Chapter 9

3.8K 391 17
                                    

Draco melirik partnernya beberapa kali, dan beberapa kali pula lah Hermione menjadi risih, namun Ia tak protes karena mereka masih dalam mode tidak saling bicara.

Mereka berjalan di lorong dengan bermodalkan cahaya dari ujung tongkat dan lentera dinding yang pencahayaannya tak seberapa.

Pemuda Malfoy itu mendengus kasar. Padahal Ia sudah yakin jika tidak akan ada pelanggar tata tertib lagi setelah beberapa bulan terakhir ini, tetapi tetap saja singa kribo itu bersikeras ingin mengeceknya dengan teliti.

Oh ayolah!

Beberapa bulan lalu ada siswa asrama Slytherin yang melanggar tata tertib, siswa itu meremehkan mereka berdua sebagai ketua murid, tapi akhirnya siswa itu jugalah yang menangis kejer karena dijahili trol dalam kandang besi yang besar. Dari situlah tidak ada yang berani melanggar tata tertib.

Dan seharusnya Hermione menyadari hal itu.

Saat mereka berada di lorong tujuan Draco, pemuda itu melirik mistletoe yang tengah menari-nari di dalam kegelapan.

Draco berhenti di bawah mistletoe itu dan mulai mendebat Hermione.

"Granger! Ini sia-sia! Sudah 2 bulan lebih mereka tidak akan pernah melanggar jam malam!" ucapnya pura-pura kesal.

Hermione ikut berhenti tak jauh dari pemuda itu, "Apa salahnya mengantisipasi sesuatu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan?" bantahnya.

Decakan keluar dari mulut Draco, "Kau bodoh, ya? Kau pikir siapa yang ingin melanggar jam malam dan memilih bermesraan dengan troll? Cerdas!"

Gadis itu mulai emosi, Ia berjalan mendekati Draco dan mendorong sebelah bahu Draco dengan telunjuknya, "Jangan mentang-mentang karena mereka kapok dengan kejadian anak asramamu lalu mereka tidak akan berani mencari peruntungan, ya! Mungkin selama dua bulan ini masih ada yang melanggar peraturan tanpa diketahui, makanya aku ingin lebih teliti!"

Draco diam sejenak, matanya melirik ke atas sepersekian detik. Bagus! Tanaman itu sudah hampir mencapai kepalanya.

"Ayolah Granger, kau pikir siapa yang berani mengambil peruntungan dengan sanksi berciuman dengan troll jika tertangkap?" Draco melipat tangan di depan dadanya seakan meremehkan.

Hermione terlihat menelan ludahnya, "Anak Gryffindor, mungkin?" ucapnya ragu.

"Dan kenapa mereka berani melakukan itu?"

Tangan gadis itu mengepal dengan keringat dingin, "Ya bisa saja mereka meminjam jubah tak terlihat milik Harry," lirihnya gugup.

Draco menyeringai, "Kalau begitu ayo kita sita jubah milik Potter," katanya seraya pura-pura akan mengambil langkah lebih agar tanaman itu segera mengikat mereka tanpa kecurigaan Hermione akan rencananya.

Dan benar saja, tubuh mereka berdua terikat kuat.

"Hah! Siapa yang berani memasang mistletoe di koridor?!" pekik Hermione panik.

Kepanikan Hermione adalah yang Ia tunggu-tunggu. Pasalnya jika gadis itu panik, maka Ia sangat jarang berpikir jernih.

Draco pun memasang wajah juga pura-pura panik, "Sialan!"

Hermione mencoba memberontak ketika tanaman itu memaksa tubuh mereka menempel, "Malfoy lakukan sesuatu!"

"Aku harus apa?!" tanya pemuda itu dengan nada panik dibuat-buat. Padahal bisa saja dia menggunakan mantra Bombarda untuk menghancurkan tanaman itu, tetapi Ia membiarkan Hermione tambah panik dan tak akan pernah berpikir jernih.

Tubuh gadis itu mulai bergetar dan berkeringat hebat, "Aku tidak tahu! Lakukan sesuatu agar kita terlepas."

Draco memasang wajah memelas, "Hanya ada satu cara, Granger," lirihnya.

Sexy Brunette | DRAMIONE PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang