"Nggak usah, Bun, ini Nozka udah mau pesen ojol biar cepet. Kalo naik mobil Bang Andra malah macet takutnya."
Nozka tengah mengikat tali sepatu kirinya terburu-buru, hari ini dia kesiangan. Ia bahkan melewatkan sarapannya. Tidak sampai di situ kesialannya, motor miliknya pun sekarang sedang berada di bengkel. Jadi, ibunya bersikeras agar Nozka diantar Andra, dan Nozka sedang berusaha menolak karena ia tidak ingin merepotkan Andra, sebab laki-laki itu pulang larut semalam.
Tapi ucapan ibunya tidak bisa dibantah. Ketika ibunya bertitah, pilihan anak-anaknya hanya ada dua yakni ya dan oke. Sehingga di sinilah Nozka, terjebak di mobil bersama Andra yang mengantarnya menuju sekolah. Perjalanan mereka diselimuti keheningan sejak berangkat tadi. Tidak ada yang berniat untuk membuka percakapan, apalagi Andra. Laki-laki itu terlalu tertutup dan jarang–enggan–berbicara padanya.
Nozka sendiri lupa kapan terakhir kali ia bercerita banyak hal dan bercanda dengan kakaknya itu. Andra dengan aura dinginnya membuat Nozka segan. Juga, Nozka merasa Andra bersikap begitu hanya dengannya.
Namun Nozka bukan orang yang tahan dengan keheningan semacam ini. Jadi, dengan memberanikan diri, ia memecahnya.
"Makasih udah nganterin dan maaf juga ya, Bang, ngerepotin. Lo harusnya nolak aja, bilang kalo lo–"
Kalimat Nozka terpotong dengan dengusan sinis dari Andra. Laki-laki yang lebih tua lima tahun darinya itu membuka suara. "Terus gue semakin keliatan sebagai anak nggak tau diri gitu nolak Bunda dan lo tetap jadi anak yang paling disayang apapun keadaannya? Lo emang manja banget, ya, Ka. Gimana rasanya jadi anak manja yang dapet kasih sayang dan perhatian penuh? It must be fun right."
Andra mengatakan kalimat terakhirnya dengan nada merendahkan dan senyuman miring penuh ejekan. Di tempatnya duduk, rahang Nozka mengeras. Ia mencoba meredamkan emosinya beberapa saat sebelum membalas kalimat Andra.
"Kalimat lo barusan lebih terdengar kayak lo meragukan sebesar apa kasih sayang Bunda sama Ayah buat lo. Lo sadar itu nggak, Bang? Padahal kita sama-sama tau sesayang apa mereka sama lo."
Sempat ada jeda selama tujuh detik dan balasan yang Nozka dapat hanya, "Turun." Andra mengucapkan dengan nada suaranya yang begitu dingin menusuk telinga Nozka. Tanpa perlu kakaknya itu repot-repot menoleh ke arahnya.
Nozka bahkan tidak sadar kalau mobil Andra telah berhenti di depan gerbang sekolahnya. Ia menatap Andra beberapa detik yang memandang ke luar kaca di depannya sebelum turun kemudian menutup pintu mobil dengan membantingnya.
Sampai saat ini, Nozka masih belum bisa memahami pikiran Andra serta masih terlalu mustahil untuk mencairkan dinding es yang dibangun Andra sebagai bentengnya entah sejak kapan. Dan alasan dari sikap Andra pun masih sebagai misteri untuk Nozka.
.
; ♡⋆.ೃ࿔*
a.n:
this part is dedicated to tsssaaa yang masih malu-malu kucing komen tp komenannya manis wkwk. I appreciate that. meskipun masih malu-malu atau gatau mau komen apa tapi tetep sayang! huhu
jadi, sebenernya ad apa antara andra dan nozka??? yu tebak klu betul besok dpet double update xixixi
anyway, gue (belum tau mouly gimana) seneng banget kalian pada sayang sama kinan sama nozka. I'm not expecting your love for them gonna be this big. stay at home, stay healthy! we love u.♡
KAMU SEDANG MEMBACA
dari saya, untuk kamu.
Cerita Pendek"dari saya, semoga kamu nggak terganggu dengan pesan-pesan saya ini, ya. untuk kamu." © 2020 by mouly dree & radarneptunus