chapter fourteen

406 101 81
                                    

Kinan merasa janggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kinan merasa janggal. Hari ini Dua I absen memberinya pesan. Entah sejak kapan, alam bawah sadar Kinan menunggu-nunggu pesan itu hadir. Dan, entah sejak kapan, tanpa Kinan sadari, ada sebuah senyuman, setiap kali nama Dua I dibacakan oleh para penyiar. Kinan segera menyingkirkan pemikiran itu dari benaknya. Jelas-jelas Dua I sudah cukup mengusik hidupnya, dan cukup menyeramkan karena orang itu cukup mengetahui banyak tentang hidupnya.

"Nan? Hello? Gue daritadi ngajakin ngomong nih."

Kinan menangkap wajah Ega yang sebal karena curhatannya terabaikan. Cewek itu mengulas senyuman tipis. "Sori."

Saat Kinan hendak mengucapkan sesuatu yang lain, ponselnya menyala, menandakan ada notifikasi yang masuk. Kinan bisa melihat bahwa akun radio Smavis menandainya di satu foto yang baru saja mereka unggah. Dengan sedikit ragu, Kinan membuka notifikasi itu.

"Saya nggak tau apa yang bikin kamu jadi berbeda dari pribadi yang saya pernah tau dulu. Or… people just changed? Tapi, apapun penyebab berubahnya pribadi kamu, saya tau, ada satu hal yang nggak pernah berubah, kamu tetep seseorang yang rendah hati dan penolong buat semua orang yang membutuhkan. Bukannya kita semua emang diciptakan di dunia ini untuk menjalankan suatu misi yang udah disediakan? Anyway, makasih, Kinan. Dan, jangan lupa senyum."

Dua I tampaknya hari ini tidak memiliki suasana hati yang baik. Dari typing-nya, sepertinya orang itu sedang berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Meskipun, tak urung Kinan pun dibuatnya semakin penasaran, siapa orang yang tau tentang dirinya waktu dulu, selain Ega.

Kinan mengembuskan napas panjangnya. Pertanyaannya di radio tempo hari tidak mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan.

"Nan? Udahlah, Dua I nggak usah lo pikirin segitunya, oke? Selama dia nggak macem-macem dan justru nyemangatin lo, kenapa lo nggak coba buat terima aja, buat … hal itu sebagai penyemangat elo."

Kinan terdiam. Bukankah menaruh harapan pada sesuatu itu biasanya berakhir buruk?

.

"Ka, gimana sih, kronologinya? Sampe babak belur begini deh."

Nozka menyipitkan matanya ketika Maura meletakkan tasnya di bangku, lalu mengamati wajah Nozka yang biru-biru. "Ya gitu deh, Ra."

"Kocak lo, Nyet, cerita aja belum, udah pake kata penutup." Maura mendengus sebal, ia sudah mengalihkan perhatiannya pada Pak Yono yang baru saja masuk kelas.

Nozka berusaha menutupi wajahnya semaksimal yang dia bisa. Cowok itu merasakan suasana hatinya belum membaik sejak Andra mengatakan bahwa kakaknya itu muak pada dirinya. Nozka sudah terbiasa tidak pernah memiliki sosok kakak seperti yang selama ini ia harapkan, yang membuatnya selalu berusaha memperbaiki hubungannya dengan Andra adalah semata-mata dia tidak ingin menghancurkan hati ibunya. Bagaimana jika suatu saat nanti ibunya tau kalau kedua anaknya selayaknya hanya dua orang asing yang kebetulan memiliki nama belakang yang sama, memiliki kedua orangtua yang sama, dan kebetulannya lagi, di kartu keluarga, mereka bersaudara.

"Nauzraka Rei Pranadipta!"

"Siap kerjakan, kenapa, Pak Yono?"

Gagapnya Nozka mengundang tawa satu kelas. Cowok itu hanya bisa menundukkan kepala ketika ternyata bukan Pak Yono yang memanggil namanya, tetapi Maura.

"Lo kenapa sih, Ka, sebenernya?"

"Lagi capek aja, Ra, banyak yang dipikirin."

Maura mengerjapkan matanya beberapa kali. Nozka tidak pernah tampak semurung ini sebelumnya.

"Lo bisa cerita kalo mau, kalo emang nggak bisa ya gue nggak maksa. Cuma, lo sedih gini nggak cocok, Ka. Rela deh, gue lo hantui dengan kegiatan nggak faedah lo." 

Nozka mengulas senyum tipis. Setidaknya, ada satu orang yang percaya bahwa dirinya memang begini adanya, tidak ada maksud tersembunyi dari setiap perbuatan Nozka.

Saat Nozka hendak menjawab perkataan Maura, dia merasakan ponselnya bergetar di saku seragamnya. Cowok itu membelalakkan mata ketika melihat notifikasi yang masuk.

Raharjeng Kinan:
Nozka Nauzraka, 'kan ini?
Gimana, luka lo udah mendingan?
Gue Kinan yang kemarin.

Kalau ini mimpi, tolong segera bangunkan Nozka agar cowok itu tidak sakit dengan sendirinya ketika sudah bangun dan melihat kenyataannya nanti.

.

; ♡⋆.ೃ࿔*

a.n:

this part is dedicated to gigglefairy terima kasih udah selalu support dan komenkomen!!! jangan bosen bosen yappp!♡ semangat juga nulisnya xixixi

ok alasan utama update pagi hari adalah karena mungkin w mau double update hahahshah xD

dan we near to the end!!!! siap gak sih pisah sama kinan sama nozka ༎ຶ‿༎ຶ siap ga siap yah!???

yok bangunin nozka yok biar ga ngarep sama kinan wkwkw

dari saya, untuk kamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang