Pantulan cahaya matahari dari jendela mengganggu tidurnya Hyewon. Pria itu mengerjap dan mengucek sudut matanya pelan.
Hendak bangkit, namun tertahan oleh pelukan seseorang. Lantas dikecupnya kening orang yang merupakan istrinya tersebut.
Hyewon tersenyum mengingat sepanjang malam sang istri minta dikelon. Bahkan Hyewon mau ke kamar kecil saja Wonyoung merengek ikut.
Dengan perlahan dilepasnya pelukan Wonyoung. Lalu kembali mengecup kening sang istri dan membenarkan selimut.
Hyewon menggelengkan kepalanya melihat pemandangan di ruang tengah.
Ya, semalam mereka semua memang tidur di ruang tengah dengan membentang kasur lipat. Bukannya kamar tidak cukup, tapi mereka ingin bernostalgia mengingat masa-masa waktu masih belum menikah dulu.
Pasalnya dulu waktu masih pacaran, mereka dulu sering pergi camping dan tidur bersama seperti ini.
Sedangkan Daniel dan Jihyo sudah pulang semalam tak lama sejak Chaeryeong dan Ryujin datang.
Hyewon melirik jam dinding. Pukul 11.45.
"Gila, serumah pada kebo" Hyewon melangkah ke dapur dan kembali dengan menenteng penyiram tanaman.
Bagaimana tidak kesiangan, mereka saja tidur sudah menjelang dini hari.
Hyewon mendekat pada Yena, Yujin, dan Ryujin yang tertidur saling tumpang tindih. Sedangkan Chaeyeon tertidur di sofa dengan memeluk Nako.
"Bangun woy. Udah jam berapa ini? Pada makan siang di alam mimpi?" Hyewon menyiram Yena, Yujin dan Ryujin.
Kemudian beralih menyiram Chaeyeon dengan hati-hati. Hyewon tidak mau Nako juga ikut tersiram.
Keempat korban sontak terbangun. "Hujan woy hujan."
"Kwangbae genteng lo bocor."
"Woy apaan neh."
"Sialan hujan. Basah muka ganteng gue."
"Matahari udah naik. Masih aja pada molor."
Sadar won, kamu juga baru bangun. Sama saja kan dengan mereka, kebo.
Chaeyeon, Yena, Yujin dan Ryujin mengusap wajahnya yang basah lalu mendelik marah pada si pelaku.
"Kampret lo ya. Nggak gini juga banguninnya" marah Yena.
"Tau nih, kalo anak gue basah gimana?" Chaeyeon memeriksa Nako.
"Abang nggak asih ah. Bangunin Yujin dulu kek. Biar bisa kerjain mereka juga."
"Iya nih. Kapan lagi Ryujin bisa ngerjain yang tua."
"Tua ndasmu. Lo aja yang bujang lapuk. Kagak nikah-nikah."
"Bacot jin. Ntar nggak gue restuin lo sama adek gue."
"Hahaha, bujang lapuk."
"Udah ah, malah ngejulid. Sekarang kalian beberes deh. Bantuin gue ngebersihin taman belakang" perintah Hyewon.
"Cewek-cewek nggak usah dibangunin. Biarin aja tidur dulu. Capek mereka tuh" Hyewon berlalu meninggalkan mereka yang masih mendumel.
"Dikiranya kita nggak capek apa? Malah disuruh rodi."
"Kejam emang kembaran bang bebek."
"Gue denger ya. Chaeyeon sama Ryujin mending kalian masak buat makan siang. Biar gue, Yena sama Yujin yang bersihin taman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fact or Fake
General FictionSuamiku Kang Hyewon, pria lugu dan polos yang terkadang masih tak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Meski begitu, ragaku, hatiku dan seluruh hidupku mencintainya.