Jaehyun berjalan dengan tergesa di lorong perusahaan miliknya. Setelah pamit kepada Haechan, lelaki bersurai coklat gelap itu langsung menuju perusahaannya.
"Selamat siang, presdir"
Jaehyun mengabaikan ucapan selamat siang dari Kun. Ia terus berjalan menuju ruangannya dan mengambil kemeja, dasi, serta tas kerjanya yang ia tinggalkan kemarin sebelum ke apartemen Haechan.
"Suruh Jackson menghandle semua meeting hari ini. Aku ada urusan" Setelahnya, ia pergi meninggalkan Kun yang sibuk menghubungi Jackson dengan tabletnya.
-I Regret You-
"LEE TAEYONG"
Lelaki mungil itu terlonjak kaget saat namanya disebut dengan keras. Ia yakin, itu Jaehyun dan lelaki itu pasti marah besar karena ia mengadu kepada Lucas.
Hey, Taeyong tidak salah! Ia melakukan itu karena terdesak dengan pertanyaan Lucas yang terlalu mengintimidasi.
Taeyong dengan gemetar berjalan menuruni tangga, kepalanya ia tundukkan, jemari-jemari nya ia tautkan. Perasaan takut saat ini kepada Jaehyun semakin besar.
"A-ada apa Jae?" Taeyong tergugup melihat Jaehyun yang menatapnya dengan tatapan nyalang. Nafas lelaki tinggi itu terengah-engah, keringat bercucuran membanjiri pelipisnya.
"Apa yang kau katakan kepada Lucas tentang Haechan, hm?" Perlahan Jaehyun jalan mendekati Taeyong. Ia menggenggam tas kerjanya dengan erat, ujung kuku tangan nya memutih menahan emosi terhadap lelaki mungil yang saat ini sedang berjalan mundur menghindari Jaehyun.
"A-aku tidak mengatakan apapun"
"Pembohong"
"B-benar Jaehyun, a-aku serius. Aku tidak mengatakan apapun kepada Luc--akhhh" Taeyong tidak bisa melanjutkan perkataannya sebab tubuh ia terhempas saat Jaehyun melemparkan tas kerjanya tepat diwajah Taeyong.
"AKU SUDAH BILANG PADAMU JANGAN PERNAH MENCAMPURI URUSANKU, JALANG"
"Siapa yang kau sebut jalang, kakak?" Lucas datang dari arah belakang Jaehyun. Membuat Jaehyun membalikkan badannya, menatap Lucas dengan datar.
"Mengapa kau kesini? Ingin menjadi pahlawan kesiangan hm?"
"Pahlawan? Kurasa iya. Tapi bukan sekarang, mungkin nanti" Jawab Lucas santai.
"Apa maksudmu?"
"Bukannya sudah jelas? Aku menginginkan Taeyong" Lucas menekan kata kata keinginan nya untuk memiliki Taeyong.
"What? Pfttt hahahhaa. Apa aku tidak salah dengar, adikku?" Jaehyun menertawakan Lucas yang saat ini sedang menatap nya dengan tajam.
"Tidak"
"Omong kosong. Aku sudah memperingati kau tadi pagi bahwa jangan pernah mencampuri urusan rumah tanggaku. Tak mengerti kah kau dengan kalimat yang aku lontarkan, Jung Xuxi?"
"Aku tidak pernah mencampuri urusan rumah tanggamu, kak. Aku hanya ingin memastikan apakah milikku dijaga dengan baik oleh bajingan sepertimu?"
"Siapa yang kau bilang milikmu, Luke? Dia?" Jaehyun menunjuk Taeyong yang masih tersungkur di lantai.
"Ya, he's mine. Dan kau berusaha menghancurkan apa yang akan menjadi milikku. Ingat, kak saham perusahaan mu 65% milikku"
"Well kau ingin mencabut saham mu dari perusahaan ku karena sampah ini?"
"Taeyong bukan sampah. Kau dan Haechan lah yang sampah. Kau tidak sadar bahwa Haechan hanya ingin hartamu, bukan perasaanmu. Kau terlalu bodoh untuk memilih, dan kau terlalu tolol untuk menghargai apa yang sudah Tuhan beri untukmu, kak. Jangan sampai kau menyesal." Lucas berbicara penuh penekanan. Ia emosi, tapi ia tahu Taeyong tidak menyukai lelaki yang gampang tersulut emosi, menghajar seseorang dengan brutal.
"Tau apa kau tentang penyesalan? Kau hanya bocah yang dilahirkan dari rahim perempuan murahan yang ayahku temui dulu di club, Luke. Kau anak yang tidak diinginkan hingga membuat ibumu sendiri bunuh diri"
Kesabaran Lucas sudah habis, ia tidak bisa menahan emosinya. Perlahan, Lucas mendekati Taeyong. Menangkup pipi tirus milik lelaki manis itu, menatap mata besarnya dengan mata Lucas yang sudah tersirat emosi.
"Kakak ipar, aku izin untuk menghajar suamimu, ya? Ia bersikap kurang ajar dan semena-mena terhadapku" Taeyong hanya bisa menunduk dan mengangguk sebagai jawabannya. Ia tahu perasaan Lucas seperti apa saat dibilang ia adalah anak yang tidak diinginkan.
Bughh
Lucas meninju tepat di rahang milik Jaehyun, sudut bibir lelaki itu mulai mengeluarkan darah.
Jaehyun menyeringai, menatap Lucas dengan pandangan remeh.
"Hanya ini?"
Bughh
Lucas meninju perut Jaehyun saat lelaki berdimple itu ingin bangkit.
"Aku tidak pernah mempermasalahkan jika kau mengejek atau menghinaku, kak. Tapi, jika kau membawa ibuku dalam masalah ini, aku tidak bisa menjamin kau hidup dengan damai. Aku, Jung Xuxi adalah seorang Mafia jika kau lupa. Aku bisa menghancurkan mu kapan saja"
Yeayy! Double up guys wkwk, otakku lagi lancar banget, sampe kepikiran buat bikin cerita bxb lagi. But theme nya kaya kriminal gitu dan cast nya campuran Korea sama org barat gitu ehe.
Ending nya ini aku bikin sad aja, next chap bakal ada triple Jung lohh wkwkwk ribut-ribut dah tuh, Haechan emg bandel ni hahaha.
canda, jangan bully akuuuu"(
Stay safe ya semua, jangan keluar rumah klo ga pake masker, pake hand sanitizer juga jangan lupa, setelah berpergian langsung mandi+ganti bajunya, ok?
See u💕