Setelah guru yang mengajar keluar, Alana langsung menyambar tasnya dan keluar dari kelas. Dia melihat Julia yang berdiri bersandar di tembok luar kelasnya.
"Kau menunggu lama?" Tanya Alana.
"Tidak, aku juga baru keluar kelas dan langsung ke sini." Jawab Julia, dia berdiri tegak dan berjalan bersama dengan Alana menuju lapangan football.
"Aku masih kesal denganmu." Ujar Alana.
Julia tidak menanggapi, dia tersenyum sambil terus berjalan. Mereka melewati lorong yang langsung tertuju ke lapangan football, lalu menuruni tangga dan lapangan filed hingga akhirnya sampai di lapangan football.
Disana ada beberapa anak marching yang sudah berkumpul, sepertinya mereka masih menunggu anggota lain yang belum datang.
"Itu Mr. Charles, dia pelatih yang mengajar club marching. Masih banyak club yang bisa kau pilih Alana, hampir keseluruhan dari mereka adalah laki-laki. Kau yakin tidak ingin berubah pikiran?" Julia menghentikan langkahnya begitu juga Alana, dia bertanya meyakinkan.
Club marching bukanlah pilihan yang cocok untuk seseorang seperti Alana, ada sekitar tujuh puluh tiga anggota yang berada di club marching dan hampir keseluruhan adalah anak laki-laki, anggota perempuan yang mengikuti club itu hanya tiga orang saja. Sebenarnya apa yang dipikirkan Alana saat memilih club semacam itu.
"Jangan bertanya terus Julia, aku akan tetap mendaftar di club marching. Aku butuh sesuatu yang bisa mengalihkan perhatianku agar tidak berbuat onar selama tujuanku belum tercapai." Ujar Alana yakin, dia tidak akan mengubah keputusannya. Club marching tidak akan terlalu buruk, dia bisa segalanya dan kali ini dia juga akan menjadi yang terbaik.
"Tapi aku rasa club marching bukan sesuatu yang cocok untuk itu." Komentar Julia.
"Jangan menjadi sok tahu seperti itu Julia. Keputusanku adalah mutlak, ingat itu baik-baik." Balas Alana, tidak ada keraguan sedikitpun dari ucapannya dan itu membuat Julia tidak ingin menahan keinginan Alana lagi.
"Okay." Balas Julia menyerah, Alana terlalu keras kepala dan tidak akan mendengarkan orang lain saat dia sudah memutuskan sesuatu.
"Mr. Charles." Panggil Julia, dia melambaikan tangannya dan tersenyum berjalan semakin mendekat. Mr. Charles yang terpanggil pun menatap Julia, anggota club marching yang sedang bersiap akan berlatih ikut menatap ke arah Julia dan Alana saat mendengar panggilan itu.
"Ya, kalian memerlukan sesuatu?" Tanya Mr. Charles.
"Tidak. Tapi temanku, Alana ingin bergabung di club marching apakah bisa?" Jawab Julia bertanya sambil memperkenalkan Alana.
Mr. Charles menatap Alana, mempertimbangkan sesuatu yang dikatakan Julia.
"Dia murid baru?" Tanya Mr. Charles lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL BE BY YOUR SIDE
Lãng mạn"Our meeting is not a mistake, maybe this is fate." Laki-laki itu menatap lekat wajah Alana. "Painful destiny." Lanjutnya. "Duniaku kembali berputar seperti saat orang itu masih ada bersamaku... because of you. Sekarang kau membenciku, aku tidak bis...