MAGGIE

679 2 0
                                    

( Maggie )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Maggie )

Aku terbangun dengan kepala yang agak pusing karena hanya tertidur 3 jam . Aku terbangun karena mendengar Maggie sedang berdebat dengan Immanuel.

" Immanuel sayang, ayolah setubuhi aku. Hamili aku kalau kamu mau. Aku siap walaupun harus menjadi janda. Kamu tahu kan kita benar-benar saling mencintai ? Dulu aku rela berselingkuh dari Daniel. Mengapa kamu tidak bisa ? Bahkan kekasihmu sudah mengijinkan kamu sayang.. " suara Maggie sedikit emosi kedengarannya.

Aku melihat sudah jam 3 pagi dini hari. Aku penasaran lalu mengintip mereka, kulihat Maggie memohon hingga menangis. Immanuel membuang muka, yang duduk disamping Maggie. Maggie terlihat geram, lalu dengan paksa ia mengikat tangan dan kaki Immanuel dengan baju Maggie yang diambil dari koper . " Kali ini aku akan memuaskan hasratmu, sayang " , Maggie lalu menelanjangi Immanuel. " Kamu gila ya ?! " bentak Immanuel. Maggie mulai menari striptease depan Immanuel, dan sesekali mengecup bibir Immanuel.

Tak lama Maggie benar - benar menari striptease tanpa busana. Aku menelan ludah, keheranan dengan sikap Maggie. Immanuel terlihat memejamkan mata, seolah enggan melihatnya.

" kamu tau enggak ? Aku benar-benar ingin memiliki kamu...." kata Maggie dengan mendesah.

" Kamu tidak menikahi aku tidak apa-apa, karena kamu terlanjur mulai mencintai gadis itu, its fine. Bahkan, kalau kamu mau menjadikan aku pelampiasan hawa nafsumu aku juga rela, asalkan kamu tetap bersamaku.. Immanuel Huang " . Maggie lalu meremas-remas payudaranya sendiri sambil memandangi Immanuel dengan hasrat yang menggebu-gebu. Tetap saja milik Immanuel tetap loyo, karena Immanuel sama sekali tak terlihat semangat.

" Ehm ! " Aku berdehem dari balik pintu kamar. Immanuel dan Maggie terkejut seketika,

" kalian kalau mau honeymoon inget umat dong, ada yang mau tidur " sindirku, sambil menuju kearah shofa, dan berusaha tidur walaupun agak sulit.

 2 jam kemudian.... sekitar jam 7 pagi

Aku mendapati, kamar Immanuel sudah terbuka lebar. Tapi entah Immanuel atau Maggie, tidak ada dikamar. Aku lalu menuju kamar mandi, untuk cuci muka dan gosok gigi. Saat aku berada di kamar mandi, aku mendapati Maggie dan Immanuel sedang berendam di bathtub. Maggie terlihat sedang menggosok punggung Immanuel, dengan tatapan penuh obsesi . Immanuel hanya menunduk. Aku cuek saja, dan kearah kaca washtafel untuk mencuci muka dan gosok gigi. " kamu berangkat ke Bangka kapan ? Hari ini jadi ? " Tanya Immanuel pada Maggie.

" Kamu pengen banget aku pergi ? " , Suara Maggie memelas. Immanuel terdiam.

Aku segera menyudahi, gosok gigi dan cuci muka.

jam 10.30 am

Maggie sudah rapih dan mengemas barangnya. Sebelum Maggie pergi, ia bermanja-manja mesra pada kekasihku. Jujur saja,panas hatiku melihatnya. Ia memeluk Immanuel dari belakang, sesekali mencium punggungnya dengan sayang. " Kamu buruan ke lobby gih, aku udah order taxi online ke bandara" . Kata immanuel datar, dengan wajah yang tidak nyaman.

Aku berusaha pura-pura tidak melihat, sebenarnya dalam hati ingin tertawa. secara tak langsung Immanuel mengusir Maggie. Setelah Maggie pergi, Immanueal segera memelukku. 

" Maafin aku atas kejadian semalam. Aku tau kamu merasa tidak nyaman, tapi Maggie terobsesi denganku. Perasaanku sudah pudar pada Maggie saat aku mengenalmu El. Entah mengapa berada dekat Maggie, membuat ku merasa diperkosa. Pemerkosaan yang mengerikan..."

Aku membalas pelukannya dengan erat. Aku tau hal ini membuatnya terpukul dan bimbang. 

" Tapi tenang saja El, kali ini bahkan selamanya. Aku adalah milikmu..." bisik Immanuel ditelingaku. Tentu aku merasa kegelian, Immanuel pun segera meremas payudaraku   yang masih rapi terbungkus bra berwarna merah, senada dengan celana dalam rendaku. Aku yang saat itu mengenakan dress hitam diatas lutut, merasa terangsang saat jari-jari nakalnya menyentuh pahaku.  jujur saja, selama aku pacaran dengan Immanuel, ia belum pernah bersetubuh denganku. Immanuel yang sudah bertelanjang dada, melanjutkan gerilya nya untuk menguasaiku.

Kakiku langsung lemas dan gemetaran, seolah mengerti Immanuel langsung mendorongku pelan ke shofa. " Ini yang kamu suka kan ? " Immanuel pun mengeluarkan senjata andalannya . Miliknya terlihat tegak dan gagah, Aku menelan ludah. Immanuel membuka dress hitam milikku perlahan. Saat aku hanya memakai bra dan cd berwarna merah, matanya membulat. 

" wow..." gumam Immanuel. Aku masih terbaring diatas shofa, ia lalu mengecup leherku perlahan lalu turun ke dadaku dan menciumi area puting, sebelum pada akhirnya ia mengulum putingku yang mengeras dibuatnya, seperti anak kecil mengulum lolipop pada umumnya. Ia pun segera melepaskan kaitan bra miliku agar tidak risih saat mengulum putingku.

" ummhhh, sayang  aku suka sekali payudara indahmu...Aaahhh sayang, berjanjilah tubuhmu hanya aku yang boleh memiliki..."

" Yeahhhh anything babe, anything....ahhhhhh,hhhhhh" , lidah nya mulai memutari putingku lalu mengulumnya dengan penuh kenikmatan.

" Hhhhhhh sayang......Aku ga tahan..." Aku mendesah kencang disertai erangan. Mirip seperti singa bertengkar. 

Jarinya mulai menggesek halus vaginaku yang mulai basah, dengan gentle ia membuka cd ku, vaginaku berkedut. " Oh...Aku suka bagian ini sayang " Immanuel lalu memainkan klitorisku dengan lidahnya, yang memutar mengitari klitorisku yang terus berkedut.

" Ahhhhhhhhh sayang " erangku, Immanuel tetap dengan hasrat yang menggebu menuntun lidahnya pada liang vaginaku yang mulai basah. Aku benar - benar menikmati dan entah rasanya sungguh nikmat seperti di awan-awan.

" Ini belum seberapa sayang, sekarang jadilah anak nakal papi hanya untuk papi Immanuel.." goda Immanuel.

Immanuel lalu menyuruhku posisi tengkurap diatas pahanya, dengan posisi  sedikit menungging. Aku mengikuti arahannya, dan Immanuel memukuli pantatku hingga memerah. Tak kurang-kurang aku berteriak dan mendesah keras, " Ahhhhh papi, stop, ahhhh yeash.... papi...Arrgghhhhhh "

2 jarinya dengan lihai masuk dalam vagina usai memukul bokongku, dan menggesekannya dengan sedikit pelan.

Immanuel pun mengisyaratkanku untuk tetap menungging dan senjata andalan nya segera memasuki liang vaginaku, " Ahhhhhhhh, sayang.. punya kamu sempit sekali " kata Immanuel mengerang.

Aku menjerit saat senjatanya berhasil masuk sepenuhnya, ia mulai memaju mundurkan senjatanya pelan-pelan. Milik Immanuel begitu penuh dalam vaginaku. Namun lama-kelamaan ia menggenjot makin kencang. suara desahan, teriakan, erangan kami memenuhi ruangan. Semakin aku kencang menjerit, semakin kencang pula Immanuel menyodokan senjatanya.

" Ahhhh sayang kita keluar bareng,,,,," Ia pun mulai mengeluarkan miliknya dan menyemprotkan dalam mulutku. ku telan bulat-bulat cairan asin tersebut sampai tiada lagi tersisa.

" Hhhhhhh"  Immanuel lalu memelukku di shofa. Kami pun tertidur dengan keadaan saling memeluk satu sama lain, dengan kondisi tanpa sehelai benang pun ditubuh kami.














Love ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang