Part 12

579 45 7
                                    

Wonyoung terlihat mondar-mandir di ruang tengah dengan raut wajah gelisah. Diliriknya jam dinding. Pukul 00.15.

"Duh mas Hyewon kemana sih? Kok belum balik juga" resahnya.


Sudah tengah malam, namun Hyewon tak kunjung pulang. Tadi sore Hyewon memang sudah menelpon Wonyoung kalau hari ini dia lembur.

Tapi lembur apa sampai tengah malam begini tak kunjung selesai?

Memang terkadang hari biasanya Hyewon ada mengambil lembur. Tapi paling lambat hanya sampai jam 23.00.


Lelah mondar-mandir, Wonyoung pergi ke kamar Minhee. Ternyata bayi mungil itu masih tertidur pulas. Wonyoung melepas dot yang masih bertengger di mulut Minhee.

Lalu bergerak ke dapur dan merendamnya dengan air ruam-ruam kuku.

Tak lama, terdengar bunyi mobil dari garasi. Wonyoung bergegas berlari ke depan menyambut sang suami.


"Mas kok baru pulang? Biasanya lembur nggak selarut ini" protes Wonyoung sembari memeluk Hyewon.

Hyewon mengelus punggung sang istri dan mengecup keningnya. "Maaf ya mas bikin kamu khawatir. Tadi mas singgah ke studio dulu."

Hyewon melepas pelukannya, lalu memperlihatkan sebuah bingkisan yang dibawanya tadi. Benda pipih persegi panjang yang ukurannya lumayan besar.

"Studio mana yang masih buka tengah malam begini?"

"Studionya Hangyul. Kan dia yang bilang aku boleh main kesana kapan aja."


Hyewon membuka pembungkusnya dan nampaklah sebuah pigura berukuran besar yang didalamnya terpampang foto Hyewon, Wonyoung serta Minhee di pangkuan Wonyoung.

"Kok udah selesai aja? Kan baru dua hari yang lalu kita pengambilan foto" heran Wonyoung.

"Nggak tau juga. Padahal aku udah bilang nggak usah buru-buru. Eh tadi dia ngechat kalo piguranya udah jadi."


Hyewon tersenyum puas setelah berhasil memajang foto keluarga kecilnya tepat di sebelah foto pernikahannya.

"Tinggal foto keluarga besar Kang. Aku udah ngasih tau hal ini ke Yena dan papa, mereka antusias banget. Pokoknya tinggal atur jadwal aja katanya. Kalo soal Hangyul mah gampang."

"Aku nggak kepikiran loh. Kapan-kapan kita bikin juga ya sama keluarga Jang."

"Iya, aku udah kasih tau mommy sama daddy kamu kok."


Wonyoung tersenyum lebar dan mengecup pipi Hyewon. "Mas tau, nikah sama mas aja udah bikin aku bahagia banget. Ditambah dengan hadirnya Minhee diantara kita, itu membuat aku nggak henti-hentinya bersyukur atas nikmat Tuhan ini."

"Makasih mas sudah menjadikan kebahagiaan aku makin sempurna." Wonyoung beralih mengecup bibir Hyewon sebelum menyamankan diri di pelukan sang suami.


"Mas juga berterima kasih banyak banget. Diantara sekian banyaknya laki-laki, kamu memilih mas sebagai pendamping hidup kamu."

Hyewon mengeratkan pelukannya dan kembali mengecup kening Wonyoung.



"Mari terus sama-sama sampai ajal yang misahin kita."







Ooeeek Ooeeek Ooeeek











"ASTAGA MINHEE!"



















Ngomong-ngomong tentang siapa yang menerima lemparan bunga dari pengantin itu bukan Chaemin. Chaeyeon hanya salah lihat, karena posisi duduknya sebelahan dengan Chaemin.

Siapa orangnya?

Eng ing eng, namanya Hitomi. Teman sepermainan Chaeryeong.

Fact or FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang