2. Cinta Terbalaskan

21 3 1
                                    



"Sekarang, aku gak tau harus gimana dan aku gak yakin setelah aku menyakitinya apakah dia akan kembali menerimaku atau tidak. Kalaupun aku memohon padanya, mungkin dia masih gak mau memaafkan aku." Doni meneteskan air mata dan mengingat kejadian masa lalu yang mungkin sulit untuk dimaafkan.

Saliha mengambil sapu tangannya ia melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Lampu bus dimatikan oleh sopir bus tersebut.

Saliha memberikan saputangannya kepada Doni,

"Ini mas hapus air matamu, aku yakin kalau mas benar-benar ingin kembali pada gadis itu pasti dia menerima mas kembali, apalagi gadis itu mencintai mas," Sambil Doni menerima sapu tangan yang diberikannya.

Doni memegang tangan Saliha sambil mengatakan,

"Benarkah? sungguh mulia hatinya kalau dia ingin menerima aku kembali,"

"Sudahlah mas hapuslah air matamu, gak pantes laki-laki menangis," Doni pun mengusap air matanya.

"Terimakasih," ucap Doni lalu mengembalikan saputangan itu ke Saliha.

"Simpan ajalah untuk kenang-kenangan," ucap Saliha.

"Mungkin suatu saat nanti akan berguna." lanjutnya.

Lalu Doni menyimpan sapu tangan tersebut ke dalam saku celananya.

Jantung Saliha berdebar dan mengira bahwa Doni mengetahui siapa dirinya. Ia takut jika Doni akan mengenalnya.

"Adik sendiri bagaimana? kok dari tadi cuma aku yang bercerita," ujar Doni.

"Hehehe, iya juga ya. Kalo gitu aku juga cerita ya?!" ucap Saliha kikuk.

"Iya, silakan," ucap Doni sambil tersenyum.

Saliha pun menceritakan tentang dirinya. "Hmm ... Aku memang pernah punya pacar tapi dia telah meninggalkanku, sebenarnya tidak masalah bagiku dia pergi dan menikah dengan wanita lain, tapi nyatanya dia tidak bahagia dan tak ku sangka dia menderita, aku jadi sedih melihatnya. Sampai sekarang hanya dialah yang dihatiku. Karena itu sampai sekarang aku masih sendiri. Aku gak bisa melupakan dirinya, aku kira selama ini dia bahagia bersama dengan istrinya tapi ternyata dia tak bahagia. Selama ini aku mencoba untuk melupakannya tapi entah kenapa aku tak bisa melupakannya dan semakin berusaha melupakan justru semakin sakit rasanya. Apalagi setelah tahu dia menderita. Sudahlah aku nggak ingin membuat mas merasa kasihan, aku sudah biasa menderita. Mungkin Tuhan belum memberi jodoh padaku, mungkin juga dia bukan jodohku. Biarkanlah aku sendiri. Aku yakin pada Tuhan, Tuhan itu maha adil. Jika memang Tuhan menghendaki pasti segalanya terjadi." Cerita Saliha sambil menangis.

Doni mengusap air matanya, ia tak sadar telah bersandar di dadanya dan terus terisak.

'entah dia tahu atau tidak siapa aku' batinnya.

Tangan Doni membelai rambutnya yang tergerai sepinggang. Ia merasa tentram di dekapan Doni.

"Mengapa nasib kita sama, aku ikut prihatin dan berdo'a semoga adik bisa menemukan pria yang baik. Aku yakin adik yang berparas cantik pasti cepat mendapatkan pria yang tidak akan menyakiti hatimu lagi." Ucap Doni panjang lebar.

Saliha tersentak dan memalingkan wajahnya ke jendela bus. Ia merasa ingin jujur pada Doni tapi ia menahannya.

********

Jangan lupa Voment+follow akun ku😉








Zuhriyyah Munaa
13 Juni 2020
(Revisi 23 Januari 2021)

Terimakasih 💜💜💜

Cinta Terbalaskan (cerpen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang