Udah ada banyak kontak dan banyak grup juga.
Changbin : Chaeyoung Changbin : Ini gue
"Loh ini siapa sih?"
"CHAEYOUNG CEPETAN TURUN, KOPER KAMU UDAH DI MOBIL," teriak Wendy dari lantai bawah.
Chaeyoung langsung nyimpen handphone-nya di saku bajunya terus turun kebawah.
"Chaeyoung beneran sekolah disana, Bang?" Tanya Chaeyoung.
Suga ngangguk, "iya, Dek."
Sedangkan itu, temen-temen Chaeyoung udah stay di Bandara sejak tadi.
"Ini, Chaeyoung beneran ke Kanada ya?" Kata Dahyun.
"Jangan mewek dulu, bukan waktunya," jawab Yena.
Gak lama mereka lihat Chaeyoung yang menggeret kopernya.
Chaeyoung lihat banyak orang yang lambaiin tangannya kearah dia. Serasa jadi artis dia.
"CHAEYOUNG!"
Chaeyoung lihat Woojin disana.
Chaeyoung langsung nyamperin segerombolan orang yang diantaranya ada Woojin.
Walaupun Chaeyoung gak inget, tapu dia yakin kalo mereka semua itu temen dia.
"Hai, maafin gue ya kalau ada salah," kata Chaeyoung ke temen-temennya.
