Waktu terus berlalu. Jam berganti hari. Hari berganti bulan. Tak terasa sudah sembilan bulan terlewat sejak hari kelahiran Minhee.
Terhitung juga sudah 9 bulan umur Minhee sekarang.
Ngomong-ngomong Yuri sudah melahirkan lima bulan yang lalu. Dengan begitu lengkap sudah kebahagiaan keluarga Kang mendapatkan sepasang cucu.
Anak perempuan cantik pasangan YenYul itu diberi nama Choi Chaewon.
Wonyoung bersenandung pelan sembari tangannya sibuk membuat sarapan. Tiba-tiba sepasang tangan memeluk pinggangnya.
"Morning" Hyewon mengecup pipi Wonyoung.
"Morning too. Mas hahaha geli." Wonyoung menggeliat kecil. Pasalnya bibir Hyewon tengah menggerayangi tengkuknya. Karena tengkuk adalah salah satu bagian sensitif Wonyoung.
"Hmmm."
"Mas siap-siap gih. Pakaiannya udah aku siapin. Dikit lagi sarapannya selesai kok."
"Kita mau kemana? Kan sekarang weekend?"
"Hari ini kan pernikahan mas Ryujin sama mbak Chaery."
Iya, setelah mendaki gunung lewati lembah akhirnya Ryujin direstui untuk mempersunting Chaeryeong. Ryujin tidak perlu lagi diejek-ejek sebagai bujang lapuk.
"Aku lupa. Akhirnya nikah juga si Ryujin. Kasian ngeliat Chaeryeong diphp-in terus."
"Udah sana mandi, bau."
"Bareng aja."
"Aku udah. Habis ini mau ngurusin Minhee dulu."
"Iya" angguk Hyewon, tapi tetap tak beranjak.
"Ntar balik dari nikahannya Ryujin kita langsung ke kediaman Kang ya. Kasian Minhee udah kangen banget sama omanya."
Wonyoung berbalik. Wajahnya mengernyit bingung. "Haa?"
"Kan kamu yang bilang kemaren pulang dari TK Minhee nangis-nangis mau main ke tempat mama sama papa."
"Aduh mas" Wonyoung menepuk keningnya. "Boro-boro Minhee masuk TK, pandai jalan aja belum. Anak kita masih sembilan bulan."
"Loh kok aneh ya. Padahal mas ngerasa Minhee udah gede."
Wonyoung tersenyum. "Perasaan mas aja."
"Maaf ya, mas lupa lagi."
"Udah nggak usah terlalu dipikirin. Kalau mas lupa, ada aku yang akan ngingetin" Wonyoung mengecup bibir Hyewon. "Morning kiss" kerlingnya.
Hyewon tersenyum. "Baterai aku udah penuh" setelah itu berlari meninggalkan dapur. Meninggalkan Wonyoung yang geleng-geleng kepala melihat tingkah sang suami.
Tapi bukannya ke kamar mandi, ayah satu anak itu malah singgah ke kamar Minhee. Hyewon tersenyum saat mendekat ke box bayi. Putranya tertidur begitu pulas.
"Lucu banget sih anak ayah. Pipi bakpaonya sama persis kayak bunda."
Sadar won, pipi kamu juga chubby. Ya bagaimana tidak tembem, hobinya makan terus.
Hyewon menowel-nowel pipi Minhee, membuat bayi mungil itu terbangun. Untungnya Minhee tidak rewel.
Bayi itu mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Lalu tertawa melihat sang ayah yang memasang berbagai macam ekspresi. Meskipun yang terlihat jelas hanyalah wajah datar Hyewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fact or Fake
Ficción GeneralSuamiku Kang Hyewon, pria lugu dan polos yang terkadang masih tak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Meski begitu, ragaku, hatiku dan seluruh hidupku mencintainya.