*
*
*
_____________________I'll take this chance
So call me blind
I've been waiting
All my life
_____________________*
*
*Johnson House, Manhattan, New York - AS, 06:18 p.m.
Alana sudah duduk di meja makan bersama mommy nya, tangannya sibuk mengaduk chicken soup buatan Monica.
Monica tidak pandai memasak dan Alana sekarang rindu dengan masakan para koki di mansion nya dulu. Apa yang bisa dia harapkan jika di rumahnya sekarang hanya ada Monica dan dirinya dan diantara mereka tidak ada yang pernah mendekati dapur sekalipun.
Seharusnya Alana bersyukur tidak melihat dapur di rumah nya hancur karena ulah mommy nya, tapi itu terlihat sama mengingat masakan mommy nya lah yang hancur. Rasanya tidak bisa di deskripsikan melalui kata-kata, asin, manis, pedas tidak bisa menjadi satu.
Jika dia memaksa memakan nya maka sudah dipastikan Alana akan keracunan. Entah bagaimana Monica memasaknya, bukan kah seharusnya dia mencicipi terlebih dahulu sebelum menghidangkannya.
"Kenapa kamu tidak makan makananmu Alana, bukankah ini terlihat enak." Ujar Monica riang menatap makanan buatannya yang memang terlihat normal tapi tidak dengan rasanya.
"Mommy juga tidak memakannya." Balas Alana melihat mommy nya yang juga belum mencoba chicken soup buatannya sendiri.
"Mommy akan memakannya, tapi kamu coba terlebih dahulu dan katakan bagaimana rasanya. Mommy bahkan tidak menyangka bisa membuatnya, bukankah mommy berbakat?"
"Karena mommy yang membuatnya, mommy harus mencoba nya lebih dulu. Alana rasa ini tidak seenak seperti bayangan mommy." Ucap Alana jujur, membuat Monica yang tadinya tersenyum senang menjadi cemberut mendengar komentar Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL BE BY YOUR SIDE
Romance"Our meeting is not a mistake, maybe this is fate." Laki-laki itu menatap lekat wajah Alana. "Painful destiny." Lanjutnya. "Duniaku kembali berputar seperti saat orang itu masih ada bersamaku... because of you. Sekarang kau membenciku, aku tidak bis...