||||||||||||||||||||||
Di depan gerbang sekolah milik Jungkook, seperti rutinitas biasanya - Seokjin selalu setia mengantar dan menjemput sang adik ke sekolah
Seokjin terlihat berusaha meraba wajah Jungkook, lalu sang adik membantunya meraih kepala Jungkook "Segera masuk dan belajar dengan baik hmm"
"Tentu hyung, aku tidak akan mengecewakan Jin hyung" Remaja berusia tujuh belas tahun itu tersenyum senang menatap sang kakak
"Anak pintar, jangan makan sembarangan ya Jungkookie ... segera hubungi Jimin atau Hoseok hyung kalau terjadi sesuatu"
"Siap kapten!"
Bibir Seokjin bahkan tidak pernah luntur untuk memberi senyum, dapat merawat Jungkook dengan keterbatasan yang ia miliki adalah hal yang sangat membanggakan untuknya
Empat tahun lalu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat, sehingga sejak saat itu Jungkook adalah tanggung jawabnya. Meski dulu pernah dibantu oleh bibi untuk merawat mereka berdua, namun pada akhirnya Seokjin yang tidak ingin merepotkan siapapun memilih hanya tinggal berdua dengan Jungkook
"Oh Jungkook - mau masuk bersama?"
Suara permpuan mengalun indah di telinga Seokjin, sepertinya itu teman sekolah sang adik
"Ah aku akan menunggu hyungku pergi dulu" Jungkook menyahut cepat
Remaja perempuan itu mengangguk lalu berlari masuk ke dalam gedung sekolah
"Ekhmm ... adikku ini ternyata idola para gadis-gadis di sekolah" Seokjin menggoda Jungkook, dan mendapat cubitan gemas dari yang digoda
"Haissh hyung bukan begitu, hanya teman biasa"
Seokjin hanya tertawa kecil, pasti sekarang anak itu sedang cemberut lucu
"Ayo hyung pergi dulu, aku akan mengawasi hyung"
"Batu gunting kertas dulu untuk menentukan siapa yang harus pergi terlebih dulu"
Nah - setiap hari selalu bergitu memang, tidak ada yang mau pergi lebih dulu. Persaudaraan mereka memang sangat erat, saling mengasihi satu sama lain
1 2 3
Permainan batu gunting kertas berakhir kemenangan oleh Jungkook
"Yess! Aku menang!!" Pekiknya senang
Seokjin tersenyum "Ah baiklah, hyung akan pergi - baik baik selama di sekolah Jungkookie"
Akhirnya Jungkook membantu mengarahkan Seokjin agar berada di arah yang tepat, meski Seokjin sudah hafal dengan jalanan itu, namun Jungkook terbilang masih cukup khawatir dengan keadaan sang kakak
Berbekal tongkat yang menjadi mata perantara untuknya, Seokjin berjalan hati-hati - takut jika sampai menabrak sesuatu
DUGH
Tiba-tiba wajahnya seperti menghantam tubuh seseorang
Seokjin terkejut, tidak biasanya begini, karena orang-orang akan memberi jalan tanpa menabraknya, tapi kali ini tidak begitu
Dengan cepat ia membungkukkan tubuhnya meminta maaf
"Ah maaf - maafkan aku"
Tidak ada jawaban dari orang tersebut, Seokjin mengambil sisi lain agar tidak menabrak lagi, dan-
DUGHH
Lagi?
Seokjin merasakan hal yang sama kembali - hingga itu membuatnya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
WISTERIA - The SEQUEL of CAESIM AIDANA
FanficThere is much to be said for cherry blossoms, but they seem so flighty. They are so quick to run off and leave you. And then just when you regrets are the strongest the Wisteria comes into bloom, and it blooms on into the summer. There is nothing qu...