Kinan melebarkan mata ketika melihat ada sebuah kotak makan yang menunggu di mejanya. Cewek itu mengambil kotak makan berwarna krem, dengan gambar Mickey Mouse, membuatnya sedikit tersenyum, entah kenapa. Dia membuka kotak itu, menemukan dua tumpuk roti bakar dan sekotak susu cokelat, dengan sebuah sticky notes kecil di atas kotak susu.
Dari Nozka, semoga rasanya elo suka. Dan, semoga elo kelupaan sarapan. Hehe. Biar rotinya jadi enak kalo makannya waktu laper.
Tidak sadar, Kinan tersenyum begitu lebar, sampai matanya menyipit. Cewek itu benar-benar tidak paham dengan perilaku Nozka. Candaan cowok itu di ruang obrolan aplikasi perpesanan masih membuat Kinan senyum-senyum sendiri apabila membacanya, dan sekarang… cowok itu sudah melakukan hal lain lagi.
"Selamat pagi! Lo bekal?" Suara Ega yang ceria sontak membuyarkan Kinan dari pertanyaan-pertanyaan yang tersusun secara otomatis di kepalanya.
"Enggak, gue dapet."
Ega melongo. "Dua I udah ke tahap langsung berinteraksi sama lo, Nan?"
Kinan terkesiap. Tiba-tiba dia teringat dengan orang yang selalu mengiriminya pesan itu. "Bukan," jawabnya.
"Terus? Lama-lama gue bikin Kinan Fans Club anjirlah."
Kinan tertawa mendengar kalimat Ega. "Gelo lo. Ini dari Nozka kali. Bukan fans."
"Lah? Emang lo tau darimana kalo Nozka nggak nge-fan sama lo?"
.
"Gimana, Ka? Saran kita kemarin kepake nggak? Lo lakuin yang mana?" cecar Maura langsung ketika Nozka berjalan terpincang ke arah tempat duduk.
"Tunggu, Ra. Biarin gue duduk dulu kenapa sih?"
"Jadi?" tanya Maura lagi ketika Nozka baru saja meletakkan pantatnya. "Lo gombalin di chat nggak? Atau… nyanyi? Tapi kayaknya suara lo nggak banget, jadi skip aja. Em, atau… lo kode-kodein pake status? Biar kayak zamannya BBM gitu. Nozka listening to apa gitu, Ka."
"Ra, serius, saran lo nggak banget buat dilakuin. Kalo Kinan ilfeel gimana?" tanya Nozka, dengan memelankan suaranya ketika menyebutkan nama Kinan. "Saran Daniel lebih bagus."
"Emang ap—Ngasih sesuatu ke dia? Ngasih apa lo?"
"Kepo lo!"
"Nauzraka Rei Pranadipta! Kepo itu artinya perhatian!"
"Bodo, Ra, bodo."
"Eh Ka, lo mau gue kasih tau sesuatu nggak?"
Nozka hanya bergumam.
"Kinan di depan kelas tuh."
.
Bodoh, Kinan. Kenapa terlalu cepat menghampiri Nozka di kelasnya sih? Saat Kinan hendak berbalik kembali, Maura sudah menangkap eksistensinya di depan kelas mereka dari jendela, membuat terpaksa mematung di tempat. Ia benar-benar tidak tahu kenapa menghampiri Nozka di depan kelasnya.
Mengucapkan terima kasih? Kan, bisa lewat pesan. Kenapa Kinan begitu bodoh?
Sekarang, rasanya sesuatu di dalam dada Kinan meledak-ledak, entah apa. Cewek itu tidak tau harus bersikap seperti apa di hadapan Nozka.Kinan membuang napasnya pada saat Nozka sudah menampakkan batang hidungnya. Mau ngomong apa, Kinan?
"Hei?" sapa Kinan canggung ketika Nozka berdiri di depannya, tidak berkata apapun.
Selama satu sekon keheningan yang begitu lama bagi Kinan, sekon berikutnya Nozka melemparkan senyuman lebar. "Halo, Kinan."
Kinan menelan ludahnya. Kenapa jadi canggung begini sih?
"Muka lo tegang amat. Kayak lagi kebelet."
Sekarang, Kinan yakin wajahnya memanas dan memerah. Nozka apa banget!
"Eh, gue mau bilang… thank you rotinya. Gue balik ke kelas dulu. Ini udah—" Ucapan Kinan terpotong bunyi bel yang sangat keras, membuat cewek itu bersyukur sekaligus merutuk di dalam hatinya. "Udah bel. Bye, Ka!"
Nozka menatap punggung Kinan yang semakin menjauh dengan senyuman yang tidak tertahankan. Kinan dengan wajah semerah itu tidak pernah Nozka duga-duga.
.
; ♡⋆.ೃ࿔*
a.n:
this part is dedicated to alyaathaya aku sering bgt liat username km di notifikasi aku huhu tp jarang bgt komen, semoga suka ya ceritaceritakuu!!!♡
satu kata buat dsuk (atau buat adel atau mouly jg bole ehe) ......?
KAMU SEDANG MEMBACA
dari saya, untuk kamu.
Short Story"dari saya, semoga kamu nggak terganggu dengan pesan-pesan saya ini, ya. untuk kamu." © 2020 by mouly dree & radarneptunus