blushing

369 30 9
                                    

Tulisan SELAMAT ULANG TAHUN terpampang jelas di depan pintu rumah Roseanne Park yang sedang berulang-tahun hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tulisan SELAMAT ULANG TAHUN terpampang jelas di depan pintu rumah Roseanne Park yang sedang berulang-tahun hari ini. Acaranya besar, dihadiri oleh seluruh teman-teman SMA-nya dulu. Sekalian mengadakan reuni.

Tak terkecuali dua orang yang sudah berpacaran sejak mereka SMA sampai mereka sudah bekerja. Park Jimin dan Kang Seulgi. Seulgi mengenakan dress berwarna biru, sebiru langit pagi ini. Jimin mengenakan tuxedo navy dengan rambut yang ditata keatas bak pangeran saja. Mereka berdua baru saja keluar dari mobil Jimin. Seulgi melingkarkan lengannya di lengan Jimin.

"Tunggu dulu." Seulgi menghentikan langkah mereka.

"Ada apa?" Tanya Jimin.

"Apa kau yakin ingin masuk?" Tanya Seulgi. Tentu saja Seulgi bertanya itu, sebab ia tahu bahwa Rose adalah mantan kekasih Jimin sebelum ia berpacaran dengan Jimin kala itu. Dan, rumornya Rose masih mengejar Jimin agar bisa berbalikan dengan pria itu.

Jimin jadi tersenyum, ia tahu kenapa Seulgi bertanya begitu.

"Tentu saja." Akhirnya dengan memaksa, Seulgi melangkahkan kakinya mengikuti Jimin.

Ternyata acaranya di dalam dan di luar halaman rumah Rose, di dekat kolam renang. Sudah banyak juga yang hadir di sini. Mereka bertemu banyak teman-teman SMA mereka dulu!

"Yaaaa, Jimin-ah! Kau masih dengan Kang Seulgi?" Tanya Han Sungwoon.

Jimin hanya tersenyum.

"Kau tahu tidak, Rose tadi mencarimu, kemungkinan besar ia masih mengejarmu." Bisik Sungwoon.

"Aku mendengarnya...." Ucap Seulgi kesal. Lalu, ia melepaskan lengannya dari Jimin dan langsung pergi begitu saja.

"Aku pergi dulu." Ucap Jimin lalu ia mengikuti Seulgi yang kesal.

"Seulgi-ya. Kang Seulgi." Jimin menarik lengan Seulgi.

"Apa?!"

"Kau marah?"

"Tidak!"

"Tapi wajahmu mengatakan yang sebaliknya."

"Iya! Aku marah!"

"Tapi tadi kau mengatakan tidak?"

"Jimin-ah....." Seulgi jadi gemes sendiri. Jimin jadi tersenyum lebar.

"Ia hanya mencariku. Kalaupun ia masih mengejarku, biar saja. Toh, aku sudah punya kamu." Ujar Jimin.

Seulgi masih kesal, padahal hatinya sudah merengek minta memeluk Jimin saking gemasnya.

"Maafkan aku..." Ucap Seulgi sambil menunduk.

"Aku tak mendengarmu." Canda Jimin.

"Aku mencintaimu. Maafkan aku!"

"Hhh... Baiklah. Aku juga mencintaimu. Sekarang waktunya kita bertemu dengan gadis yang berulang tahun hari ini." Jimin menarik lengan Seulgi, menggenggamnya penuh cinta.

Rose terlihat di sana. Cantik sekali dengan balutan dress berwarna putih panjang dan mahkota indah di atas kepalanya.

"Hei, selamat ulang tahun." Ucap Jimin pada Rose. Rose yang sedang berbincang dengan teman-temannya terkejut dengan kehadiran Jimin‒ dan Seulgi tentunya.

Rose langsung menghambur memeluk Jimin dan refleks Seulgi melepas genggaman tangannya. Jimin juga menjadi canggung.

"Aku tak menyangka kau akan datang." Mata Rose berbinar-binar. Memang tahun lalu dan lalu lainnya Jimin tak pernah datang karena sibuk dengan urusan kantor, hanya Seulgi yang datang.

"Aku pasti akan datang." Ucap Jimin.

"Selamat ulang tahun." Ucap Seulgi malas-malasan. Jimin lalu menggenggam lagi tangan Seulgi.

"Terima kasih." Rose membalas dengan malas lagi. Seperti perang dunia ke-III perasaan kedua gadis itu.

Tahu keadaannya, Jimin mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Itu sebuah kotak berwarna putih.

"Ini untukmu. Walaupun tidak sebagus yang dibayangkan." Ucap Jimin sambil memberikan kotak putih itu kepada Rose.

Rose dengan senang hati menerimanya dan membukanya. Isinya kalung dengan huruf R yang memperindahnya.

Seulgi membelalakkan matanya!

"Ini cantik sekali. Terima kasih, Jimin-ah." Rose sekali lagi memeluk Jimin, membuat jengah Seulgi yang melihatnya.

"Bisa kau bantu memakaikannya?" Seulgi tambah kesal.

Jimin akhirnya mau tidak mau membantu Rose memakai kalungnya. Bertambah kesal pula si Seulgi.

Setelah itu, Seulgi jadi tidak semangat dan penuh kekesalan sampai akhirnya acara itu selesai.

"Aku pulang dengan Taeyong saja." Ucap Seulgi, ia bahkan sedari tadi tidak menggenggam tangan Jimin.

Jimin terkejut, karena ia tahu Taeyong adalah mantan kekasih Seulgi.

"Kenapa?"

"Tidak ada apa-apa, hanya ingin."

"Kenapa kau memberinya itu?" Tanya Seulgi tiba-tiba.

"Apa?" Jimin berbalik bertanya.

"Itu."

"Itu apa?"

"yang kau berikan ke Rose."

"Aku tahu kau marah, Seulgi-ya."

"Aku harus memberikannya sesuatu di hari ulang tahunnya. Itu juga tidak terlalu mahal, aku menemukannya sepulang bekerja. Jika aku memberikan cintaku sebagai hadiahnya apa kau mau?" Lanjut Jimin, merapikan anak rambut Seulgi.

"Tidak!"

"Tapi kenapa kau memberikannya?" Tanya Seulgi lagi, huh anak ini benar-benar.

"Kenapa kau bertanya?"

"Aku cemburu!"

"Kenapa?" Tanya Jimin lagi, suka sekali mengganggu Seulgi.

"Aku cemburu karena aku cinta kamu!" Teriak Seulgi.

"Aku juga cemburu kalau kamu pulang dengan Taeyong karena aku cinta kamu!" Teriak Jimin juga.

Mengerti keadaannya, mereka berdua jadi canggung. Seperti anak kecil. Jimin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, Seulgi hanya merapikan rambutnya yang turun dan menunduk.

"Kau tahu aku mencintaimu, Kang Seulgi. Jadi jangan cemburu pada apapun dan siapapun." Ucap Jimin. Seulgi mengangguk seperti anak kecil, lucu sekali.

"Apakah kau ingin memelukku?" Tanya Seulgi, masih menunduk.

Jimin langsung menyambar memeluk Seulgi. Mencium pucuk kepala Seulgi. Seulgi membalas pelukan Jimin.

Malam itu menjadi saksi kisah cinta yang tak akan pernah habis di makan masa.

OUR PROMISE, pjm x ksg #SEULMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang