"Loh mama kapan datang? Kok nggak bilang-bilang. Kan bisa aku jemput" heran Hyewon melihat Jihyo yang asik mengobrol dengan Wonyoung di ruang tengah.
"Baru 15 menit yang lalu. Mama kesini bareng papa" balas Jihyo.
"Terus papa mana?"
"Lagi ngambil barang dimobil. Ada yang ketinggalan katanya."
Tak lama sang kepala keluarga, Kang Daniel muncul dengan menenteng sebuah paperbag. "Hai fans-fans papa" sapanya.
"Tadi papa bilang nggak bisa datang, sibuk, kerjaan banyak. Alasan" sungut Hyewon.
"Hahaha kan biar jadi kejutan. Kaget kan?" seru Daniel.
"Sayangnya enggak."
"Terus kamu ngapain kesini? Udah sana panggang dagingnya. Tuan rumah kok males-malesan" suruh Jihyo.
Hyewon mencibir. "Justru aku kesini mau manggil Wony buat ke taman belakang. Makanannya udah masak."
"Ya udah yuk kita ke belakang. Ntar makanannya abis lagi disikat sama mereka" Jihyo bangkit sembari membantu Wonyoung dan menggandengnya.
"Mau aku bantuin?" spontan Hyewon.
"Kamu gandeng papamu aja. Tuh liat."
Hyewon melirik Daniel yang sudah menyodorkan lengannya.
"Bolehlah, masa mau kalah sih sama truk" Hyewon menggandeng Daniel dan menarik sang papa, meninggalkan Jihyo dan Wonyoung yang berjalan pelan-pelan. Kan kasihan Wonyoung kalau disuruh lari-larian, nanti perayaan 1st wedding anniversary Hyewony malah jadi ajang lahiran.
"Jarang-jarang loh laki-laki mau manja sama papanya" komentar Wonyoung.
"Jarang-jarang juga ada papa yang mau manjain anak laki-lakinya" balas Jihyo.
"Apalagi kak bebek. Sukanya main nyosor."
"Laki-laki di keluarga Kang itu emang unik. Mama aja kaget dulu waktu baru nikah sama papa. Ternyata papa dan kakeknya juga begitu."
"Buah jatuh emang nggak jauh dari pohonnya ma."
"Iya, eh udah ngumpul semua. Aduh maaf ya mama telat."
Yena menyediakan kursi untuk Jihyo, Daniel dan Wonyoung.
"Santai aja ma, tetua mah bebas" sahut Yujin.
"Yujin" panggil Daniel.
"Kenapa pa?" Yujin waswas, takut dimarahi si papa.
"Terbaik" Daniel mengacungkan jempolnya.
"Mas, ajarannya yang bener dong" tegur Jihyo.
"Bener kok sayang, jiwa muda."
"Sadar umur mas, udah mau punya cucu juga."
"Punya cucu boleh, tapi jangan sampai jadi opa jadul."
"Kok jadi pama sama mama yang debat? Kapan makannya kalo gini" protes Hyewon.
"Kamu juga, dipikirannya makan mulu" tambah Jihyo.
"Nggak makan ya mati ma."
"Debatnya bisa ditunda dulu nggak, ntar lanjut lagi boleh" Chaeyeon menengahi. "Sekarang makan dulu keburu makanannya dingin."
"Won, ada yang mau gua kasih tau ke lo" ujar Chaeyeon ditengah-tengah acara makan dan bercengkrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fact or Fake
General FictionSuamiku Kang Hyewon, pria lugu dan polos yang terkadang masih tak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Meski begitu, ragaku, hatiku dan seluruh hidupku mencintainya.