Ada yang nungguin cerita ini nggak? Kalau tidak ada yah udah aku tetap bakalan lanjutin cerita ini.😁
.
.Jangan lupa sebelum membaca vote dulu yah.
Happy Reading💙
⭐⭐⭐Hari ini adalah hari pertama Alexa mengikuti mos di sekolah barunya.
Alexa sedari tadi sudah bangun dan langsung mengecek ulang perlengkapan mos nya. Sekarang dia berjalan keluar kamarnya dan menuju kamar Javi guna membangunkan adiknya itu. Setelah membangunkan Javi dia kemudian pergi ke kamar sebelah untuk membangunkan adeik tirinya yang bernama Alana yang seusia dengan Javier mereka hanya beda bulan Javier lahir pada bulan Juli sedangkan Alana lahir pada bulan April.
Yah Ayahnya kembali menikah saat Alexa berada di kelas 9 tepatnya setahun yang lalu, sang Ayah menikahi seorang janda beranak satu yang bernama Sarah.
Awal Ayahnya berkenalan dengan Ibu tirinya karena Sarah terlebih dahulu menghubungi Ayahnya, entah apa motifnya menghubungi sang Ayah. Tapi yang Alexa tau dari sepupunya yang bertetangga dengan Ibu tirinya adalah karena Sarah mengambil diam-diam nomor Ayahnya dari ponsel sepupunya itu.
Apakah ada perempuan seperti itu? Yang pasti ada contohnya saja Ibu tirinya itu yang dengan lancang menelpon Ayahnya dulu. Benar-benar tidak punya sopan santun.
Bahkan dia tidak menjalankan perannya sebagai seorang Ibu yang baik, lihat saja sekarang biasanya seorang Ibu lah yang membangunkan anaknya dan menyiapkan sarapan untuk mereka, namun sekarang justru Alexa yang menyiapkan sarapan untunya dan juga untuk Javi dan Alana.
“Kakak berangkat dulu yah Jav, bilangin Papa nanti” pamit Alexa pada adiknya yang masih sibuk mengunyah sarapan.
Ayahnya memang belum bangun apalagi Ibu tirinya, mereka akan bangun saat pukul 07.00 atau 06.30 dan sekarang baru pukul 05.50 namun Alexa sudah akan berangkat ke sekolah karena Upacara dia adakan pukul 06.00.
Bahkan tetangga rumah Alexa yang satu sekolah dengannya sudah berangkat sedari tadi.
✨✨✨Sesampainya di sekolah Alexa langsung menyalami pengurus osis yang sudah berbaris di depan pintu masuk sekolah. Sambil mengenakan atribut mosnya Alexa menyalami mereka satu persatu.
Percayalah Alexa bahkan sudah terpesona dengan kakak-kakak osis yang tampan. Dia langsung mencari gugusnya, namun saat dia sudah menemukan toga berwana merah yang terbuat dari karton itu justru dia salah gugus karena memang warna merah adalah warna gugus 3 dan gugus 11 sementara Alexa berada di gugus 11. Alexa kembali mencari barisan gugus 11 yang tenyata berada ketiga dari ujung sana.
“Kamu dari tadi datang” tanya Alexa pada teman SMPnya yang bernama Reva.
“Iya gue bahkan jam 05.30 sudah di sini” jawab Reva.
Upacara pembukaan mos pun berlangsung dengan hikmat kemudian di susul dengan penampilan dari tim Karate dan taekwondo yang sangat mengangumkan.
“Baiklah adik-adik sekalian, sekarang kalian berbaris sesuai urutan gugus kalian dan kita akan pergi ke aula untuk memulai materi pertama” ujar ketua Osis yang bernama Kak Anton
Para Siswa dan Siswi baru pun berbaris sesuai dengan urutan gugus mereka.
“Aduh panas banget deh” guman Reva yang berada di belakang Alexa
“Iya nih, gugus yang di depan lama banget deh jalannya” sahut Alexa.
Setelah penantian yang panjang akhirnya gugus mereka sampai di dalam aula yang sudah terisi ratusan siswa dan siswi baru.
“Kita di pojokan sana” tunjuk Alexa pada Reva
Yah untung ada Reva yang menjadi temannya karena kedua sahabatnya yaitu Randy dan Nita tidak satu sekolah dengannya. Randi mendaftar di SMA lain sedangkan Yunita mendaftar di SMK Kesehatan.
Pemateri pun mulai menjelaskan tentang Narkoba saat sesi tanya jawab banyak dari mereka yang berada di gugus depan mengajukan pertanyaan sedangkan dari gugus 11 sama sekali tidak ada, yah maklum saja Gugus depan adalah orang-orang pintar sementara gugus di belakang adalah mereka yang memiliki otak pas-pasan.
“Baiklah kita istirahat dulu yah” ujar kak Putri, osis yang mendapingi mereka
Semua siswa di gugus 11 pun langsung berhamburan keluar kelas hanya untuk sekedar mengisi perutnya di kantin.“Mau pesan apa lo?” tanya Reva
“Mie ayam aja sama air mineral”
Reva pun bergegas mengatri di stand makanan, antriannya sangat panjang karena beberapa stand makanan lainnya belum terbuka mungkin libur.
Setelah mengantri cukup lama akhirnya mereka bisa mengisi perut yang sedari tadi keroncongan.“Theo! Apa kita sudah disuruh masuk kelas?” seru Reva
Theo adalah ketua gugus mereka, cowok berperawakan tinggi itu pun menoleh dan mengangguk menjawab pertanyaan Reva.
Alexa dan Reva bergegas mengikuti langkah kaki Theo yang panjang, demi apa pun mengikuti langkah Theo hanya membuat kaki mereka pegal.
Sesampainya di kelas ternyata sudah banyak siswa yang duduk.
“Baiklah, apa kalian membawa buku yang kemarin saya suruh?” tanya kak Arnold
Benerapa dari siswa dan siswi baru menggeleng kompak pertanda bahwa mereka tidak membawa buku yang di suruh oleh kakak gugus mereka. Sebenarnya mereka lupa membawanya dan ada juga yang belum membelinya.***
Jangan lupa di koreksi jika ada typo yah😁.
Oh iya jangan lupa baca cerita aku yang lain yah khususnya cerita "Je t' aime". Karena aku juga bakalan segera Tamatin cerita itu.
Mungkin "A Hope" bakalan duluan Tamat dari pada "Je t' aime". Jadi tunggu info dari aku yah.
Untuk "Hemmeling Beundrer" sendiri aku masih pending dulu. Karena dari awal aku sudah bilang kalau aku bakalan Tamatin cerita pertama dan kedua aku dulu. Jadi kalau "A Hope" dan "Je t' aime" sudah Tamat baru deh aku up ceritanya Vale.
Jangan lupa yah follow akun Wattpad dan Instagram aku, biar kalian nggak ketinggalan info dari cerita-cerita ku.
IG: @lavender_flowers
Love you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
A Hope
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Alexa yang hidupnya penuh dengan cobaan. Awalnya hidupnya tidaklah buruk, tetapi setelah Ibunya meninggal kehidupannya mulai berubah. Mulai dari Ayahnya yang menikahi sorang janda beranak satu, teman-teman sekolahnya yang...