49%

356 48 9
                                    

Nancy beneran nangis kejer setelah Dokter bilang itu.

"Mohon maaf.. pasien sedang koma, tidak tahu akan sadar kapan. Pasien kehilangan banyak darah, ada benturan keras dibagian kepala dan ada patah tulang punggung.."

Jin emosi. Bisa-bisanya ya ini Dokter ngagetin aja disaat yang kaya gini.

"Udah Cy, koma itu masih ada kesempatan buat hidup. Chaeyoung pasti bangun lagi," kata Jisoo.

"Iya, tapi kata dokter ada benturan keras dibagian kepala. Kalau Chaeyoung jadi amnesia gimana?" Tanya Nancy sambil nangis kejer.

Taehyung ngelirik Jungkook, cowok itu duduk dibangku dengan tatapan kosong dan keliatan frustasi banget.

"Gue suka Chaeyoung, kalau lo suka dia perjuangin dia selayaknya. Jangan dimainin," kata Taehyung sambil tepuk punggung Jungkook terus pergi.

Jin ikutan lirik Jungkook, "Udah, ikutin kata hati lo. Gue yakin Lisa gak akan marah kalau lo lebih milih Chaeyoung," kata Jin.

"Bukan gitu Bang,"

"Lah?"

"Pertemanan gue sama Bang Taehyung..."

•••

"San,"

"Apa?"

"Gue pengen liat Chaeyoung..."

Sanha natap Eunwoo, "Lo nggak salah. Jadi lo tunggu keluar dari sini, baru lo bisa jenguk dia," kata Sanha.

"Kenapa bisa gini?"

"Ini udah takdir Tuhan."

Eunwoo ngehela nafas untuk kesekian kalinya.

"Woo, udah dulu ya? Gue sama Kak Eunbi mau liat Chaeyoung," kata Sanha terus ninggalin tempat itu.

Eunwoo natap punggung Sanha yang mulai menjauh.

Sedangkan itu, Lisa jalan terburu-buru dikoridor rumah sakit. Dia nggak peduli orang-orang yang liatin dia dari tadi.

"Jisoo, C-chaeyoung gimana?" Tanya Lisa begitu ngeliat Jisoo sama yang lainnya.

"Dia koma.."

Air mata yang udah Lisa tahan dari tadi akhirnya keluar dari pelupuk matanya. Dia ngerasa bersalaah karena udah ngerebut Jungkook secara gak langsung.

Lisa natap Jungkook, "Kalau lo mau sama Chaeyoung, perjuangin dia. Gue yang bilang sama Mama lo," kata Lisa.

Jungkook ngedongak, dia nyakitin banyak pihak disini.

"Gueㅡ"

"Lo gak perlu pusing. Lo bahagia gue juga bahagia," potong Lisa cepet, "gue ngerasa banyak dosa sama dia."

"Kita bicarain masalah ini ke orangtua kita. Gue yakin mereka nggak akan ngebiarin anaknya sedih melulu," kata Lisa sebelum cewek itu pergi ketoilet.

Lisa ngusap air matanya kasar. Bohong kalau dia nggak sakit nanti liat Jungkook sama Chaeyoung. Tapi rasa bersalah lebih menguasai hati Lisa. Cewek itu ngerasa selama ini ngerebut kebahagiaan Chaeyoung.

Changbin ngebuka pintu ruangan inap Chaeyoung, baru aja dia napakin satu kakinya diruangan itu, Changbin nutup lagi pintunya dan nunggu diluar.

Dia liat tangan Chaeyoung yang digenggam Jungkook.

Buket bunga yang dia bawa udah diremas kuat-kuat. Bohong banget kalau selama ini dia nggak ada perasaan sama sekali sama Chaeyoung.

"Changbin?"

Guanlin.

Changbin natap Guanlin, "Jangan dulu kedalem," kata Changbin.

Guanlin ngelirik pintu kaca didepannya, memang burem, tapi dia bisa liat ada cowok didalem sana.

"Yang sabar, gue dulu juga kayak lo."

Perlu diingat, ternyata disini banyak sekali pihak yang tersakiti.

•••

nulis apa si aku :<
tbc gais, jangan lupa voment nya :) <\3
pendek lagi maaf huhu

ᴊᴀᴅɪ ʀᴇʙᴜᴛᴀɴ - sᴏɴ ᴄʜᴀᴇʏᴏᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang