"Aaaaaa. Aaaaaa. Aaaaaa."
Itu bukan suara orang menyanyi ataupun mengaduh kesakitan. Hanya suara seseorang yang menyebutkan huruf A dengan nada panjang di depan kipas angin mini yang berputar, sehingga menimbulkan efek suara bergetar.
Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Nozka yang hampir mati kebosanan menunggu jam istirahat. Tangan kiri menopang dagunya, sedangkan tangan kanan mengarahkan kipas angin mini berwarna putih milik Maura ke mulutnya.
"Ngapain sih lo, Ka, mangap-mangap depan kipas begitu. Nggak faedah kegiatan lo," celetuk Maura sambil menggulir layar ponselnya. Perempuan itu juga telah menyelesaikan tugas dan menyerahkannya pada Bu Irene, menunggu jam istirahat yang akan berlangsung 15 menit lagi dengan berselancar di Instagram.
"Lucu banget suara gue jadi geter-geter. Aaaaaa." Nozka bermonolog tanpa mengindahkan kalimat Maura dan melanjutkan kegiatan tidak berfaedahnya.
"Eh, eh, zodiak lo apaan, Ka?" tanya Maura menggebu sambil menepuk lengan laki-laki yang menjadi teman sebangkunya.
"Virgo. Kayaknya."
"Virgo … nilai-nilaimu akan sedikit menurun semester ini, tingkatkan konsentrasi belajar." Maura tertawa setelah membacakan ramalan zodiak Nozka. "Jelek banget ramalan hidup lo minggu ini."
Nozka mencibir. "Gue nggak percaya zodiak-zodiakan."
"Bilang aja lo nggak percaya kalo ramalannya jelek! Punya gue bagus dooong."
Nozka mematikan kipas mini Maura. Ia menelan saliva guna membasahi tenggorokannya yang terasa kering karena angin dari kipas. "Coba sini liat."
Maura memberikan gawainya pada Nozka, membiarkan laki-laki itu menginvasi Instagram-nya yang menampilkan akun radio sekolah mereka yang memberikan ramalan zodiak. "Tuh, liat aja yang Pisces."
Ramalan zodiak Maura memang lebih bagus dari miliknya setelah Nozka melihatnya sendiri. Tentu saja hal itu membuat Nozka sedikit tidak terima. "Dih! Apa-apaan nih, yang lain ramalannya bagus-bagus. Ini adminnya siapa, sih? Payah banget. Lagian heran gue ada aja orang percaya zodiak. Ini tuh namanya Barnum Effect."
Sebelum ia mengembalikan gawai Maura, ibu jarinya tidak sengaja menggulir unggahan terbaru akun radio sekolah sekitar satu jam lalu. Gambar yang di-post berupa typography bertuliskan Dari Saya Untuk Kamu. Membuat Nozka melihat caption di bawahnya, di sana tertulis, "Hai, Smavistar! Sekarang radio kita ada program baru berjudul 'Dari Saya, Untuk Kamu' yang akan hadir setiap hari di jam istirahat kedua. Jadi, ayo sampaikan pesan kamu untuk dia melalui DM. Semua identitas pengirim akan dirahasiakan. Dilarang mengirim hate speech, ya! Ditunggu pesanmu!"
"Ra, tadi lo bilang kegiatan gue nggak faedah, 'kan? Sekarang gue udah nemu kegiatan yang pas. Nih." Nozka mengangsurkan gawai Maura.
Maura menerimanya dan membaca sebuah unggahan yang diperlihatkan Nozka.
"Maksudnya gimana?"
"IQ lo berapa, sih? Gini aja nggak ngerti. Curiga gue lo rangking satu karena nyogok."
Maura membaca unggahan sekali lagi, tujuh detik kemudian dia baru memahami. "Maksud lo, lo mau ngirim pesan buat seseorang lewat radio sekolah kita? Buat siapa? Gue? Astaga, Nauzraka Rei Pranadipta! Lo lupa gue udah punya pacar? Jangan jadi PHO dong!"
"Bukan buat lo! Kepedean banget jadi makhluk heran gue. Ada, lah, pokoknya."
Kemudian seulas cengiran misterius terbit di wajah Nozka.
.
"Eh, saranin password, dong, Ra."
"Gimana, Ka?"
Nozka mendengus sebal, menatap Maura yang sedang sibuk menulis di notesnya. "Akhir-akhir ini lo kok nggak ngerti-ngerti omongan gue sih, Ra?"
"Ya lagian elo, password tuh harusnya nggak ada yang tau! Lah lo kok malah nanyain hal itu ke temen sebangku lo? Siapa yang sinting coba?" cecar Maura, masih bingung dengan jalan pikiran Nozka yang bodoh.
"Gue kehabisan ide nih. Lagian, gua percaya kali, kalo lo nggak akan bajak Instagram gua," ucap Nozka, menghadap ke Maura, dan menampilkan giginya.
"Mauracantik."
"Hah? Gimana Ra?"
"Itu password-nya. Mauracantik."
.
;♡⋆.ೃ࿔*
a.n:
semoga suka, ya!!! aku sama mouly sebenernya degdegan bgt takut mengecewakan. but here we are, so, hope you enjoy!♡
this chapter is dedicated to haruleaves karena udh nunggu update-an-nya!!! nanti didedicated yak jan bosen bacanya huhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
dari saya, untuk kamu.
Short Story"dari saya, semoga kamu nggak terganggu dengan pesan-pesan saya ini, ya. untuk kamu." © 2020 by mouly dree & radarneptunus