Bagian 1

23 6 4
                                    

Welcome back 2 kasapmata23. Kali ini gue bakal bawain mini series yang gue dedikasikan untuk baeAlice28

□□□□□□□□□
HAPPY READING ALL
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Aliciana Tessalonika, gadis berwajah imut bertubuh pendek berkulit putih ini tengah menyusuri lorong Smaniga. Masih sedikit tidak percaya, dia berhasil masuk ke golongan sekolah elit berprestasi ini.

"LICE!" Panggil Argita Hermawan, teman sekelas Aliciana yang menjadi satu satunya sahabat yang dimilikinya disini.

Bukan rahasia lagi, seluruh siswi disini seakan mengibarkan bendera kepadanya. Padahal bukan salahnya jika dipikir-pikir.

"Jangan berisik." Tegur Aliciana yang sedikit malu karena menjadi tontonan publik saat ini.

"Ya sorry, kebiasaan." Ucap Argita yang kemudian terkekeh sendiri.

Banyak pasang mata di lorong ini sekarang. Karena itu banyak pula mulut mulut yang bergunjing ini itu seolah mereka makhluk tersuci.

"Kalo mo nyindir. Bercermin dulu. Lo dah sesuci itu apa belum? Ha?!" Sentak Argita yang geram dengan kelakuan wanita wanita kurang belaian itu.

"Mak bapak lo nyekolahin lo mahal mahal kalo bisanya cuma bacot di belakang. Ngingu kebo aja dah sono." Lanjutnya.

Aliciana sangat beruntung memiliki teman sebaik dan se bar bar Argita. 4 jempol untuknya. Berbanding terbalik dengan Aliciana yang tidak mau berurusan terhadap mereka.

Biarkan anjing mengonggong. Kalo mengeong dia udah ganti gender mungkin. Itulah prinsip Aliciana.

¤¤¤¤¤¤¤

Saat dikelas dan kini sudah waktunya untuk istirahat. Aliciana dan Argita harus menunggu lebih lama. Karena makhluk ciptaan Tuhan yang tampan ini menghambat langkah mereka.

"Alice mau kemana?" Tanya Milky basa basi

"Mau di kawal ga tuan putri." Sambung Samuel

Sedangkan pria yang satunya memilih langsung menggandeng Aliciana. Aji, itulah namanya. Dia cowo yang ramah. Kaya dan Pintar paket komplit yang dimilikinya.

Apa yang dilakukan pria itupun membuat banyak kaum hawa disana berdecak iri. Tak mudah untuk ber skinship dengan Aji. Cowo itu terlalu menjaga jarak dengan lawan jenis.

"Woy Om. Kebiasan banget lo nyuri start." Teriak Samuel.

Aji Prakoso, Tampan, Kaya dan Pintar. Paket komplit yang dimiliki Smaniga. Salah satu aset kebanggan sekolah. Orang tua penyumbang donasi terbesar dan sang anak penyumbang piala terbanyak. Benar benar aset yang sangat bernilai.

Samuel Adnan, Tampan dan Kaya. Diantara yang lainnya dia paling konyol. Moodboster sekolah. Ramah dan sangat loyal.

Milky Lucious, Tampan dan tak kalah pintar dengan Aji. Dia penyumbang piala terbanyak ke dua. Meski tak sekaya Samuel dan juga Aji. Orang tuanya hanya pemilik beberapa cabang hotel bintang 4 di seluruh Indonesia dan pemilik saham tersedar di salah satu agensi bergengsi. Hmm... tidak sekaya itu. Karena kedua temannya adalah putra-putra dari billionare terkaya pertama dan ke empat di dunia.

Aji Prakoso, Putra Angga Prakoso. Keturunan ke 4 dari gen Prakoso. Kekayaannya tak terhitung. Dengan gelar keluarga terkaya, tak membuat Aji menjadi sosok yang sombong. Hanya saja dia begitu dingin dan sulit tergapai.

Lain halnya dengan Samuel Adnan. Pria itu putra pertama dalam keluarga Adnan. Orang terkaya nomor empat didunia. Bertolak belakang dengan Aji. Sosok Samuel jauh lebih hangat. Dia sangat murah senyum dan sangat suka membaperi para gadis gadis. Hobi. Itu katanya jika ditanya mengapa.

Dan ke-tiganya masuk kedalam jajaran pria paling diincar di Smaniga. Banyak kaum hawa yang mencoba mendekat namun tak bisa seakrab apa yang terjadi diantara Aliciana, Argita dan ke-tiga pria tampan itu.

Masih dengan tangan tergenggam, Aji berjalan mengajak Aliciana menuju kantin. Menempatkan sang gadis di salah satu meja kosong khusus miliknya and squad.

"Mau makan apa?" Tanya Aji membuka percakapan.

"Apa aja yang ada deh." Balas Aliciana

"Ya udah aku pesenin dulu ya." Kata Aji, setelah itu pergi untuk memesan makanan untuk Aliciana.

"Gila si Aji, pinter banget nyuri start." Omel Samuel saat sudah sampai di meja yang terdapat Aliciana disana, bersama dengan Milky dan Argita.

"Lo dah pesen makanan Lice?" Tanya Milky kepada Aliciana.

"Udah gue pesenin. Lo berdua juga pesen sana." Bukan Aliciana pastinya yang menjawab, melainkan Aji. Pria itu datang dengan nampan berisi bakso dan es jeruk masing masing 2 porsi.

"Bayarin." Ujar Samuel tidak tahu malu.

"Kan lo dah kaya El, apa udah jatuh miskin?." Kata Argita. Gadis itu, sekalinya berbicara memang perlu dibelikan saringan.

"Selagi bisa minta kenapa kagak. Wle." Balas Samuel santai.

"Yodah sono sono. Ntar gue yang bayar." Putus Aji.

Smaniga, salah satu sekolah elit dengan teknologi tinggi dan berfasilitas lengkap. Memiliki 3 kantin yang tersebar menjadi kantin utama, di dekat kantor kepala sekolah dan ruang guru, kantin cadangan di tengah dekat lapangan basket dan kantin tambahan terletak di paling belakang sekolah.

Jangan di fikir kantin yang Smaniga miliki itu kotor dan kumuh. Kantin bernuansa Cafe dan memiliki ciri warna tersendiri, yaitu kantin utama bernuansa putih seperti coffe shop, kantin cadangan berwarna rainbow dengan gaya modern minimalis dan kantin tambahan bergaya Cafe tradisional berwarna coklat. Dengan sistem pembayaran E-money. Jangan lupakan wifi yang memancar dimana mana.

Sekolah impian. Begitu julukan yang didapat oleh Smaniga. Dan beruntungnya, Aliciana bisa menjadi bagian. Dengan segala kekurangannya.

"Nih aku ganti." Kata Aliciana saat hendak mengganti uang bakso dan es jeruk yang dibelikan Aji.

"Gausah. Simpen aja. Anggap awal pdkt." Balas Aji santai. Argita yang mendengarnya pun tersedak.

"Uhuk. Seorang Aji bisa kek gini. Astaga." Kagetnya saat mendengar perkataan Aji. Dia sedang meminum Air putih yang baru dia beli.

"Makanya ga usah banyak gaya kalo minum." Sambar Milky dari arah belakang.

"Apa sih lo. Ribet amat." Ketus Argita.

Dan mereka berakhir dengan makan tidak tenang. Karena perdebatan Milky dibantu Samuel melawan Argita. Aji dan Aliciana hanya tim menonton.

Kebersamaan, keceriaan, dan kebahagiaan ini yang membuat Aliciana dibenci. Padahal bukan dia yang berulah tapi selalu saja yang mendapat getah.

TBC

#salamkasapmata

The Nice Dream #AASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang