"Mas Hyewon" lenguh Wonyoung yang baru saja bangun tidur. Wonyoung bangkit duduk, lalu mengelus perut buncitnya.
"Kamu kangen dielus sama ayah ya nak" lirihnya.
"Sabar ya dek" Yuri mencoba menenangkan Wonyoung. "Cuma sampe nanti malam kok."
Wonyoung mengangguk, tapi setelah itu terisak. Para manusia yang ada di ruangan itu menjadi merasa bersalah.
"Maafin kakak ya dek. Kakak nggak nyangka bakal jadi gini" sesal Chaeyeon.
"Kakak juga minta maaf karena ngebiarin hal ini terjadi. Padahal kakak udah janji buat ngelindungin kalian berdua" sahut Yena.
"Nggak papa kak, ini cuma bawaan dedek bayi aja kok" hibur Wonyoung. "Mas Hyewon selalu ngelus perut Wony tiap hari, mungkin dedek bayi jadi kebiasaan."
"Kakak bersyukur kamu yang jadi pendamping hidupnya Hyewon. Mau nerima-"
CEKLEK!
Hyewon masuk dan menyelonong ke dapur dengan menenteng kresek hitam, tanpa menghiraukan para manusia yang ada disana.
Tapi tak lama balik lagi membawa keranjang kecil berisi duku dan menyodorkan ke hadapan Wonyoung. "Ini buat baby. Untung aja dukunya ketemu."
"Hebat lo won. Padahal duku sekarang susah dicari loh" komentar Chaeyeon.
"Meskipun udah hamil besar, tapi pengidaman itu harus dikabulin. Selagi masih dikategorikan wajar" ucap Hyewon menatap tajam Yujin.
"Santai aja sih bang, nggak usah melotot gitu. Ntar bola matanya lepas. Iiiiiih serem" balas Yujin.
"Udah udah. Dukunya kan udah dapat. Jadi perkara selesai" lerai Minju. Takutnya mereka adu mulut lagi.
"Chaemin mana won? Nggak ikut kesini?" tanya Chaeyeon.
"Nggak, katanya lagi mager. Mau di rumah aja. Eh tapi dia ngasih kita hadiah" Hyewon menoleh pada Sakura dan menyodorkan sebuah kotak.
Sakura membukanya, lalu menutupnya kembali dan menghilang ke dapur.
Hyewon yang melihat itu hanya mengangkat bahu. "Gua mau mandi dulu" dan berlalu ke kamar.
Tak lama, Sakura balik lagi dengan membawa teko air. Kemudian mengeluarkan hadiah pemberian Chaemin tepat di hadapan Wonyoung yang tengah asik makan duku.
Dua buah mug.
Sakura menuang air panas ke kedua mug. Setelah beberapa saat, muncul foto di mug tersebut.
Mug pertama, foto pernikahan HyeWony dalam balutan gaun pengantin.
Mug kedua, foto praweding HyeWony yang menggunakan pakaian kasual.
"Udah aku duga ini tuh mug bunglon. Soalnya emang lagi populer banget sekarang" Sakura mendudukkan diri di sebelah Chaeyeon.
"Pinter juga ya Chaemin milih hadiah" sahut Chaeyeon.
"Ihhh lucunya. Mas bebek, aku juga mau" pinta Yuri.
"Iya iya, nanti kita bikin" Yena mengelus perut Yuri yang tengah hamil 5 bulan itu.
Yujin hendak meraih mug, namun ditepis oleh Wonyoung. Bumil itu menuang kembali air mug ke teko. Lalu memasukkan kembali mug ke kotak, dan mendekap kotak tersebut.
"Ini punya Wony, jadi nggak ada yang boleh pegang" ucap sang bumil.
"Elah, sensitif amat sih. Orang mau lihat doang kok" gerutu Yujin.
"Bikin aja sendiri. Tadi kan udah lihat" Wonyoung memeletkan lidah pada Yujin.
"Wah mentang-mentang lagi di rumah sendiri ya. Untung aja lagi hamil, kalo nggak-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fact or Fake
General FictionSuamiku Kang Hyewon, pria lugu dan polos yang terkadang masih tak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Meski begitu, ragaku, hatiku dan seluruh hidupku mencintainya.