*
*
*
_____________________It's too early for you to be able to judge it, until you yourself are unaware of what you can achieve.
______________________*
*
*"Apa yang kau lakukan, kenapa mobilku bisa sampai seperti ini?"
Alana menutup kupingnya dengan kedua tangan sambil memutar bola matanya bosan mendengar teriakan Nick yang mobilnya sudah digunakan Alana untuk balapan beberapa jam yang lalu.
"Untuk hal yang biasa, hanya bemper depan yang rusak. Kau bisa memperbaikinya, tidak perlu berteriak sekencang itu padaku." Balas Alana santai, seolah kerusakan pada mobil Nick bukan masalah yang besar.
"Aku meminjami mu mobil bukan untuk kau hancurkan, kenapa kau tidak memakai mobilmu sendiri jika ingin kau hancurkan."
"Jika mobilku masih ada aku juga tidak akan memakai mobil norak mu ini." Alana mengatakan itu sambil menendang samping mobil Nick dan Nick yang melihat itu cepat-cepat berpindah posisi di depan Alana agar mobilnya tidak lagi menjadi sasaran brutal gadis itu.
"Jadi dimana mobil kesayanganmu itu, apa kau jual?! Are you kidding me?" Tanya Nick yang menganggap Alana bercanda karena tidak mungkin jika mobil kesayangan gadis itu tidak ada, setidaknya dia tahu gadis itu memiliki banyak sekali koleksi mobil mewah yang siap digunakan untuk balapan kapan saja.
"Bukan aku jual tetapi seseorang mengambil paksa dariku."
Mendengar apa yang baru saja dikatakan Alana, Nick tidak langsung percaya. Dia seratus persen yakin jika mobil yang selama ini selalu digunakan balapan adalah mobil kesayangan gadis itu. Bahkan saat mobil itu hampir hancur karena sikap cerobohnya diarena balap Alana dengan keras kepala meminta Nick memperbaiki meskipun itu sangat sulit. Nick meminta Alana menggunakan mobilnya yang lain atau membeli mobil baru dengan uang yang didapat Alana saat menang di balapan tapi gadis itu tetap saja tidak mau, dia bilang jika mobil itu adalah mobil pertama yang dibelikan ayahnya dan dia tidak ingin mengganti mobil itu apapun keadaannya, itu sebabnya Nick tidak ingin tertipu dengan Alana. Mungkin gadis itu hanya ingin menghindar dari omelan Nick makanya dia mengatakan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL BE BY YOUR SIDE
Romance"Our meeting is not a mistake, maybe this is fate." Laki-laki itu menatap lekat wajah Alana. "Painful destiny." Lanjutnya. "Duniaku kembali berputar seperti saat orang itu masih ada bersamaku... because of you. Sekarang kau membenciku, aku tidak bis...