Chapter 14

2.4K 211 57
                                    

Hermione berjalan dengan buku di pelukannya sambil mengangkat wajah angkuh, pasalnya tadi hasil test sudah keluar dan lagi-lagi dia mendapatkan O disemua mata pelajaran, termasuk terbang.

Draco ikut berjalan di belakangnya dan mencibir gadis itu pelan.

"Hi, Mione. Outstanding lagi?" Hagrid menyapa ketika melihat Hermione di koridor.

Hermione tersenyum manis sekali, "Bagaimana kau tau?"

Hagrid mengedikkan bahunya, "Tak ada kesedihan di wajahmu dan hanya ada senyum sombong seperti biasa, haha. Lagipula kapan seorang Hermione Granger bisa lepas dari outstanding?"

"Mione!" rengek Draco karena tidak ingin lama-lama dengan Hagrid.

Hermione melotot pada pemuda itu.

"Ah baiklah, Mione. Aku harus buru-buru ke kantor Prof. Dumbledore, akan ada beberapa naga yang hari ini dilepaskan di hutan terlarang."

Hermione mengangguk, "Bye, Hagrid!"

Gadis itu melanjutkan langkahnya dan diikuti oleh Draco.

"Mione."

"Hm?"

"Ibuku mau kamu berkunjung ke manor, bagaimana?"

Hermione berhenti melangkah, dan berbalik ke arah kekasihnya, "Kebetulan Ayahku ingin menemui kamu akhir pekan ini. Bagaimana kalau Sabtu ke rumahku dan Minggu ke manor?"

"Kamu mau?" mata Draco berbinar seakan menemukan mutiara yang sangat indah di dasar laut.

Hermione mengangguk, "Boleh. Ayo ke Aula Besar."

Keduanya kembali berjalan dengan tangan yang saling bertautan.

Hermione tak bisa menahan senyum ketika Draco terus menerus membentak lelaki yang terus menggodanya sepanjang koridor.
.
.
.

Aula besar tiba-tiba hening ketika seorang pria berwajah oriental yang terlihat gagah masuk ke dalamnya.

Profesor Dumbledore bangkit berdiri dan menyambut pria itu, "Arnius," sapanya dengan ramah.

Dia adalah Arnius Yukato, kepala sekolah dari sekolah sihir Mahoutokoro yang terletak di Kepulauan gunung berapi Minamo Iwo Jima, Jepang.

"Albus," sapanya Arnius. Dia segera melebarkan tangannya untuk menyambut Profesor Dumbledore.

Hermione dan Harry saling pandang. Lalu Harry menggeleng pelan seakan menjawab pertanyaan Hermione tentang apa yang sedang terjadi.

Setelah berbincang sebentar, Profesor Dumbledore memusatkan perhatiannya ke penjuru Aula Besar, "Siswa siswi Hogwarts, perkenalkan dia adalah Arnius Yukato, kepala sekolah Mahoutokoro, sekolah sihir yang ada di Jepang. Aku tahu ada banyak pertanyaan di benak kalian. Jadi, Hogwarts dan Mahoutokoro membuat sebuah program yang didukung oleh kementrian sihir dari masing-masing negara, yang mana kami akan menukar dua siswa dan siswi dari sekolah masing-masing untuk belajar di tempat yang berbeda. Jadi, ini juga merupakan tantangan besar bagi siapapun yang terpilih untuk mengikuti program ini, karena jika yang terpilih mendapatkan juara sekolah maka mereka memiliki golden ticket untuk bekerja di kementrian tanpa syarat."

Seketika Aula heboh dan berharap jika mereka yang terpilih, begitupula dengan Hermione.

"Langsung saja, Kita sambut dua orang pelajar dari Mahoutokoro, Kojima Haruna dan Otsuka Maeda," suara berat Profesor Dumbledore menggelegar dibalas dengan datangnya dua orang remaja yang nampak sangat berwibawa dan angkuh.

Haruna dan Otsuka menghadap ke Profesor Dumbledore dan Arnius, lalu melakukan salam khas Jepang, yaitu menunduk.

Dumbledore mengulas senyum tipis, "Baiklah, aku akan langsung memanggil siapa yang berhak mendapat kesempatan ini. Diharapkan kalian yang disebut namanya segera ke asrama kalian masing-masing setelah makan siang untuk mengemas barang karena Profesor Arnius akan menunggu. Yang akan mendapat kesempatan adalah siswa dari Asrama Ravenclaw, Mr. Goldenstain."

Sexy Brunette | DRAMIONE PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang