Bagian 5

9 3 4
                                    

ghost readers masih idup kah? Wkwkwk


Mana nih yang melting ama si Aji??
Kas pengen bungkus Aji aja kalo bisa
Sayangnya itu cuma mimpi Alice :)

Oke. Happy Reading semua
¤
¤

"Oy, Ya. Lu ga ada niatan sedekahin penghuni kos lu buat gue?" Tanya Elis pada Kiya saat mereka tengah berjalan menuju keluar sekolah. Waktu pulang telah tiba.

"Lo mau yang kek gimana? Ntar gue kirimin." Jawab Kiya santai.

"Yang tajir tinggi putih cakep pinter kaya..."

Bugh

Ucapan Elis terhenti saat ada seorang pria berkemeja hitam dengan lengan ditekuk hingga siku, jelana jeans hitam ketat, sepatu convers rambut berpomed dan berwajah tampan nan manis.

"Eh, maaf ya. Ada yang luka?" Tanya si cowok tak enak hati.

"Ah, engga kok. Gue juga sorry nih ye wkwk ga pake reting." Canda Elis.

"Lo lucu ya." 3 kata dari cowo itu membuat Elis akan melupakan daratan. Terbang tinggi menuju kehaluan.

"No prob kok." Kata Elis

"Mmm. Gue cabut dulu ya. Sekali lagi thanks." Kata Cowo itu berlalu.

Elis yang masih berada di ketinggian halu belumlah sadar jika,

"Thanks? Lo kasih dia apa Lis?" Tanya Alice membuat semuanya tersadar dengan ucapan cowo itu.

"Lah iya. Ngapain dia ngomong thanks anjir?" Kata Kenya.

"Untung cakep." Sambung Kiya.

"Lo mah semua cowo lo bilang cakep." Sewot Elis.

"Si topik pengecualian ah. Ha ha ha." Canda Kiya.

"Yodah sih kuy balik." Ajak Alice.

▪▪▪▪▪▪▪▪

Ngapain ngucap thanks. Bego. ~ Unknow.

▪▪▪▪▪▪▪▪

Alice tengah berbaring di kamarnya. Berguling ke kanan berguling ke kiri.

"Gila. Gue gabut parah. Ngapain ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

Aktivitasnya hanya menscroll ke atas ke bawah setiap media sosial yang dia buka.

"Gue bisa lanjut mimpi ketemu Aji ga sih?"

"Sumpah kalo ketemu mau gue suruh nikahin langsung aja."

"Lama-lama gila nih gue suka sama tokoh mimpi."

Banyak sekali omelan-omelan lainnya. Menambah kegabutan sang pengomel.

"Ji. Aji. Lo apain gue sih." Ucapnya tersenyum dan beralih memilih tidur. Berharap sang dewi mimpi mendatangkan Aji hadir kembali di mimpinya. Mimpi indab bersama.

▪▪▪▪▪▪▪▪

Ke-esokkan harinya, pagi cerah sebelum waktu pembelajaran di mulai. Kelompok berghibahan antar kelompok sudah membentuk formasinya masing masing.

The Nice Dream #AASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang